Konten dari Pengguna

Pemilu Semakin dekat, Saatnya Menunjukkan Eksistensi Bukan Saling Benci

Theresia Thennia
Siswi SMA Citra Berkat Tangerang
12 Januari 2024 12:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Theresia Thennia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pemilu (Pexels/Element5 Digital)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemilu (Pexels/Element5 Digital)
ADVERTISEMENT
Pada 14 Februari 2024 mendatang, Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi yaitu pemilu. Momentum yang selalu dilaksanakan setiap 5 tahun sekali, akan kembali dilaksanakan tahun ini. Pemilu sendiri sudah dilaksanakan sejak tahun 1955 hingga kini. Pemilu atau pemilihan umum adalah sarana bagi rakyat atau warga negara untuk memilih pemimpin atau anggota legislatif untuk mewujudkan tatanan negara yang demokratis.
ADVERTISEMENT
Mengapa Harus Ada Pemilu?
Pexels/Edmond Dantès
Sebagai negara demokrasi, yang berarti pemerintahan “Dari Rakyat, Oleh rakyat dan Untuk Rakyat” yang dimana kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat, sehingga pemilu merupakan cara untuk memilih secara damai dan memberi ruang serta hak yang sama antar individu. Selain itu, pemilu juga berlandaskan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (LUBER JURDIL) yang menjadi pedoman utama dalam melaksanakan pemilu.
Pemilu sebagai pilar untuk mewujudkan sistem demokrasi yang menghasilkan pemerintahan dan lembaga perwakilan politik yang ditujukan untuk kedaulatan rakyat. Inilah kesempatan bagi rakyat untuk menentukan Indonesia 5 tahun kedepan.
Literasi Digital, Sukseskan Pemilu
Banyaknya pemilih muda, seperti millenial dan gen z mencapai lebih dari 50% dari jumlah seluruh pemilih di Indonesia. Tingkat pemahaman dan pengetahuan pemilih muda bahkan orang dewasa sekalipun terhadap politik bisa dikatakan rendah dan ditambah dengan kecanggihan teknologi, dimana media sosial dapat menjadi sarana untuk menyebar isu tidak benar atau hoaks—menjadi salah satu tantangan dalam pemilu kali ini.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, pemilih muda serta seluruh masyarakat pemilih dapat diberikan edukasi maupun sosialisasi melalui literasi digital untuk menjaga kualitas pemilu. Sehingga, baik di dunia nyata maupun dunia maya masyarakat dapat saling menghargai dan tidak ada ujaran olokan maupun kebencian.
Melaksanakan Pemilu yang Damai
Pexels/Edmond Dantès
Saat pemilu, kita memiliki hak yang dimiliki sebagai warga negara untuk menyuarakan suara dan memilih pemimpin dan perwakilan rakyat. Pesta Demokrasi 2024 sudah makin dekat dan berada di depan mata dan sebagai warga negara, saatnya kita merenungkan bahwa perbedaan bukanlah hal buruk, melainkan dengan adanya perbedaan kita bisa saling bahu-membahu membangun Indonesia yang semakin cerah.
Toleransi adalah kunci utama untuk menjaga persatuan dan kesatuan dari keberagaman serta menjadi pedoman mewujudkan pemilu yang aman dan damai. Dengan sikap toleransi, kita bisa berdebat, memilih, dan menerima apapun hasilnya dengan lapang dada, tanpa merusak hubungan dan menebar kebencian antar sesama. Pemilu damai tidak hanya berarti berjalan tanpa keributan maupun tindak kekerasan, juga berlangsung dengan tentram dan demokratis sesuai peraturan yang ada. Pemilu menjadi panggung penting bagi Indonesia. Saatnya kita menunjukkan eksistensi demokrasi Indonesia kepada dunia bahwa kita dapat menjaga proses politik tetap damai dan tertib.
ADVERTISEMENT
Menghargai setiap perbedaan yang ada untuk menciptakan pemilu yang bermartabat!