Konten dari Pengguna

Review: The Darkest Minds, Film Science-Fiction dengan Selipan Rasa Sedih

The Shonet
The Shonet adalah platform lifestyle untuk perempuan dan millenials di Indonesia. Yuk kenal lebih dekat di theshonet.com
21 Agustus 2018 13:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Film The Darkest Minds yang bergenre science-fiction ini memang sedang menjadi perhatian banyak orang. Film yang disutradarai oleh Jennifer Yuh Nelson ini diproduseri oleh Shawn Levi dan Dan Levine yang memproduseri serial netflix Stranger Things dan film Arrival. Tentunya dijamin bakal seru kan? 
Review: The Darkest Minds, Film Science-Fiction dengan Selipan Rasa Sedih
zoom-in-whitePerbesar
Source: 20th Century FoxFilm ini diangkat dari novel berjudul sama karya Alexandra Bracken dan diperankan oleh banyak bintang seperti Amandla Stenberg, Harris Dickinson, Patrick Gibson hingga Mandy Moore. 
Review: The Darkest Minds, Film Science-Fiction dengan Selipan Rasa Sedih (1)
zoom-in-whitePerbesar
Ruby (Amandla Stenberg) adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang berhasil mengelabui pemerintah seakan-akan kekuatannya tak berbahaya. Ia kemudian melarikan diri dari kamp tahanan dan bergabung dengan sekolompok remaja lain bernama Liam (Harris Dickinson), Chubs (Skylan Brooks) dan Zu (Miya Cech) yang juga melarikan diri dari kamp di masa lalu untuk sama-sama berpetualang dan mencari tempat aman. 
Review: The Darkest Minds, Film Science-Fiction dengan Selipan Rasa Sedih (2)
zoom-in-whitePerbesar
Kekuatan super yang keren 
ADVERTISEMENT
Para remaja di film ini memiliki kekuatan super yang keren dan unik-unik. Kekuatan super dalam film ini dibagi ke dalam golongan warna. Dimulai dari Green yang paling tidak berbahaya (sangat pintar), kemudian Blue, Gold, Red hingga Orange yang sangat berbahaya. 
Kekuatan super dari mulai telekinetik, memainkan elemen (air, angin, api dan sebagainya), hingga memanipulasi pikiran orang bisa kalian lihat di sini. Golongan Green yang sangat pintar pun bisa memecahkan berbagai kode dan berbicara dalam berbagai bahasa, lho. 
Review: The Darkest Minds, Film Science-Fiction dengan Selipan Rasa Sedih (3)
zoom-in-whitePerbesar
Film ini sepertinya memang hanyalah sebagai film pembuka dan permulaan dalam seri ini. Dalam film pertama, tak banyak plot twist yang mengagetkan. Penonton sepertinya cukup bisa menebak alur cerita, namun bukan berarti tidak disampaikan dengan baik, lho.
ADVERTISEMENT
Penyampaian cerita dalam film ini cukup baik dan tak membuat bingung. Hanya saja ada beberapa bagian yang cukup lambat dan drama yang porsinya agak kebanyakan. 
Sinematografi yang indah 
Film The Darkest Minds menampilkan sinematografi yang indah dan teknik pengambilan angle yang memuaskan. Tak hanya itu, hasil CGI-nya juga keren untuk berbagai kekuatan super para karakternya. Kekuatan mengendalikan listrik, angin, api dan sebagainya terlihat sangat keren. 
Selipan rasa sedih
Dalam film ini, ada beberapa bagian yang akan membuat kalian sedih dan hati rasanya ikut terenyuh melihatnya. Terutama saat terungkapnya cerita masa lalu dan di bagian akhir. Bagian akhirnya bisa bikin kalian menangis, Girls! Jangan lupa siapkan tissue ya! 
Review: The Darkest Minds, Film Science-Fiction dengan Selipan Rasa Sedih (4)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT