Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Nusa Penida yang Melekat di Dada
27 September 2019 15:54 WIB
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nusa Penida yang Melekat di Dada
ADVERTISEMENT
Di bulan Agustus lalu karna kantorku mengadakan acara gathering di Bali, aku dan temanku mengambil inisiatif untuk mengambil tambahan cuti ke Nusa Penida. Nusa Penida ini adalah sebuah pulau yang terletak di bawah Bali. Untuk kesana kita harus naik boat dari Sanur. Karna aku dan temanku ini adalah cewek cewek manjah nan bersahaja, kami memutuskan untuk mengambil paket tour di sebuah account instagram terpercaya, yaitu Balilivin. Sebelumnya aku memang sudah sangat ngiler dengan tampilan foto foto bule berbikini yang berpose di Nusa Penida dan terpampang nyata di feed instagram Balilivin.
ADVERTISEMENT
Untuk tour nya sendiri ada dua pilihan yaitu west trip dan east trip. Kalian yang baca tulisan West Trip jangan salah fokus ke journey to the west yaahh.. Hahaha. Ini bukan perjalan mencari kitab suci ataupun acaranya kyuhyun si telur ungu. Kalo kalian ELF pasti tau sih maksud aku. Tentu saja karna impianku menjadi Asian Next Top Model, maka aku akan memilih tour dengan tempat yang terketjeh dan terinstagramable sepanjang masa. Aku mengecek di instagram tempat tempat orang biasanya berfoto dan rata rata kebanyakan di daerah west, yaitu kelingking beach, angel billabong dan broken beach. Entah mengapa dari foto foto yang aku lihat di daerah West Trip ini, pemandangan nya memang bagus. Tapi kalau aku yang berfoto disana rasanya jadi kurang begitu okay dan semua tipenya hanya pantai pantai saja. Aku ingin tempat yang rada bervariasi. Akhirnya aku bertanya sama teman aku yang lain yang juga sudah pernah menjelajahi baik West Trip maupun East Trip ini. Dan surprisingly, teman aku menyarankanku untuk ke East Trip. Tentu saja. Karna tempatnya lebih instagrammable. Tapi dia sudah mewanti wanti aku bahwa nanti medan nya akan jauh lebih berat daripada West Trip. Tempatnya lebih jauh dati West Trip dan jalanan nya juga tidak semulus di East Trip. Aku pun menyanggupinya karna aku tahu bahwa temanku ini jauh lebih lemah daripadaku. Sebab lemak di tubuhku banyak jadi aku merasa aku adalah wanita setrong!!
ADVERTISEMENT
Pertama tama setelah sampai di Bali, aku dan temanku segera mencari tempat makan yang menurut kami juga hits di Bali. Ya, aku dan temanku segera menuju ke warung cahaya untuk mencoba ayam sambal matah khas bali. Di sini ada menu non halal juga. Ya, you know lha rata rata restoran dan kafe di Bali menyediakan makanan non halal. Ini sih sumpah sih. Enak banget sambal matahnya. Bagi yang gak suka pedas juga cocok sih.
Soalnya gak pedas sambalnya tapi bawang dan jeruk nipisnya gak pelit. Jadi sambal matahnya lebih ke arah gurih dan segar. Kalian kalau ke Bali wajib banget cobain warung cahaya.
Sehabis dari warung cahaya, aku dan temanku segera memutuskan untuk mencari gelato sebagai pencuci mulut kami. Ya, Bali tanpa gelato bagaikan preman tanpa tatoo. Seperti ada yang kurang gituu lho! Gelato yang paling terkenal di Bali memang adalah Gusto Gelato. Tapi ini sudag super mainstream dan aku udah makan ini berkali kali. Jadi kuputuskan untuk ke Rivareno Gelato di seminyak. Rivareno gelato ini lagi hits juga di Bali karna lumayan baru dibuka. Gelatonya rasanya mirip kayak Grom yang ada di Jakarta. Tapi Rivareno ini lebih kental rasanya. Dan karna kita lagi di Bali entah mengapa makan gelato yang mungkin rasanya hanya 80 bisa menjadi 100.
