Pemanasan global.

Siklus Bulan, Pemanasan Global, dan Ancaman Banjir Pasang di 2030

Thomas Djamaluddin
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
3 Agustus 2021 15:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa waktu lalu, NASA mempublikasikan hasil kajiannya: pada dekade mendatang, banjir pasang akan makin sering terjadi dan ketinggiannya bertambah. Penyebabnya, komplikasi siklus 18,6 tahun pergeseran orbit bulan dan dampak pemanasan global yang sepenuhnya terkendali. Tentu saja hal ini membuat masyarakat—apalagi yang aktivitasnya ada di kawasan pantai—khawatir.
Banjir pasang memang tak sebesar banjir yang disebabkan curah hujan tinggi. Ketinggiannya mungkin “hanya” sebatas mata kaki. Tapi tentu saja, genangan air laut yang melimpah ke jalanan tentu bisa mengganggu aktivitas perkantoran, kawasan bisnis, dan permukiman warga. Pejalan kaki tidak bisa leluasa, laju kendaraan harus dikurangi.
Jika semata kaki saja sudah cukup mengganggu, bayangkan jika ketinggiannya meningkat. Itulah yang diprediksi akan terjadi di kawasan pantai di dunia dekade mendatang, termasuk di Indonesia.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten