Konten dari Pengguna

Hantu Si Penculik Anak-Anak

Tiara Faradilah
Mahasiswa Universitas Pamulang jurusan sastra Indonesia
3 Juli 2023 5:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tiara Faradilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
http://Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
http://Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Disebuah kampung yang dipenuhi dengan sawah dan pepohonan. Penduduk dengan tenang menikmati udara sejuk dipagi hari sambil mendengarkan suara kicauan burung dan kuruyuk ayam. Ada salah satu anak bernama Adara Utari Gita, dia adalah anak tunggal dari Pak Kuswan dan Ibu Yuyun. Kini Adara menduduki bangku kelas 4 SD.
ADVERTISEMENT
Pada pagi hari, Adara menyiapkan alat tulisnya untuk pergi ke sekolah. Bapaknya sedang memakai sepatu sambil menunggu Adara di depan rumah.
“Ayo Pak Dara udah siap nih” seru Adara sambil berjalan ke arah bapaknya. “Buu, Ibuu? Dara sama bapak berangkat ya, Bu” Adara berteriak di teras rumahnya untuk memanggil ibunya.
“Tunggu sebentar!” Ibunya menghampiri mereka yang sudah siap didepan rumah. “Dara sama bapak berangkat ya, Bu”. Ucap adara.
“Yaudah, hati-hati ya kalian. Pelan-pelan saja pak bawa motornya!” “Iya buu” jawab Pak Kuswan. Dara sambil mencium tangan ibunya. Begitupun Bu Yuyun kepada Pak Kuswan.
“Assalamu’alaikum!” ucap Dara dan Bapaknya. Lalu Ibunya pun menjawab salamnya “Wa’alaikumussalam”.
http://Pexels.com
Setelah Adara pulang sekolah, dia pun bermain bersama teman-teman di belakang rumahnya dan terlihat sangat asik. Sore pun tiba, Adara dan teman-temannya pun akhirnya pulang kerumahnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Malam hari, waktunya beristirahat. Sambil menunggu Bapaknya pulang kerja, Adara meminta Ibunya untuk didongengi dahulu sebelum tidur.
“Bu, punya cerita ngga? Dara pengen diceritain sesuatu dong, Buu…boleh?” Pinta Adara sambil rebahan di kasur yang ditemani ibunya. “Tentu boleh dong nak” jawab Ibunya dengan senang hati.
“Jadi dulu waktu ibu masih kecil, sering banget ada kejadian kejadian aneh.” “Kejadian apa, Bu?” tanya Adara dengan rasa penasaran.
“Salah satunya kejadian Wewe Gombel hantu si penculik anak kecil. Jadi waktu ituu…”.
Ibunya pun menceritakan kejadian tersebut, tak lama Adara pun tertidur pulas. Suara ketukan pintu terdengar, ibunya pun menghampiri pintu dan membukanya. Ternyata suaminya yang mengetuk yang baru pulang kerja.
http://Pexels.com
Keesokan harinya, karna hari libur, mereka stay dirumah. Pak kuswan duduk di teras rumah sambil menikmati udara segar dipagi hari dengan ditemani kopi dan goreng pisang yang sudah dibuatkan oleh istrinya.
ADVERTISEMENT
“Pak, Adara izin main ya Pak, sama temen-temen Dara” izin Adara sambil lari dari depan rumah.
“Iya hati-hati!” Tanpa bertanya balik bapaknya pun langsung mengizinkan Dara bermain, karna Adara langsung berlari begitu saja. Dan Pak Kuswan melanjutkan meminum kopinya.
“Dara kemana pak” ucap Bu Yuyun kepada suaminya
“Pergi main tadi katanya sama temen-temennya, Bu” jawab Pak kuswan.
Waktunya makan siang tiba, Bu Yuyun mencari Adara kerumah Nadira (temannya Adara) untuk membawa pulang karna harus makan siang. Namun ternyata mereka tidak ada dirumah itu. Akhirnya Bu Yuyun pun balik lagi kerumahnya dan berfikir mungkin Adara dan teman-temannya lagi dirumah temannya yang lain.
Sesampainya Bu Yuyun dirumah, Pak Kuswan bertanya kepada istrinya.
ADVERTISEMENT
“Loh mna anak kita, Bu? Tadi katanya mau jemput adara untuk makan siang dulu, kok ini malah sendiri pulangnya?” tanya Pak Kuswan kepada istrinya.
“Dirumah temannya tidak ada Pak, mungkin lagi asik main di tempat yang lain kali ya Pak”. “Tapi kan Dara belum makan siang, Bu?”
Hari semakin sore Adara dan teman-temannya pun belum pulang juga. Bu Yuyun pun akhirnya kembali kerumahnya Nadira yang tadi sempat ia datangi. Tanpa basa-basi Bu Yuyun pun langsung menanyakan anaknya kepada Bu Yanti (ibunya Nadira).
“Permisi bu, gimana Adara udah ada kesini belum Bu? masalahnya ini udah sore.”
“Belum bu, saya juga khawatir, mereka gak pulang-pulang dari tadi pagi”
Bu Yuyun dan Bu Yanti pun akhirnya mencari anak-anaknya di sekitar rumah mereka. Sampai waktu menunjukan pukul 5 sore, mereka tetap tidak menemukan anak-anaknya sampe ke pelosok-pelosok dan rawa-rawa dengan dihantui oleh rasa panik dan gelisah.
http://Pexels.com
Hari semakin gelap dan adzan magrib pun sudah berkumandang. Mereka masih tetap mencari anak-anaknya. Kemudian hal yang tak disangka-sangka terjadi. Ada orang yang memanggil “ibu” berulang kali.
ADVERTISEMENT
“Ibuu...Buuuuu…Ibu Nadira disini Buu” suara terikan anak kecil. Ternyata yang memanggil adalah nadira, ia memanggil sambil menghampiri Ibunya dan Bu Yuyun.
“Ibu Adara… Adara Buu…Adara…” kata nadira yang menghampiri ibunya dan Bu Yuyun sambil terengah-engah akibat berlari menghampirinya.
“Kenapa dengan Adara Nad???” tanya Bu Yuyun dengan segala rasa kepanikan.
http://Pexels.com
“Adara hilang Bu, tadi kami lagi main petak umpet di dekat pohon-pohon besar itu bu, kami sudah mencari adara kemana aja tapi gak ketemu ketemu”. “Astagfirullah…” ucap Bu Yanti.
“Ya Allah kenapa bisa terjadi? terus kita harus gimana ini Bu?” tanya Bu Yuyun sambil menangis.
“Yang lainnya pada dimana nak” tanya bu yanti kepada anaknya. “Masih di tempat yang tadi kami main Bu, mereka masih mencari keberadaan Adara” jawabnya.
ADVERTISEMENT
Suasana pun semakin panik, akhirnya Bu yanti mengeluarkan saran.
“Yaudah gini aja, Bu Yuyun tunggu sebentar disini ya, saya akan memanggil Pak Kuswan dan warga yang lain untuk bantu mencari adara dan sekalian saya akan laporkan ini ke Pak Rt”
Bu Yanti pun mencari bantuan kepada pak Rt dan warga sekitar untuk ikut serta mencari adara. Merekapun langsung mendatangi tempat kejadian dan menghampir teman-teman Adara yang lain yang sedang mencarinya.
“Apa yang sebenarnya terjadi, Bu?” tanya pak kuswan kepada istrinya. Bu Yuyun hanya bisa menangis lemah.
“Gimana adara udah ketemu?” tanya Bu Yanti kepada teman-teman adara yang lain.
Teman-temannya pun tak bisa berkata-kata mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya dan terdiam menunduk, seakan memberi kode bahwa mereka belum bisa menemukannya. Semuanya sudah pasti mengira bahwa yang membawa Adara adalah hantu Wewe gombel.
http://Pexels.com
Warga yang lain terus mencari dan mencari sambil membacakan dzikir atau ayat suci Al-Qur’an sambil membawa damar sebagai alat penerang dan memukul peralatan dapur apapun yang berbunyi berisik karna kata orang zaman dulu caranya seperti itu supaya makhluk itu merasa kebisingan dan langsung mengembalikan anak yang yang diambilya.
ADVERTISEMENT
Hari sudah semakin gelap, Pak Rt pun membuat keputusan untuk memberhentikan pencarian hari ini dan dilanjut esok hari karna waktu sudah menunjukan pukul 9 malam. Alangkah baiknya istrahat dulu untuk mengisi energi.
Malam itu pun Bu Yuyun dan Pak Kuswan tidak bisa tenang bahkan sampe tidak bisa tidur memikirkan anak satu-satunya yang entah ada dimana. Sampai di jam 2 pagi, karna mereka merasa sangat Lelah raga dan pikiran, dengan tak terasa mereka tertidur.
Pada akhirnya Bu Yuyun terbangun karena terdengar suara adzan subuh yang berkumandang. Tak lupa membagunkan Pak Kuswan juga untuk mengambil air wudhu dan sholat subuh berjamaah dan meminta pertolongan dan petunjuk kepada Allah swt. ketika mereka selesai sholat dan berdoa, terdengar suara ketukan pintu depan.
ADVERTISEMENT
“Toktoktok” suara ketukan pintu terdengar. “Ibuu…Bapakk…” suara panggilan dari balik pintu.
“Pak…?” Bu Yuyun memanggil Pak Kuswan. “Bu..? itu kaya suara Adara Bu” kata Pak Kuswan.
“Ibu…Bapak…Ini Adara”
“ADARAAAA…” seru Pak Kuswan dan Bu Yuyun. Yang langsung mengampiri dan membuka pintu.
Ternyata benar yang datang adalah Adara. Bu yuyun dan Pak Kuswan pun langsung memeluk Adara lama sambil menangis terharu bahwa Adara sudah kembali.
“Ya Allah nakk… kamu kemana ajaa…?” tanya Ibunya.
“Kamu baik-baik aja nak? Ada yang luka?”. Tanya bapaknya dengan penuh kekhawatiran.
Adara pun langsung dibawa masuk kedalam rumah dan diberi air oleh Ibunya. Dan dibiarkakn untuk istirahat dulu. Adara pun akhirnya istirhat sejenak.
Bu yuyun dan Pak kuswan pun merasa lega dan terharu namun masih merasa tak menyangka adara bisa balik lagi kerumah ini tapi sendiri.
http://Pexels.com
Setelah suara kicauan burung dan kuruyuk ayam terdengar, pertanda matahari sudah terbit. Akhirnya Bu Yuyun kembali menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
ADVERTISEMENT
“Apa yang kamu ingat nak?
“Gak tau bu, aku gak inget semua, intinya aku lagi main petak umpet sama teman teman, terus aku ngumpet dibelakang pohon besar, dan ada orang gede banget terus ngajak aku ke sungai, gelaapp banget. Terus aku gak tau inget apa-apa setelah itu, tau tau ada disini di depan rumah”.
“Tapi kamu gak ada yang luka atau sakit?” tanya bapaknnya
“Nggak Pak Dara baik-baik aja”
“Syukurlah kalo gitu, dijadikan pelajaran aja ya nak. Lain kali kalo udah sore segera pulang kerumah. Makhluk itu suka menculik anak kecil yang diluar pengawasan orangtuanya. Dia mengira kalo kamu gak ada yang ngurusin jadi wewe gombel ini ngambil kamu buat diurus olehnya karna merasa kasian. Kan ibu sempat cerita tentang wewe gombel ini. Kamu lupa ya?”
ADVERTISEMENT
“Bukan lupa Bu, kan dara langusung tertidur pas ibu masih awal menceritakannya.”
Setelah itu, Bu Yuyun dan pak kuswan akhirnya mengabarkan kepada pak Rt bahwa Adara sudah kembali kerumah dalam keadaan baik baik saja.