Kenapa Milih Bestie Harus Selektif?

tiara vurmasari
Ketua Keputrian FKI Rabbani - Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
27 Juni 2023 21:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari tiara vurmasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Persahabatan. Sumber Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Persahabatan. Sumber Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di kehidupan pemuda zaman Now, kehadiran sosok bestie dianggap sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Bestie menjadi sosok yang akan menemani sepanjang hari, mendengar keluh kesah kita, memberikan saran dan dukungan di saat kita terpuruk, dan membantu kita dalam menyelesaikan permasalahan. Oleh karena peranan bestie ini cukup besar di dalam kehidupan kita, maka sudah selayaknya kita memilih bestie yang “berkualitas”. Bukan sekadar haha hihi tanpa batas apalagi hidup santuy yang tak jelas.
ADVERTISEMENT
Sudah tidak salah lagi dengan nasihat yang berbunyi: kita memang boleh berteman dengan siapa saja, tapi dalam hal teman dekat maka kita harus pilih-pilih!
Yap! Selektif dalam memilih teman dekat atau orang-orang yang ada di dalam circle kita haruslah dipilih dengan baik-baik. Sebab orang-orang yang akan sering berinteraksi dengan kita, otomatis akan mempengaruhi karakter dan kualitas hidup kita.
Kebayang ga sih, di saat usia kita masih muda-mudanya, masih ada tuntutan sekolah, keluarga, kampus ataupun organisasi yang membuat kita seharusnya tetap bersemangat dan lagi hangat-hangatnya untuk menggapai daftar mimpi, eh ternyata malah ditemenin terus sama orang yang kerjaannya rebahan mulu, scrolling ga jelas, dari pagi sampai pagi lagi kerjaannya nge-galau terus, bikin tugas males, ngeluhnya kenceng, bilangin tugas numpuk, padahal disentuh pun kagak, shalatnya sering telat, ngajinya kalau ingat, dan hal-hal di luar nalar lainnya yang membuat bumi pun bertanya-tanya, apakah dia masih bisa dikatakan hidup atau tidak.
ADVERTISEMENT
Agak keras memang. Namun begitulah realita yang sedang kita hadapi sekarang. Jika ternyata ciri-ciri di atas menunjukkan karakter dari circle kita, maka sudah seharusnya kita bergerak dan beranjak pergi untuk segera mencari lingkungan yang sehat.
Jika kita ingin menggapai mimpi-mimpi kita, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang punya target dan strategi yang jelas. Jika kita ingin memperbaiki kebiasaan kita, maka kita harus berada bersama orang-orang yang produktif, yang setiap waktunya tidak ada yang sia-sia.
Kemudian jika kita ingin memperbaiki agama kita, maka kita harus mencari lingkungan yang tidak sekadar menjadikan dunia dan menjadikan akhirat sebagai tolak ukur dalam beraktivitas di dunia. Dan atas dasar agama inilah seharusnya standar utama dalam berteman yang harus kita cari. Sebab lingkungan yang menjadikan Allah dan Islam sebagai tolak ukurnya di dunia, maka tidak sedikitpun ia rela untuk menyia-nyiakan waktunya dengan perbuatan yang tak berguna. Tak sedikitpun ia rela melontarkan kata-kata yang sia-sia atau bahkan menyakiti hati orang lain. Jika targetnya adalah akhirat, maka keberhasilan di dunia yang bisa membawanya ke akhirat yang lebih baikpun akan ia usahakan dengan sebaik-baiknya.
ADVERTISEMENT
Jika orang lain bersedih, maka ia akan selalu berupaya untuk merangkul dan mengembalikan lagi senyum kawannya yang tengah hilang. Visi hidup dari orang yang melandasi kehidupan atas dasar agama ialah surga. Karena surga ialah sesuatu yang istimewa, maka mengejarnya bukanlah hal yang mudah dan harus digapai secara bersama-sama.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Syafi’i:
Nah, maka dari itu, mari kita mulai perbaiki lingkungan di sekitar kita. Sebab lingkungan kita yang sekarang akan memberikan pengaruh besar bagi kehidupan kita yang sekarang dan masa depan kita nantinya, baik masa depan di dunia maupun masa depan di akhirat.
ADVERTISEMENT
Jika ternyata dirimu sulit menemukan orang-orang dengan kriteria ideal di atas, maka tidak ada salahnya jika kamulah yang berusaha untuk memiliki kriteria-kriteria ideal tersebut. Sebab Allah itu maha penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang memiliki niat yang baik. Dan Allah ga akan pernah pelit dalam menitipkan hidayah di hati kita, dan memberikan peluang sebesar-besarnya kepada kita untuk terus memperbaiki diri.
Mari kita ciptakan lingkungan yang sehat, dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar kita! Jadilah sosok bestie yang diidam-idamkan banyak orang untuk bisa berada di dekatnya dan menemani hari-harinya di dunia dan di akhirat nanti.