Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Tidak punah, Monstore brand lokal justru semakin eksis di kancah international.
17 April 2019 14:27 WIB
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Maraknya kemunculan clothing line di Indonesia pada tahun 2000an menimbulkan dampak persaingan brand lokal yang begitu sengit, banyak brand yang akhirnya punah, namun ada juga brand lokal yang tetap eksis hingga saat ini, salah satunya adalah brand Monstore.
ADVERTISEMENT
Brand streetwear yang dibesut tiga anak muda pecinta art pada tahun 2008 ini berkeinginan memasukan dan menghadirkan art dalam kehidupan sehari-hari.
Dijelaskan dari halaman akun instagramnya, bahwa Monstore mempunyai konsep menyajikan ragam kebutuhan dalam bidang art, musik, dan gaya hidup. Hal inilah yang membedakan Monstore dengan brand lokal yang lainnya.
Kali ini Monstore kembali merilis koleksi eksklusif terbarunya yang bertajuk Extinction.
Koleksi eksklusif Extinction ini berhasil membawa Monstore unjuk gigi menjadi salah satu perwakilan Indonesia pada ajang trade show fashion internasional, Agenda Show, di Amerika beberapa waktu lalu.
Dari unggahan video instagram @monstore, Creative Director Monstore, Michael K, menjelaskan bahwa desain koleksi eksklusif Extinction ini terinspirasi dari rasa takut akan kepunahan pada zaman dulu, masa Renaissance.
ADVERTISEMENT
"Kita takut kepunahan tapi kita sering buang sampah sembarangan, buang plastik di laut yang menyebabkan kepunahan dari spesies-spesies disekitar kita. Jadi kita ingin lebih mengangkat awareness manusia dengan kata Extinction yang sangat related dengan kata losing-fear of losing" tambah Agatha, Marketing Director Monstore, pada unggahan video tersebut.
Nah, koleksi Extinction Monstore yang akan diulas kali ini adalah tas dan pakaian wanita.
Monstore menghadirkan tas unisex andalannya yaitu, Boco mini sling bag berwarna hitam. Tas selempang ini memilki kualitas bahan parasut yang solid. Desain tasnya terlihat simple dengan ukuran 29x40cm, ditambah resliting penutup pada dua sisi, depan dan belakang tas.
Pada sisi depan terdapat variasi printed bertuliskan "bellum omnium contra omnes" yang artinya adalah "perang antar semua melawan semua" kutipan teori Thomas Hobes. Tali tas selempang Boco ini juga dapat disesuaikan panjang pendeknya sesuai selera.
ADVERTISEMENT
Penasaran dengan koleksi tersebut, kamu bisa klik disini :
Beranjak ke koleksi selanjutnya yaitu Folding Arm Dress. Baju ini memilki desain berbentuk t-shirt dress dan berwarna abu-abu gelap. Terbuat dari kualitas material 100 cotton yang nyaman sehingga sejuk dipakai di suhu tropis seperti Ibukota Jakarta.
Folding Arm Dress, dihiasi printed keren warna merah bertuliskan "Fear Of Losing" pada sisi depan dan "Exit-Exist-Extinct" pada sisi kanan dan kiri lengan.
Tampilan Folding Arm Dress ini jika dikenakan seperti oversized look. Sangat cocok jika dipadu-padankan dengan legging, casual obi belt, atau Boco sling bag yang dipasangkan melilit seperti tas pinggang.