Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Ketergantungan AI: Tantangan bagi Pelajar dan Mahasiswa di Era Digital
28 Januari 2025 16:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Theodorus Wildan Siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada era digital seperti saat ini, AI berkembang dengan sangat pesat dan keberadaanya tidak dapat terhindarkan dari aktivitas manusia, khususnya bagi para pelajar di SMA dan para mahasiswa perguruan tinggi. Dikutip dari Refo Indonesia, Sebuah survei pada bulan Mei 2024 menunjukkan sebanyak 86,21% peserta didik berusia 15 – 21 tahun di tingkat SMA dan perguruan tinggi mengaku menggunakan bantuan AI, setidaknya sekali dalam kurun waktu sebulan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh pengajar. Tak hanya itu, anak-anak sekarang bahkan sudah fasih dalam menggunakan AI dalam kehidupan sehari-hari, seperti search engine, video game, Virtual assistant, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
AI merupakan sebuah ilmu komputer yang tujuan dibuatnya adalah untuk menciptakan mesin yang dapat berpikir seperti manusia, sehingga memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan fungsi kognitif manusia. AI bekerja dengan menerima dan mengolah data serta informasi yang diberikan oleh pengguna dan memberikan respons berdasarkan pola yang didapatkan dari informasi dan data tersebut. Cara kerja AI bisa dibilang mirip dengan murid yang mendapatkan ilmu dari gurunya serta belajar dari sumber lainnya untuk menambah pengetahuannya akan sesuatu, semakin banyak informasi yang diberikan kepada AI maka akan semakin baik pula respons yang diberikan.
Penggunaan AI dianggap sangat membantu untuk menyelesaikan tugas yang dimiliki oleh para pelajar khususnya pelajar SMA dan mahasiswa. Keberadaan AI dapat memudahkan para pelajar untuk menyelesaikan tugasnya, karena AI dapat memberikan informasi dan jawaban sebagai referensi untuk memudahkan mereka dalam belajar dan menyelesaikan tugas. Namun, apabila AI digunakan secara berlebihan, efek jangka panjangnya adalah ketergantungan pelajar untuk terus mencari bantuan dari AI tanpa mengeluarkan pikiran kritisnya. Ketergantungan ini dapat memperlambat peningkatan kognitif setiap pelajar yang bergantung kepada AI. Penggunaan AI yang berlebih dapat merampas kemampuan setiap pelajar untuk mengeluarkan pikiran kritisnya dan kemampuannya untuk berdebat. Apabila fenomena ini terus berlanjut, maka negara kita akan kehilangan generasi bangsa yang cerdas kedepannya.
ADVERTISEMENT
AI adalah alat yang luar biasa, tetapi penggunaannya memerlukan tanggung jawab yang besar. Bagaimana pelajar menggunakan kekuatan ini akan menentukan apakah mereka menjadi generasi bangsa yang cerdas , atau malah tersesat dalam pesona teknologi yang menghipnotis mereka dan menyeret mereka menuju kegagalan. Dengan pemahaman yang tepat, AI dapat menjadi sekutu yang kuat. Namun tanpa batasan yang bijaksana, AI dapat berubah menjadi musuh yang diam-diam merenggut kemampuan penggunanya itu sendiri secara perlahan.