Konten dari Pengguna

COVID-19 Telah Bermutasi, Waspada Omicron

TIAN ROSTIAWATI
Mahasiswi, Universitas Pamulang
18 Januari 2022 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari TIAN ROSTIAWATI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Bagaimana Menjaga Kesehatan di Masa Transisi Pandemi dan Cara Mencegah Agar Terhindar Dari Virus?

https://www.istockphoto.com/id/foto/bangsal-departemen-gawat-darurat-rumah-sakit-coronavirus-dokter-yang-mengenakan-gm1321692378-407861811
zoom-in-whitePerbesar
https://www.istockphoto.com/id/foto/bangsal-departemen-gawat-darurat-rumah-sakit-coronavirus-dokter-yang-mengenakan-gm1321692378-407861811
ADVERTISEMENT
Pertengahan bulan Januari 2022, terhitung sudah hampir dua tahun lamanya umat manusia dihantam dengan peristiwa pandemi Seluruh dunia mengalami krisis, laju pertumbuhan ekonomi global hampir terancam lumpuh permanen. Seluruh negara di dunia berlomba-lomba berupaya menekan penyebaran virus Covid-19 yang mematikan.
ADVERTISEMENT
Semua bidang sektor vital koyak, dari segi sektor Pariwisata anjlok, negara-negara pun alami inflasi cukup parah disemua bidang sektor. Ancamannya sudah jelas, bukan hanya negara, perusahan-perusahan swasta maupun milik negara yang ada di dalamnya pun terancam dan sudah pasti terpuruk.
Demikian halnya di negara kita, hingga sampai saat ini, masalah kita justru belum juga usai. Berawal dari munculnya sebuah wabah penyakit yang disebabkan oleh virus menular antar manusia. Sepanjang tahun 2021 saja, Pemerintah Indonesia terus berupaya menangani wabah Covid-19 dengan berbagai cara. Kebijakan demi kebijakan diterapkan, tarik-ulur aturan semakin masif. Di tambah, kurangnya kedisiplinan masyarakatnya menambah point klaster baru.
Fenomena menyimpang dari masyarakat Indonesia pun kian terpusat. Banyaknya kalangan masyarakat khususnya masyarakat golongan bawah dan miskin yang enggan untuk ikuti anjuran pemerintah, sebabnya, oleh pemerintah itu sendiri. Masyarakat kita menilai aturan dan peraturan serta kebijakan pemerintah dirasa tak masuk akal dan dirasa mematikan hidup serta roda putaran laju ekonomi.
ADVERTISEMENT
Memang, penerapan pusat kegiatan masyarakat dan aturan lainnya yang tujukan pemerintah untuk menekan klaster baru penyebaran virus. Namun hal itu menjadi polemik di kalangan masyarakat.
Kendati demikian, mau tidak mau, pemerintah dengan sikapnya harus menerapkan aturan-aturan itu agar situasi pandemik bisa terkendali dan laju ekonomi juga kehidupan masyarakat bisa kembali dengan normal seperti sedia kalanya.
Dalam upaya mengendalikan krisis pandemik akibat virus, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan programnya. Seperti kampanye massal, di mana setiap masyarakat dan warga-negaranya di wajibkan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M). Hingga Pemerintah Indonesia menerapkan program wajibnya, yaitu serbuan vaksinasi secara nasional atau mewajibkan Vaksinasi demi tercapainya Heart Imunity 100%.
Di akhir tahun 2021 pun, dunia kembali di hebohkan dengan kemunculan Virus Corona Disease 2019 (Covid-19) yang telah bermutasi menjadi varian baru, yaitu varian Delta dan Omicron. Menurut sumber dan informasi, virus varian baru tersebut di kabarkan sangat berefek parah bagi penderitanya
ADVERTISEMENT
Pada awal bulan Desember 2021, Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan temuan kasus pertama Covid-19 Varian Omicron di Indonesia. Hal ini patutnya menjadi sebuah siaga dan bersiap-siap untuk masyarakat Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan, Kordinator PPKM Jawa-Bali, memprediksi akan adanya puncak kasus virus Covid-19 dengan varian Omicron di Indonesia yang akan terjadi pada pertengahan bulan Februari hingga Maret di tahun 2022.
