Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kampanye Online: Bentuk Kemajuan Teknologi Era 4.0!
2 Februari 2024 16:55 WIB
Tulisan dari Theresia Thennia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digitalisasi ini, kata “teknologi” sudah tidak asing ditelinga masyarakat. Teknologi sudah menjadi bagian dan kebutuhan dari hidup manusia modern saat ini. Teknologi dimanfaat untuk mencari informasi, berkomunikasi sampai menciptakan lapangan pekerjaan baru. Seiring berjalannya waktu, teknologi sendiri mengalami perubahan ke arah yang semakin maju. Berawal dari ditemukannya api sebagai teknologi pertama di zaman pra sejarah, berlanjut ketika ditemukannya mesin-mesin dan revolusi industri hingga di revolusi 4.0, teknologi semakin canggih dengan kehadiran AI yang memiliki kemampuan berpikir seperti manusia.
ADVERTISEMENT
Salah satu penerapan teknologi saat ini yaitu di bidang politik. Dengan teknologi, segala informasi dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Begitu pula informasi tentang politik, dapat diakses secara cepat dengan teknologi. Kemajuan teknologi memiliki dampak baik karena masyarakat dapat mengakses segala hal tentang politik maupun tindakan dari politisi. Teknologi meningkatkan transparansi pada bidang politik karena masyarakat dapat memantau dan melihat tindakan-tindakan yang berkaitan dengan politik. Penggunaannya semakin terlihat di tahun 2024 ini dimana merupakan tahun pemilu dan di tahun ini, gen-z dapat ikut serta didalamnya. Sehingga, teknologi merupakan sarana bagi generasi muda untuk melihat kampanye pemilu maupun perkembangan politik di Indonesia.
Perkembangan Kampanye dari Masa ke Masa
Dilihat dari sisi sejarah, pemilu tahun 1955 menjadi pemilu pertama setelah Indonesia merdeka tahun 1945. Di masa ini, kampanye dilakukan dengan cara menonjolkan tokoh-tokoh yang dianggap memiliki pengaruh yang besar dan melakukan pendekatan secara kultural maupun historis untuk menumbuhkan ikatan dengan masyarakat. Kampanye yang dilakukan oleh partai-partai pada masa orde baru adalah dengan cara melibatkan artis, penyanyi, pemain film, dan pelawak untuk menarik perhatian publik. Setelah masa kejayaan orde baru selama 32 tahun, di masa reformasi inilah momentum dimulainya demokrasi yang terbuka dan kebebasan berpendapat. Di masa reformasi, dengan adanya kemajuan yang pesat dibidang teknologi—kampanye dilakukan melalui platform-platform digital seperti Instagram, Tiktok, Twitter, dll. Banyak politisi yang memanfaatkan digitalisasi untuk menarik perhatian masyarakat dan generasi muda, seperti melakukan live Tiktok, membuat second account, dan meluncurkan lagu kampanye yang kekinian sesuai dengan jiwa anak muda.
ADVERTISEMENT
Teknologi pada bidang politik memperluas kesempatan untuk dapat berpendapat, berbicara maupun berdebat. Revolusi teknologi juga memungkinkan kampanye politik yang lebih kreatif dan inovatif. Dengan teknologi, para politisi dapat menggunakan berbagai platform teknologi untuk menyebarkan pesan dan kampanye mereka secara digital sehingga menjadi lebih kreatif, efektif dan efisien. Teknologi telah meningkatkan partisipasi politik dan peran aktif masyarakat dalam dunia politik. Namun dibalik itu semua, ada berbagai tantangan yang dihadapi karena adanya kemajuan teknologi yaitu disinformasi atau hoaks yang dapat digunakan untuk menyebarkan berita bohong dan informasi palsu (propaganda) terhadap masyarakat. Selain itu, timbul kesenjangan digital antara yang mudah dalam mendapat akses teknologi dengan yang tidak. Sehingga dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam dunia perpolitikan.
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan termasuk bidang politik. Teknologi membawa banyak dampak positif pada bidang politik. Teknologi telah membuka pintu untuk berbagai macam perubahan dan memungkinkan partisipasi politik yang lebih luas. Namun dibalik itu, ada hal-hal yang menjadi tantangan dalam penggunaan teknologi seperti mudahnya penyebaran informasi palsu dan kesenjangan dalam digitalisasi. Sehingga perlunya menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab bagi setiap anggota masyarakat. Dengan menerapkan ‘bijak teknologi’ kita dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari teknologi itu sendiri.