Mandiri Energi dari Keluarga dan Desa

Thoriq Ramadani
Ketua Umum Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas), Pranata Humas Ahli Muda Kementerian ESDM, dan inisiator @yukkejarpahala @esdmwriters
Konten dari Pengguna
27 Juni 2022 17:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thoriq Ramadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Allah SWT memberikan berbagai macam sumber daya alam di tanah air. Sumber energi, baik energi fosil maupun energi baru terbarukan (EBT) yang dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi bangsa. Pengelolaan energi dilakukan dengan berkeadilan dan energi menjadi pendorong untuk membangun peradaban bangsa.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan energi yang efektif dan efisien dapat mempersatukan bangsa Indonesia, rasa senasib dan sepenanggungan dalam balutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pengelolaan energi terus dilakukan dengan sumber daya yang dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Tujuan pengelolaan energi dalam Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi adalah terciptanya kemandirian pengelolaan energi. Juga, tersedianya sumber energi dari dalam negeri dan/atau luar negeri untuk pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri, pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dalam negeri, dan peningkatan devisa negara.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, kemandirian energi adalah terjaminnya ketersediaan energi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi dari sumber dalam negeri. Regulasi ini mendorong paradigma baru dalam pengelolaan energi nasional yang tidak lagi menempatkan energi sebagai komoditas semata, tetapi sebagai modal pembangungan nasional.
ADVERTISEMENT
Bangun Mandiri Energi dari Keluarga
Dalam upaya mewujudkan kemandirian energi, setidaknya dapat dilakukan dalam berbagai lingkup, yaitu dari yang terkecil dalam keluarga dan desa. Mengutip Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada, keluarga mandiri energi adalah keluarga yang mampu mencukupi kebutuhan akan energinya sendiri minimal 60% dari kebutuhan totalnya.
Dalam keluarga mandiri energi, cakupan energi yang dihasilkan dan digunakan berasal dari beraneka ragam sumber. Contoh yang dapat diimplementasikan adalah bioenergi seperti biogas, bioetanol, dan biodiesel. Ini merupakan sumber energi yang relatif mudah dan murah dibuat oleh masyarakat.
Strategi pengembangan keluarga mandiri energi bisa dilakukan dengan pemilihan keluarga mandiri energi, sosialisasi kepada tokoh masyarakat, dan calon keluarga mandiri energi, dan pelatihan, serta pembinaan. Perlunya juga adanya pengawasan dan evaluasi untuk mengetahui permasalahan dan memperbaikinya.
ADVERTISEMENT
Bangun Mandiri Energi dari Desa
Desa mandiri energi merupakan kumpulan dari keluarga mandiri energi yang mendiami sebuah desa. Desa mandiri energi perlu dibangun untuk dapat memenuhi energi kelistrikan secara mandiri dengan pemanfaatan potensi sumber energi lokal.
Desa mandiri energi menjadi cara untuk melistriki pedesaan yang belum terlistriki karena faktor geografis yang sulit dijangkau. Desa mandiri energi dapat memanfaatkan energi terbarukan dari energi surya yang menggantikan genset dengan sumber energi fosil.
Selain itu, juga dapat memanfaatkan tenaga air seperti sungai, air terjun, dan irigasi. Pemanfaatan energi dari sumber daya setempat dapat mewujudkan kemandirian energi pada lingkup desa. Masyarakat dalam membangun pembangkit ini dapat berkolaborasi dengan Pemerintah, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
ADVERTISEMENT
Untuk pemeliharaannya, dapat melibatkan masyarakat desa dengan membentuk kelembagaan dan pelatihan kepada masyarakat agar aktif berperan serta memajukan desanya. Pemerintah juga terus aktif membina masyarakat dengan memberikan bimbingan untuk memberikan pemahaman dan bantuan dalam melistriki desa-desa dengan memanfaatkan energi lokal.
Dengan demikian, semangat mewujudkan kemandirian energi dapat dimulai dengan lingkup terkecil seperti keluarga dan desa. Upaya ini perlu mendapat dukungan agar terlaksana secara kontinyu, sehingga masyarakat dapat menerima manfaat hadirnya energi secara maksimal.
Thoriq Ramadani, Ketua Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas), Pranata Humas Ahli Muda Kementerian ESDM, dan inisiator @esdmwriters