Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
LVMH Menjadi Grup Fashion dengan Penjualan Paling Sukses di Awal Tahun 2019! Apa Strateginya?
12 April 2019 18:37 WIB
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
LVMH atau Louis Vuitton Moët Hennessy menjadi grup fashion dengan penjualan paling sukses di kuartal pertama tahun 2019. Baru saja merilis laporan penjualannya di awal tahun 2019 ini grup yang menaungi sejumlah label fashion kenamaan seperti diantaranya Louis Vuitton, Dior, Celine, Fendi dan Kenzo ini berhasil menaikkan penjualan di kategori fashion sebesar 16 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu. Meski label fashion yang dimiliki LVMH lebih banyak dibanding kompatriotnya seperti Kering Group pemilik Gucci, Saint Laurent dan Alexander McQueen, atau Hermès namun performa penjualan sebuah grup fashion tentu dipengaruhi banyak faktor lain. Nilai tukar mata uang, situasi politik dan kreasi dari label bersangkutan tentu menjadi faktor yang tidak bisa dikesampingkan. Berikut 5 hal yang bisa dicermati dari kesuksesan penjualan LVMH.
ADVERTISEMENT
1. Kesuksesan Virgil Abloh Mengembangkan Lini Menswear Louis Vuitton
Desainer Virgil Abloh membuktikan kapasitasnya dalam mengembangakan lini menswear Louis Vuitton untuk lebih berfokus dalam gaya streetwear. LVMH tidak pernah menyebutkan secara spesifik mengenai performa akan setiap label yang dimilikinya namun dalam keterangan yang dirilis, performa Louis Vuitton baik lini menswear maupun womenswear disebutkan “mengagumkan”.
2. Rencana Akan Banyak Pop-up Stores Louis Vuitton
Belakangan Louis Vuitton banyak membuka pop-up stores di kota-kota besar dunia. Dari mulai Miami, New York hingga Paris. Strategi tersebut dinilai banyak berpengaruh akan kesuksesan label tersebut hingga direncanakan akan makin banyak dibuka pop-up stores tahun ini. “Tren pop-up store ini sangatlah penting dan kami akan terus mengembangkannya karena menjadi sebuah cara yang baru bagi kami untuk merepresentasikan diri kepada klien di berbagai kota,” terang Jean-Jacques Guiony selaku Chief Financial Officer LVMH.
ADVERTISEMENT
3. Kepopuleran Dior
Semenjak resmi mengakuisisi Christian Dior Haute Couture, pendapatan LVMH kian meningkat. Dilaporkan penjualan Dior di berbagai lini di setiap regional dilaporkan sangat memuaskan. Hal ini juga disambut oleh LVMH yang berencana untuk memperkuat citra Dior dengan akan mengadakan pameran retrospektif Christian Dior, Designer of Dreams di London. Setelah sukses menggelarnya di Paris dan Denver.
4. Harapan akan Hedi Slimane dan Celine
Hedi Slimane menjadi bintang baru di LVMH setelah menggantikan posisi Phoebe Philo sebagai creative director Celine. Koleksi perdananya yang menjadi kontroversi akan mulai dijual di butik musim ini. LVMH menaruh harapan besar akan kesuksesan Hedi Slimane yang sebelumnya berhasil merevitalisasi Saint Laurent. Koleksi keduanya yang dipresentasikan Maret lalu juga diharapkan akan membawa keuntungan karena dinilai memiliki nilai komersial yang lebih kuat.
ADVERTISEMENT
5. Apa Kabar dengan Marc Jacobs?
LVMH menyebutkan penjualan Fendi, Loewe, dan Berluti terus berkembang secara pesat. Sementara label lainnya masih terus mengalami kemajuan. Hal ini menarik atensi akan label Marc Jacobs. Di tahun 2017, Bernard Arnault pernah memberi pernyataan bahwa ketika berbicara mengenai Amerika, ia lebih mengkhawatirkan performa label Marc Jacobs dibanding Presiden Donald Trump. Kini label Marc Jacobs tampak lebih berfokus pada gaya desain yang whimsical , retro dan dramatis . Berlawanan dengan tren gaya streetwear belakangan ini. Akankah strategi tersebut membawa perubahan pada performa penjualannya? Kesuksesan juga tidak hanya perkara desain yang relevan tapi juga dukungan dari manajemen secara optimal.
ADVERTISEMENT