”For Every Child Every Right”: Apakah Setiap Anak Sudah Mendapatkan Hak Mereka?

Theresia Thennia
Siswi SMA Citra Berkat Tangerang
Konten dari Pengguna
21 November 2023 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Theresia Thennia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pezels/Guduru Ajay bhargav
zoom-in-whitePerbesar
Pezels/Guduru Ajay bhargav
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari anak sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 November, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan masalah yang dihadapi anak-anak. Hari anak sedunia dideklarasikan oleh PBB karena sejak masa Revolusi Industri dan Perang Dunia, banyak anak-anak mendapat tindakan yang tidak seharusnya mereka dapatkan, seperti dilecehkan, ditindas, disiksa dan dicabut hak-haknya.
ADVERTISEMENT
Untuk tahun ini tema yang diusungkan adalah "For Every Child, Every Right" yang berarti "Untuk Setiap Anak, Setiap Hak". Pesan yang dibawa pada tema ini adalah setiap anak di mana saja berhak hidup dalam dunia yang damai, setiap anak berhak atas planet yang aman dan layak huni, serta setiap anak wajib didengarkan dan diikutsertakan dalam semua pengambilan keputusan yang akan memengaruhi mereka. Tema ini menggambarkan tekad untuk menegakkan hak-hak setiap anak secara merata dan mendapatkan hak yang sudah seharusnya mereka dapatkan. Hak anak merupakan Hak Asasi Manusia yang sudah mereka bawa sejak lahir.
Apakah Setiap Anak Sudah Mendapatkan Hak Mereka?
Pexels/Alexander Grey
Sejak lahir hingga berumur 18 tahun anak memiliki hak yang melekat pada dirinya. Akan tetapi tidak semua anak beruntung untuk dapat hidup dan tinggal bersama keluarga yang mampu merawat dan membesarkannya dengan sepenuh hati serta memenuhi hak-haknya. Masih banyak anak yang belum mendapatkan haknya karena berbagai faktor, salah satunya faktor ekonomi. Faktor ekonomi menjadi faktor terbesar dalam memenuhi hak anak, karena ekonomi merupakan hal yang sangat krusial dalam sebuah keluarga.
ADVERTISEMENT
Seorang anak yang lahir dan dibesarkan di keluarga yang ekonominya baik, akan lebih mudah mendapatkan akses dalam hal pendidikan, kesehatan, makanan, dan sebagainya. Sehingga hak-haknya pun akan terpenuhi. Berbanding terbalik dengan anak yang lahir dan dibesarkan di keluarga yang ekonominya kurang baik, mereka akan sulit mendapatkan hak-haknya bahkan untuk hal pokok seperti pangan, sandang, papan sekalipun. Bahkan ada juga kasus orang tua yang tega membuang atau membiarkan anak mereka karena masalah ekonomi ini.
Unicef/Ajjour
Bahkan belum lama ini terjadi penyerangan oleh Israel ke Gaza, Palestina. Banyak anak tak bersalah yang menjadi korban dalam penyerangan tersebut. Mereka menghadapi kejadian yang sebenarnya bukan salah mereka. Hal tersebut menunjukkan masih banyaknya anak yang belum mendapat haknya. Dimana mereka seharusnya bersekolah dan bermain dengan teman mereka, malah harus tersiksa dan merelakan nyawa mereka.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, inilah momentum kita untuk dapat menyuarakan hak anak yang mungkin sampai saat ini belum terlaksana. Semua anak berhak untuk mendapatkan hak yang seharusnya menjadi miliknya. Tidak ada seorang pun yang dapat merebutnya bahkan orang tuanya sendiri. Dengan adanya peringatan hari anak sedunia ini, diharapkan seluruh masyarakat dunia dapat mengingat, menyadari dan mengakhiri diskriminasi serta dapat memberi ruang bagi anak-anak untuk menyuarakan hak mereka kepada masyarakat tentang hak-hak mereka.