Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Dari yang Terinspirasi Film Horor Sampai Mesir Kuno, Ini 10 Koleksi Fashion Terbaik Sepanjang Tahun 2018
30 Desember 2018 14:10 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbicara tren fashion sepanjang tahun 2018, gaya streetwear masih mendominasi namun nampak desainer mulai beranjak meninggalkannya. Perlahan fashion kembali ke arah gaya yang klasik dan feminin. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh situasi politik dunia sekarang ini. Ancaman perpecahan, perang dan isu kesetaraan membuat publik membutuhkan sebuah 'pelarian'. Fashion sebagai medium kreatif merefleksikan hal tersebut. Karya imajinatif yang dramatis kembali mewarnai panggung runway. Dari sekian banyak fashion show, berikut 10 koleksi fashion terbaik sepanjang tahun 2018.
ADVERTISEMENT
1. Valentino Haute Couture Fall 2018
Pierpaolo Piccioli selaku creative director Valentino, membuat publik dan pencinta fashion terkejut melalui koleksi haute couture musim fall 2018. Di tengah era streetwear dan logo, Valentino menawarkan gaun klasik bervolume yang dramatis dalam warna-warna vibran. Tatanan rambut model pun dibuat tinggi selain memakai headpiece. Koleksi ini kembali menegaskan hierarki haute couture di dunia fashion, yakni sebagai tatanan tertinggi untuk berkreativitas dan bermimpi secara tanpa batas.
2. Maison Margiela Haute Couture Fall 2018
Rumah mode Maison Margiela dikenal dengan desain avant-garde. John Galliano selaku creative director mencoba menggabungkan tren streetwear dan nuansa fashion yang klasik untuk koleksi haute couture fall 2018. Meski terlihat kurang wearable namun di dunia haute couture, konsumen memiliki kebebasan untuk menerjemahkan ide desainer secara bebas sesuai dengan kebutuhannya. Tren streetwear adalah tentang 'daur ulang' ide. Dan koleksi ini seolah menunjukan bahwa cara terbaik untuk memperbarui gaya streetwear adalah dengan memasukan unsur imajinatif.
ADVERTISEMENT
3. Balenciaga Fall/Winter 2018
Sebagai sosok yang mempopulerkan kembali gaya streetwear melalui label bentukannya Vetements, Demna Gvasalia juga memiliki formula tersendiri dalam memperbarui gaya ini. Tailoring, mini dress, deretan warna neon, kombinasi motif dan siluet bervolume adalah kuncinya. Ragam elemen tersebut disulap menjadi sebuah koleksi yang progresif. Salah satu look favorit adalah layering coat yang dikenakan bersama hoodie dan rok serta sepatu pump.
4. Gucci Fall/Winter 2018
Gucci adalah label fashion yang mengedepankan karya imajinatif dalam nuansa retro. Dalam koleksi fall/winter 2018, Alessandro Michele selaku creative director membuat perbedaan dengan menyisipkan sisi horor. Seperti beberapa model yang membawa replika kepalanya dan mengenakan balaclava selayaknya tampilan pembunuh berantai di film. Lebih dari sekadar karya yang teatrikal, koleksi Gucci fall/winter 2018 ini merefleksikan situasi dunia saat ini, ancaman perpecahan dan perang, dan pengingat bahwa mungkin kita sedang hidup di mimpi buruk kita sendiri sekarang ini.
ADVERTISEMENT
5. Dior Cruise 2019
Female empowerment selalu menjadi spirit utama Dior sejak disupervisi oleh Maria Grazia Chiuri. Pada koleksi Dior cruise 2019, ia terinspirasi dari Escaramuza, perempuan yang menekuni olahraga berkuda khas Meksiko. Dari segi artistik hadir deretan rok A-line khas Dior berbahan tulle yang dikenakan bersama ragam outerwear berhiaskan ilustrasi flora dan fauna serta kemeja putih. Namun focal point dari koleksi ini adalah unsur teatrikal yang hadir. Di mana sesaat sebelum show dimulai tiba-tiba turun hujan deras. Dan Maria Grazia pun memutuskan untuk tetap menggelar fashion show. Sebuah momen yang tak hanya teatrikal tapi juga merefleksikan spirit feminin yang tangguh.
6. Prada Cruise 2019
Nuansa nostalgia dibawa Miuccia Prada dalam koleksi cruise 2019. Prada menginterpretasikan kembali gaya ikonisnya dari era '90-an yakni rancangan bernuansa minimalis dan permainan motif grafis yang terinspirasi motif gorden dan dijuluki sebagai 'Ugly Chic'. Kali ini Prada membuatnya lebih sporty dalam ragam polo shirt yang dikenakan bersama slip dress, padanan pantsuits dan topi berburu. Sporty, dinamis dan millennial, Prada sukses merevitalisasi elemen historisnya tanpa berkesan retro.
ADVERTISEMENT
7. Paco Rabanne Spring/Summer 2019
Adventurous menjadi salah satu tema utama rancangan desainer untuk musim spring/summer 2019. Paco Rabanne menerjemahkannya secara menyegarkan lewat sentuhan etnik, motif grafis dan elemen ikonis dari label ini chainmail. Sang creative director Julien Dossena membuatnya menjadi lebih poetic dan wearable ketimbang futuristik.
8. Louis Vuitton Spring/Summer 2019
Nicholas Ghesquière kembali sukses menerjemahkan spirit Louis Vuitton sebagai rumah mode yang lekat dengan citra travelling. Untuk koleksi
9. Marni Spring/Summer 2019
Francesco Risso sebagai creative director Marni sempat kesulitan beradaptasi dengan citra Marni yang quirky. Namun koleksi Marni spring/summer 2019 yang berhiaskan ragam dress feminin dan tabrak motif yang berkesan artsy menjadi titik baliknya. Harus diakui, komersialisasi fashion sekarang ini mengekang kreativitas desainer sekarang ini. Koleksi ini menjadi contoh yang terbaik mengenai kerjasama pebisnis dan desainer akan pentingnya kebebasan dalam mengeksplorasi ide serta waktu baginya untuk beradaptasi.
ADVERTISEMENT
10. Chanel Métiers d'art 2019
Modern dan kontemporer adalah ciri desain Karl Lagerfeld. Dan untuk koleksi