Konten dari Pengguna

Kunci Langgeng Dalam Hubungan

TIARA RIZKY
Saya adalah seorang Mahasiswa Semester 3 Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Tangerang
12 Desember 2021 10:27 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari TIARA RIZKY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Bagaimana sih kamu bisa tau kalau ada yang salah atau ada hal yang benar di antara kamu dan pasanganmu?

ADVERTISEMENT
Caranya adalah dengan Komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dan hubungan. Jika ada komunikasi aja sesuatu bisa berakhir buruk, apalagi kalau tidak saling berkomunikasi? Ya kan?
pict by, pixabay
zoom-in-whitePerbesar
pict by, pixabay
Coba ingat-ingat lagi, cara komunikasi kamu dengan pasangan kamu, sudah berjalan dengan baik belum? Pola komunikasi kamu dan pasangan dapat dilihat dan dievaluasi, saat menghadapi suatu masalah atau konflik.
ADVERTISEMENT
Efektivitas dari pola komunikasi dalam suatu hubungan itu menjadi prediktor paling akurat untuk memprediksi kesuksesan atau kegagalan hubungan di masa depan (Clements, Stanley, & Markman, 2004; Gottman & Carrere, 2000; Heyman et al., 2009).
Bagaimana sih pola komunikasi yang efektif?
Menurut salah satu psikolog dan peneliti tentang relasi intim John Gottman. Beliau menyatakan bahwa dengan mengetahui pola komunikasi dan gaya konflik, bisa memprediksi hasil akhir dari suatu hubungan dengan tingkat akurasi 90% ( Gottman & Carrere, 2000 ; Gottman & Levenson, 2002)
Prediksi ini berdasarkan dari adanya pola komunikasi yang sehat dibandingkan dengan “warning signs” spesifik yang dilibatkan dalam interaksi yang destruktif pada hubungan. Ada 3 pola komunikasi efektif dan 4 “ warning signs” ala Gottman.
ADVERTISEMENT
1. Pertama itu ada Validating
Ini merupakan pola komunikasi pasangan yang adem ayem. Konflik diselesaikan dengan cara diskusi yang tenang dan kompromi. Saling mendengar dan memahami keresahan, perasaan dan sudut pandang masing-masing.
Beruntunglah pasangan yang bisa punya pola komunikasi begini. Tapi ada pola komunikasi lain yang gak kalah efektif kok!
2. Pola komunikasi yang kedua Volatile
Menurut Gottman (2008) istilah meledak-ledak atau “passionate” bisa jadi menggambarkan hubungan yang sebenarnya. Gimana sih?
Meledak-ledak yang dimaksud ialah mengekspresikan perasaan dan pikirannya ketika konflik. Jadinya inti dari pola komunikasi Volatile di sini adalah Mereka merasa setara dalam hubungan dan merasa memiliki hak yang sama dalam membela perspektif mereka masing-masing. Memecahkan masalah dengan cara ‘fighting them out’ (meskipun mereka menghindari cara berantem yang saling menjatuhkan pasangannya) hingga mencapai keputusan yang bisa diterima oleh keduanya (Gottman, 1998). Semakin kuat badainya, semakin gesit pula percikan-percikan cinta di antara mereka.
ADVERTISEMENT
3. Ketiga, yaitu Conflict-Avoiding
Katanya sih pasangan dengan pola komunikasi ini mungkin juga menemukan kebahagian & hubungan jangka Panjang yang sukses melalui persamaan persepsi yang kuat antara keduanya. Dan mereka seperti gak merasa ada hal yang penting untuk dibahas saat ada perbedaan atau pertentangan. Tapi apakah jadinya sehat kalau hubungan terus-terusan dengan pola komunikasi begini?
Pasangan model begini justru nyaman kalau ada masalah ya ‘ let it go’ aja gitu.
Ingat, bahwasanya pola komunikasi adalah pola yang mana terjadi secara terus menerus dan dilakukan oleh kedua belah pihak. Kegagalan yang terjadi dalam hubungan itu gak hanya karena masalah komunikasi, banyak aspek yang bisa menjadi pemicunya.
Kalau di atas kita sudah ngebahas tentang pola komunikasi yang efektif menurut Gottman, sekarang mari kita bahas terkait ‘warning signs’ di dalam hubungan.
ADVERTISEMENT
Sudah siap? Tarik napas dulu nih sebelum membacanya, heheh.
1. Warning signs yang pertama ialah, Criticism
Criticism sama complain tuh beda yah. Complain itu ekspresi dari kebutuhan yang gak terpenuhi. Kalau criticism itu tujuannya menyerang tindakan atau kesalahan orang lain.
2. Warning signs yang kedua itu, Contempt
Apa sih contempt itu? Contempt merupakan perubahan perasaan seseorang terhadap pasangannya, dari yang positif menjadi disrespect, hingga disgust. Bisa dibilang contempt lebih parah daripada criticism. Hati-hati ya, sahabat.
Kalau Contempt itu menyerangnya ke karakter pasangan. Nah, contempt bisa bikin pasanganmu memiliki low self-esteem. Ini lebih pedih lho, dan dampaknya ke mental juga. Apalagi yang termasuk contempt? Mengejek, name-calling, bikin bercandaan yang menyakiti, menghina secara fisik & karakter, dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Jadi kalau sudah ada tanda begini, pikir-pikir lagi deh buat ngelanjutin hubungannya. Komunikasinya gak banget!
3. Selanjutnya ada Defensiveness
Dalam masalah yang satu ini ketika pasangan mu mulai melakukan kritik, kamu akan melakukan defensive ( pembelaan diri). Ketika masalah muncul, pasangan yang komunikasinya defensive sudah gak peduli yang salah tapi adalah saling menyalahkan. Malesin banget gak sih?
4. Terakhir ada Stonewalling
Sederhanyanya adalah sudah bodo amat sama pasangan. Jadi kalau stonewalling itu bentuk power dan aggressiveness yang pasif, jadi kaya menghindari sebuah perdebatan gitu karena sudah tidak peduli sama pasangan dan masalah yang ada. Tindakannya kaya sudah gak mau denger, gak mau interaksi lagi. Sampai untuk ngobrolin hal-hal personal atau penting sudah gak berminat lagi.
ADVERTISEMENT
Langkah untuk memilih berpisah adalah hal yang lazim dilakukan.
Tapi menurut Gottman lagi, hubungan yang lagi karam-karamnya pun masih bisa diperbaiki asal pasangan mau develop & introspeksi. Saling terbuka dan berkomunikasi secara sehat seperti menyatakan perasaan yang sebenernya, punya sikap positif dan memiliki tujuan yang mantap ke depannya.
Dalam hubungan sudah pasti akan adanya terjadi konflik dan masalah seiring berjalannya waktu. Setiap pasangan punya cara dan pola dalam mengkomunikasikan untuk menemukan jalan keluarnya. Jadi jangan lupa saling mengkomunikasikan hal apa pun dengan pasangan kalian yah, dan saling memberikan kepercayaan pada pasangan kalian.
Yuk coba ceritakan di kolom komentar, pola komunikasi apa yang kamu terapkan dengan pasanganmu
ADVERTISEMENT