Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
MBKM Mahasiswa Untag Surabaya: Proyek Membangun Desa Mojomalang Kabupaten Tuban
29 Juni 2022 18:36 WIB
Tulisan dari Theresia Arcell Arinjani Marsudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah meluncurkan kurikulum Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) pada tahun 2020, yang di khususkan untuk perguruan tinggi baik swasta maupun negeri. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengambil SKS di luar program studi selama tiga semester. Berupa 1 semester kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi dan 2 semester melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi.
Seperti halnya Program Proyek Membangun Desa yang dilaksanakan oleh penulis, dimana penulis ditempatkan di Kantor Kepala Desa Mojomalang, Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Penulis belajar menangani permasalahan yang ada di desa dan membangun desa tersebut pada bidang pelayanan publik, hal ini sesuai dengan keahlian pada bidang perkuliahan penulis. Karena Saat ini segala aspek kehidupan dituntut berubah untuk lebih efektif dan efisien. Jika tidak mengikuti perubahan jaman akan mengalami ketertinggalan. Akan tetapi, bukan berarti jika mengikuti perkembangan jaman mempengaruhi luntur-nya pengimplementasian semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Karena bagaimanapun Keanekaragaman menjadi ciri khas Bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, penulis juga membangun Desa Mojomalang pada aspek Kebhinnekaan dengan bermitra bersama SDN Mojomalang 1.
Program ini sangat menarik dikarenakan penulis sadar untuk memajukan Indonesia dimulai dari pemerintahan terkecil yaitu daerah (desa). Penulis dapat menganalisis, membantu memikirkan solusi yang lebih efektif dan efisien secara langsung, serta dapat menerapkan ilmu yang penulis dapatkan di bangku perkuliahan. Penulis berharap bagi mahasiswa yang akan melakukan pengabdian dengan turun langsung ke daerah (desa) untuk tidak berlagak mengerti segalanya (menggurui) agar masyarakat desa tidak merasa tersinggung melainkan merasa diayomi dan di bantu untuk melakukan pendampingan dalam membangun desa mereka. Dengan cara tersebut mereka akan lebih terbuka kepada para mahasiswa, dan mahasiswa dapat memberikan feedback yang luar biasa karena masyarakatnya terbuka akan kendala-kendala yang ada pada desa mereka.
ADVERTISEMENT
#UntagSurabaya
#KitaUntagSurabaya
#UntagSurabayaKeren
#EcoCampus
#KampusKompeten
#UntukIndonesia
#MBKMUntagSurabaya
Live Update