ADVERTISEMENT
Malam yang kian larut bikin kita makin menikmati Bali. Bali itu sangat hidup ketika malam. Banyak club club gratis yang bisa kita explore sekedar untuk dance dan having fun with others. Gak perlu pesan apa apa kok. Cukup nikmati musik dan berdansa hati pun sudah senang. Kebetulan Rivareno Gelato ini sangat dekat dengan Motel Mexicola. Salah satu club langganan nya Hotman Paris. Aku ngarep banget pingin ketemu hotman paris di kala itu. Sayangnya hari itu bukanlah hari keberuntunganku. Aku tidak bertemu hotman paris. Tapi tetap saja di club itu ada beberapa pasang mata bule yang melirikku. Namun, bule itu bukan tipeku. Hehehe. Aku lebih suka orang Indonesia. Terutama yang badan nya kekar dan bidangnya lebar sehingga mampu untuk melindungiku.
ADVERTISEMENT
Setelah dari Motel Mexicola, aku dan temanku segera menuju ke Sanur untuk ke hotel yang telah kami booking sebelumnya. Boat dari pantai Sanur akan berangkat jam 8.30 pagi. Jadi seperti biasa aku akan meminta bantuan receptionist untuk melakukan morning call kepadaku. Biasalah aku ini antara manjah dan juga tidak mau rugi dengan fasilitas hotel. Aku dan temanku menginap di hotel Grand Palace Sanur. Hotelnya bersih dan service nya juga oke walaupun aku hanya menginap satu malam saja.
Keesokannya, Aku dan temanku naik boat menuju ke pulau Lembongan Nusa Penida. Aku kaget sungguh kaget! Kupikir kalau naik boat, kita gak akan basah sama sekali karna ada dermaganya yang langsung terhubung ke boat nya. Rupanya tidak!! Di sini kita harus turun dari dermaga dan naik dari pantai langsung ke boatnya. Alhasil, mari kita nyanyikan lagu “Basah Basah Basah... celana ini.. ah ah ah.. apeslah diriiiku” Mana aku pakai sendal yang bentuknya melilit seperti tali rafia di bakcang.. Jadinya serba ribet. Harus kulepas dulu si sendal bakcang ini biar tidak basah lalu baru lah aku naik ke atas boat dengan celana ku yang basah kuyub seperti habis terseret ombak nakal. Untungnya karna angin di boat nya kencang dan perjalanan di boat sekitar 1 jam. Celanaku yang basah menjadi kering mandiri. Dan yah! Aku siap untuk berpose like this and like that. (Pikirkan mukaku sambil berpose seperti manohara)
ADVERTISEMENT
Sesampainya di pulau nusa penida, aku dijemput oleh Beli yang badan mya lumayan kencang dan kekar. Wow! I like it, sepertinya dia bisa aku andalkan jika aku hendak bermanjah manjah di Nusa Penida ini. Lalu aku bertanya kepada si Beli ini seraya ingin memastikan trip yang mana yang bagus untuk aku jelajahi. Dan si Beli bilang bahwa East Trip is better. Tapi dengan melihat penampilanku dari atas ke bawah, si Beli memastikan kembali dengan bertanya kepadaku “Mba kuat ga? Medan nya lumayan berat lho” Tentu saja aku dengan tegas berkata bahwa Of Course! I'm strong!
Pertama tama si Beli membawaku dan temanku ke Bukit Teletubbies. Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik ke tempat ini. Tapi ya sudahlah karna ini satu paket dengan trip-ku, maka harus aku jelajahi biar tidak rugi. Ya, seperti yang aku pampang di foto sebelah kiri ini lah penampakan nya si bukit teletubbies ini. Semoga aku tidak tampak seperti Tinki Winki ya. Sebenarnya bagus tapi karna cuaca sedang mendung di saat itu jadi fotoku kurang maksimal. Sepertinya aku harus belajar cara mengedit foto biar langit mendung bisa aku kelabui dengan langit cerah biru alami. Angin di bukit teletubbies ini lumayan kencang. Jadi kalau kalian kesini jangan lupa pakai dress yang panjang tapi bahannya flowy gitu. Jadi bisa pose pose ala ANTSM sambil rok keangkat kayak Marlyn Monroe.
