Yuk, Kenal Lebih Dekat dengan Ajeng Svastiari, Our Insider of The Month Tentang Perjalanannya di Dunia Fashion Stylist yang Berliku Ini!

The Shonet
The Shonet adalah platform lifestyle untuk perempuan dan millenials di Indonesia. Yuk kenal lebih dekat di theshonet.com
Konten dari Pengguna
22 Maret 2019 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
HI SHONET BABES!
Kali ini The Shonet mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Ajeng Svastiari, seorang fashion and celebrity stylist terkenal Ibukota. Ia menyandang label sebagai pengarah fashion show sejak dua tahun lalu. Kolaborasinya dengan desainer Stephanus Hamy pada tahun 2014 menjadi pembukan perjalanan Ajeng sebagai fashion and celebrity stylist. Yuk, simak Q&A singkat dengan Ajeng, our Insider of The Month berikut ini:
ADVERTISEMENT
The Shonet: Kenapa kak Ajeng memutuskan untuk menjadi seorang fashion stylist?
Ajeng: Aku terinspirasi dari papa aku. Jadi papaku tuh dulu gayanya dapper banget, gaya kantoran banget. Sepatunya lengkap, ke kantor lengkap pakai suspenders, pakai dasi. Hampir setiap berangkat ke kantor, aku tuh selalu mix and match-in baju papa. Papa selalu nanya, "Ajeng, papa pakai apa?" gitu. Aku biasanya bakalan "Papa kalau ke kantor, kemejanya ini, dasinya ini nih" gitu. Dari situ aku mulai tertarik buat jadi fashion stylist, kebetulan juga aku baru Drop Out dari Unpad. Papaku ngizinin aku kuliah lagi di kampus pilihan aku. Saat itu, LaSalle College baru buka dan di sana ada jurusan Stylish Illustrator dan mahasiswanya cuma 3, tahun 2005.
ADVERTISEMENT
The Shonet: Challenge apa yang ditemukan saat menjadi fashion stylist?
Ajeng: Mood, ya. Awal-awal kan aku masuk fashion stylist kan harus ikutin mood mereka. Gimana sih ya, orang yang biasanya selalu di depan panggung harus selalu tampil di depan kamera, pasti mereka punya mood yang selalu upside down. Nah, kalau mau fitting baju juga harus nunggu mereka. Kalau mereka menyuruh batalin hari itu, aku juga batalin. Kalau mereka lagi bete dan dapat bad news, aku juga ikutan bete. Jadi, We have to deal with that.
The Shonet: Bagaimana Kak Ajeng melihat banyaknya fashion stylist yang baru-baru?
Ajeng: Itu hal yang normal, sebuah cycle of life, boleh sekali mereka ada dan sebenarnya mereka adalah future-nya saya. Jadi, I have to be brave, have a big heart untuk ngasih kesempatan kepada mereka karena ini adalah lahan pekerjaan mereka.
ADVERTISEMENT
The Shonet: Menurut Kak Ajeng, fashion industry di Indonesia tuh seperti apa sih?
Ajeng: So far masih gitu-gitu aja. We need something new, not yet. Mungkin akan ada, tapi belum. Dunia fashion Indonesia itu sedang maju. Mereka update sekali, lho! Kita fashion capital juga, tapi kita kan more like followers. Walaupun kita maju, tapi kita masih jadi followers. Jadi, adaptasi mereka tuh cepet. Sayangnya, bisnis lagi collapse, inflasi dan lain sebagainya itu berpengaruh pada fashion. Jadi, mereka banyak yang struggling. Tapi, adaptasi mereka tinggi. Mereka bisa adaptasi dengan hal baru tapi dalam hal bisnis, mereka masih belajar.
Biar nggak ketinggalan info, yuk follow page Ajeng Svastiari di The Shonet untuk dapat info mengenai fashion stylist lainnya!
ADVERTISEMENT