Dalam jumpa pers daring yang disiarkan pada Minggu 16 Januari 2022, Luhut mengatakan "Berdasarkan data ulang yang telah kami amati, dan berangkat dari kasus Covid-19 di Africa Selatan, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret".
Masyarakat Indonesia harusnya sudah paham betul apa saja yang harus di persiapkan, agar sedikit bisa membantu Pemerintah untuk menurunkan dan menekan angka kenaikan reaktif Covid-19. Sederhana saja, apabila kita menjaga kesehatan kita sendiri dengan keluarga, dan mematuhi semua Protokol kesehatan yang telah di anjurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, serta saling bantu untuk yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana cara agar tubuh kita tetap sehat di masa pandemi ini?Dan, bagaimana caranya agar kita bisa terhindar dari Covid-19, dan virus yang teah bermutasi varian Omicron dan sejenisnya?
Tentu saja dengan membiasakan pola hidup sehat menjadi hal yang paling utama dilakukan dalam tatanan kehidupan, di mana sekarang berada di fase New-Normal atau kebiasan baru. Kita tidak harus menunggu waktu yang tepat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Padahal sebenarnya, waktu yang paling tepat adalah sesegera mungkin dan selama mungkin. Gaya hidup sehat sebaiknya juga dilakukan secara terus-menerus dan tidak berjeda, agar kesehatan senantiasa lebih baik.
Pola hidup sehat yang dilakukan secara konsisten dan tentu saja tepat dapat membantu tubuh manusia terlindungi dari segala jenis penyakit. Seperti kita ketahui bersama, bahwa penularan virus corona dapat melalui percikan yang di keluarkan pada saat kita batuk, bersin atau bicara, penularan juga terjadi ketika percikan terhirup orang lain yang ada disekitar kita.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI, masyarakat disarankan untuk memakai masker kain ketika harus bepergian ke luar rumah, misalnya saat harus bekerja atau membeli kebutuhan bulanan. Masker kain tetap dapat menghalau sebagian percikan air liur yang keluar saat berbicara, menghela napas, ataupun batuk dan bersin.
Jadi, jika digunakan dengan benar, masker ini tetap dapat mengurangi penyebaran Virus Corona di masyarakat, terutama dari orang yang terindikasi terinfeksi virus namun tidak memiliki gejala apa pun.
Selain pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan tubuh, yaitu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi atau konsumsi air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi, lalu berolahraga secara teratur karena olahraga dapat memberikan manfaat, baik secara fisik maupun psikologis.
ADVERTISEMENT
Kedua hal tersebut tentu saja dapat memengaruhi sistem imunitas tubuh, olahraga sederhana di rumah tentu sangat efektif menjaga kesehatan saat pandemi, dan satu lagi tidak kalah penting yaitu tidur yang cukup. Saat tubuh mendapatkan istirahat yang cukup, banyak hal positif yang dapat kita rasakan.
Pertama, tentu menjaga sistem imun kekebalan tubuh. Daya tahan tubuh manusia mampu bekerja sebaik mungkin untuk melawan infeksi dan virus, seperti halnya virus corona. Dan selain itu, tidur atau istirahat yang cukup juga dapat mengendalikan perasaan stress dan membuat tubuh lebih fokus saat bekerja atau beraktivitas.
Jadi, sekarang kita sudah tahu bagaimana cara menjaga kesehatan pada saat pandemi, pastikan untuk melakukan semua hal di atas secara rutin agar sistem imunitas tubuh tetap fit, sehingga mampu menghindari dari serangan berbagai virus atau mencegah paparan dari virus corona. Dan jangan lupa juga, jika berada di ruang publik atau di luar rumah, tetap menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan sesuai arahan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT