Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Perkembangan Cara Berpikir Manusia Mulai Abad ke-18
25 Maret 2022 14:01 WIB
Tulisan dari Tiara Putri Novianty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai akal, berpikir, sifat, perilaku dan lain sebagainya yang lebih unggul daripada makhluk hidup lainnya. Ada banyak manusia di bumi ini, tentunya dari mereka ini memiliki cara berpikir tentang suatu hal yang berkaitan dengan asal-usul, sejarah, kebudayaan dan lainnya dalam pikiran mereka. Hal ini tentunya sudah dirasakan sejak lama, disini penulis akan mengangkat dari abad ke-18, dimana munculnya cara berpikir manusia dalam melihat dan mempelajari suatu hal yang mereka ketahui.
Hal tersebut tidak lain bukan datang tanpa alasan akan tetapi datang disaat kedatangan bangsa Eropa Barat ke benua Afrika, Asia, Amerika dan sekitarnya. Mereka datang dengan peranan masing-masing mulai dari jadi pedagang, penerjemah, pelaut dan masih banyak lainnya. Tentunya kedatangan mereka ke benua tersebut memiliki alasan tertentu. Mereka ingin mengetahui bagaimana cara hidup, kebudayaan yang dilakukan, tingkah laku yang orang-orang lakukan di benua tersebut dan kemudian akan mereka jadikan sebuah berita dan dipublikasikan.
ADVERTISEMENT
Dari adanya berita-berita tersebut banyak orang yang tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam lagi terkait apa yang orang-orang lakukan di daerah mereka masing-masing. Cara berpikir seperti ini dinamakan antropologi atau ilmu yang mempelajari tentang manusia. Ilmu pengetahuan ini sendiri telah berkembang dengan seiring berjalannya waktu ke waktu. Terlebih lagi dengan kemajuan teknologi sekarang ini yang tidak menutup kemungkinan akan terus berkembang dengan lebih luas.
Pada abad ini antropologi masih belum berkembang pesat karena merupakan permulaan atau awalan bagaimana adanya antropologi atau ilmu antropologi. Antropologi adalah ilmu yang berkaitan dengan manusia. Dalam hal ini juga manusia sebagai makhluk sosial atau biologis akan merasakan dan mengetahui tentang apa yang mereka ingin ketahui tentang kehidupan yang terjadi dengan manusia lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga merupakan salah satu faktor munculnya antropologi di kalangan masyarakat atau manusia sampai saat ini. Antropologi ini dapat berkembang dikarenakan perubahan zaman yang membuat manusia berpikir lebih kedepan dan lebih maju daripada zaman atau abad ke-18 pada saat itu. Di abad sekarang ini manusia akan mengetahui sendiri dan telah mempelajari juga tentang antropologi di kehidupan mereka ataupun yang lainnya.
Pada pertengahan abad ke-19, munculnya pengetahuan tentang ciri-ciri fisik suku bangsa, susunan masyarakat adat istiadat itu dimasukkan ke dalam cara berpikir evolusi pada masyarakat. Cara berpikir evaluasi tersebut mencerminkan jika masyarakat dan kebudayaan ini berjalan cukup lambat dengan kisaran waktu ribuan tahun. Karena cara berpikir yang seperti itu kategori kebudayaan di dunia mulai muncul masuk tingkatan cara berpikir tersebut. Pada abad ini juga munculnya ilmu yang dilatarbelakangi cara berpikir manusia yang seperti itu, ilmu tersebut adalah ilmu antropologi. Yang berkaitan dengan hasil dari penelitian seputar sejarah dari tersebarnya kebudayaan bangsa yang ada di dunia.
ADVERTISEMENT
Awal abad ke-20, ilmu antropologi ini mengarah ke praktis karena dampak dari berkuasanya penjajah di negara Eropa yang jajahannya di luar Eropa. Dan ilmu ini sendiri sejatinya digunakan oleh bangsa di luar Eropa yang memiliki keberagaman serta kebudayaannya. Menurut Coleman dan Watson (2005) mereka berpendapat jika antropologi ini muncul saat manusia berpikir terkait kepercayaan-kepercayaan dan masyarakat sekitarnya dengan keinginan pikiran mereka sendiri membedakan diri dengan orang-orang lainnya di sekitar mereka. Salah satu tokoh yang terkenal dalam bidang antropologi ini adalah Franz Boas.
Pada tahun 1930, ilmu antropologi ini berkembang mulai meningkat dalam hal kajiannya lebih terperinci serta dari metode pengerjaannya. Menurut Lukes dalam Outhwaite (2008) ia mengemukakan jika antropologi bergeser bidang kajiannya tidak lagi dengan dokumentasi historis dan beralih kepada proses sosiologi, politik, ekonomi dan proses kultural atau kebudayaannya akan tetapi masih mempertahankan aspek kulturalnya. Dan sampai sekarang ini ilmu antropologi masih banyak digunakan oleh para ahli ataupun masyarakat dalam mengkaji tentang manusia, kebudayaan ataupun asal-usul dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sumber Referensi:
http://repository.ut.ac.id/4295/1/ISIP4210-M1.pdf
http://eprints.ulm.ac.id/2103/1/PENGANTAR%20ANTROPOLOGI.pdf