ADVERTISEMENT
Sebagai teaser, si Beli bilang kepadaku bahwa ini aku mau diantar ke Raja Lima dan tangganya ada puluhan yang harus aku turunin dan aku naiki kembali. Aku dengan pede bilang “Oh, cuma puluhan? Gampanglah!” Si Beli pun dengan gercep mengantariku ke Raja Lima. Dan benar benar luar biasa pemandangan nya seperti di Raja Ampat! Wow! Bagus banget! Kalian harus kesini. Setiap spotnya bagus banget buat difoto.
Tapi kalian harus tahu! Bahwa di setiap foto yang bagus ada pengorbanan yang diberikan. Terjal sekali jalanan nya. Beberapa kalo aku takut jatuh menurunin tangga dan tiap kali aku menuruni tangga, ada saja bule bule yang naik tangga ke arah pulang sambil ngos ngos an dan bilang I should give up. Aku takut banget. Aku takut pingsan waktu mau pulang dari Raja Lima ini. Mana aku masih jomblo lagi. Sebelum menuju ke trip berikutnya, si Beli langsung mengajal aku ke Tree House yang spot nya juga tidak jauh dari Raja Lima. Di sini sudah banyak pasangan bule bule antri dan juga ada bule berbikini yang ingin photo shoot untuk menjajakan bikini dagangan nya di instagram.
ADVERTISEMENT
Aku sungguh bahagia pada saat itu. Karna ada banyak foto foto yang sudah aku abadikan di Raja Lima ini. Setelah dari Raja Lima, aku harus menaiki kembali semua anak tangga yang sudah aku turuni. DAN OHMAIGAHHH!! Aku baru merasakan bahwa badanku ini sungguh berat! Berkali kali setiap aku naiki anak tangga aku bicara pada diriku sendiri “kalo balik jakarta, kamu harus DIET fen!!” Sunggug ini perjalanan yang sangat melelahkan. Si Beli pun menyemangati aku supaya aku bisa segera kembali ke parkiran mobil untuk segera ke trip selanjutnya. Alhasil, AKU MUNTAH sebelum naik ke mobil! Capek sekali. Anak tangganya tinggi tinggi seperti dua anak tangga pada umumnya digabung jadi satu biar hemat batu bata.
ADVERTISEMENT
Setelah drama per-Muntah-an, kami diantar ke Diamond Beach. Wow! ini tempat yang aku tunggu tunggu. Karna bagus banget di instagram. Tapi ternyata perjalanan menuju kesana lumayan melelahkan. Aku harus menurunin ratusan anak tangga yang benar benar melelahkan. Tapi pemandangan nya luar biasa indah! Aku benar benar bahagia menjadi orang Indonesia. Jangan sampai Diamond Beach yang sebagus ini rusak, please. Setiap kali aku menuruni anak tangga, setiap kali pula aku terpukau dan tak henti hentinya berkata WOW!! Lautnya indah, angin nya sepoi sepoi, suasananya juga enak banget karna gak terlalu ramai maupun sepi.
Setelah menuruni anak tangga yang ratusan jumlahnya itu. Sampailah aku dan temanku di diamond beach yang super duper indahnya bukan main. Dan di sana kalian bisa foto foto ala putri duyung terdampar. Karna ada batu karang besar di tengah pantai yang bisa kita dudukin. Aku gak perlu berkata panjang lebar tentang betapa indahnya si diamond beach ini, mungkin beberapa cuplikan foto fotoku ini mampu menggambarkan keindahan dari diamond beach ini.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Diamond Beach juga mengakhiri perjalanan aku di Nusa Penida. Aku segera naik dengan cekatan melewati semua ratusan anak tangga karna takut telat naik boat jam 4 sore ke Sanur. Untung saja kali ini aku tidak muntah kembali karna aku sudah terlatih dari pengalaman Raja Lima sebelum ini. Sungguh perjalanan yang mengasyikan di Nusa Penida. Nusa Penida akan selalu ada di hatiku!!
cerita oleh: Fenny Cancerlia Sutrisno