Konten dari Pengguna

Dior Hadirkan Aksi Teatrikal Tarian Kontemporer di Fashion Show Koleksi Spring/Summer 2019

The Shonet
The Shonet adalah platform lifestyle untuk perempuan dan millenials di Indonesia. Yuk kenal lebih dekat di theshonet.com
26 September 2018 14:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dior Hadirkan Aksi Teatrikal Tarian Kontemporer di Fashion Show Koleksi Spring/Summer 2019
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan musim sebelumnya, kali ini Dior menghadirkan aksi teatrikal berupa tarian kontemporer di fashion show koleksi spring/summer 2019. Para model yang mengenakan rancangan terinspirasi kostum balet berjalan mengelilingi catwalk diantara para penari yang menghadirkan gerakan sarat unsur teatrikal, artsy, dan kontemporer.
ADVERTISEMENT
Fashion Show Berasa Pertunjukan Seni
View this post on Instagram Celebrating modern dance and freedom at @dior today. Tap the link in our bio to view the full runway. A post shared by Vogue Runway (@voguerunway) on Sep 24, 2018 at 8:48am PDT
Adalah Sharon Eyal, koreografer kenamaan asal Israel yang menjadi kreator dari tarian di fashion show dari Dior kali ini. Bagi Maria Grazia Chiuri selaku creative director dari Dior ada alasan tersendiri mengapa ia tertarik untuk menjadikan tarian sebagai inspirasi utama koleksi ini. “Pengalaman dari sebuah tarian, sebuah intimasi yang nyata, fakta bahwa tarian adalah ekspresi yang universal, dan gesture yang berkesan radikal dari sebuah tarian kontemporer menstimulasi imajinasi saya,” terangnya dalam keterangan pers.
ADVERTISEMENT
Sama seperti koleksi haute couture untuk musim gugur 2018, gaya yang minimalis, effortless, dalam siluet klasik serta warna-warna redup masih menjadi andalan Maria Grazia Chiuri. Sejumlah look yang mencuri perhatian antara lain, atasan tanpa lengan detail applique yang dikenakan bersama rok macrame,dalam warna putih, serta parade denim dan gaun bermotif tie-dye.
View this post on Instagram For Spring-Summer 2019, Monsieur Dior's beloved flowers were interpreted in a fresh way by #MariaGraziaChiuri who took those floral motifs and tie-dyed them to create visually mottled and striated prints that bloomed across dancer-inspired loose coats and softly swishing skirts and dresses. #DiorSS19 Choreographer: @SharonEyalDance Music: #OriLichtik A post shared by Dior Official (@dior) on Sep 25, 2018 at 5:32am PDT
ADVERTISEMENT
Tidak terbantahkan bila koleksi ini memiliki aspek komersial yang kuat. Begitu pula dari segi artistik, gaun-gaun malam berhiaskan embellishments dengan efek gradasi warna di penghujung fashion show terasa elegan dan alluring. Entah karena dengan nuansa seni kontemporer dari tarian yang dihadirkan, namun koleksi Dior kali ini kehilangan sisi fun dan energetic dari spirit female empowerment. Sesuatu yang membuat rancangan Maria Grazia Chiuri berbeda dari creative director sebelumnya.
Baca juga: artikel fashion lainnya dari Rayoga Akbar Firdaus
View this post on Instagram Art. / #Dior #DiorMY #DiorSS19 #MariaGraziaChiuri #PFW A post shared by COLINSIM™ (@colinsim) on Sep 24, 2018 at 11:27pm PDT
ADVERTISEMENT
Menyaksikan fashion show ini melalui siaran live streaming, kehadiran aksi tarian di catwalk memberi nuansa magical dan imajinatif tersendiri. Meski terlihat kurang menyatu dengan mood rancangan dan model, seketika fashion show dari Dior ini berubah selayaknya sebuah pertunjukan seni. Fashion selalu merefleksikan geliat sosial masyarakat dan show ini seolah menunjukan ekspresi dan pergumulan Maria Grazia akan situasi sekarang ini. Hilangnya interaksi yang intim dan situasi yang tidak menentu akibat kebijakan politik. Proyeksi spirit positif mungkin dapat kembali menjadi ide dari koleksi Dior selanjutnya.