Konten dari Pengguna

Invasi Jepang ke Semenanjung Korea (Perang Imjin) Tahun 1592-1598

Dini Tiara Agustiani
Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Semarang
30 Mei 2022 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dini Tiara Agustiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peta Semenanjung Korea dan Jepang, Sumber:https://maps.google.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Peta Semenanjung Korea dan Jepang, Sumber:https://maps.google.co.id
ADVERTISEMENT
Korea merupakan sebuah semenanjung yang berada pada Asia bagian timur yang letaknya tidak jauh dengan Jepang. Dari letak wilayah berdekatan tersebut tidak jarang antara Korea dan Jepang meletus beberapa konflik. Salah satu konflik yang pernah terjadi antara Korea dan Jepang adalah Perang Imjin pada abad ke-16.
ADVERTISEMENT
Jepang yang pada awalnya berhasil mengembalikan stabilitas domestik, kemudian Toyotomi Hideyoshi mencoba mengalihkan titik fokusnya tidak pada bagian dalam Jepang saja. Toyotomi Hideyoshi akhirnya memilih Semenanjung Korea dengan harapan ketika dia mampu menguasai korea, maka akan mempermudah Jepang dalam menguasai wilayah Cina.Pada pertempuran ini Jepang terlibat dengan Dinasti Joseon dan Dinasti Ming.
Langkah pertama yang dilakukan Toyotomi Hideyoshi ketika menguasai Semenanjung Korea adalah mengirim utusan ke Dinasti Joseon dengan misi supaya penguasa Korea mengizinkan untuk Wilayah Korea digunakan Jepang dalam menginvasi Cina. Sebagai imbalan dari tawaran tersebut, Jepang dan Korea akan melakukan kerja sama perdagangan. Namun, tawaran tersebut ditolak langsung oleh Raja Seonjo (Raja dari Dinasti Joseon) karena Joseon pada saat itu merupakan negara bawahan dari Dinasti Ming. Selain itu, alasan dari penolakan yang dilakukan Dinasti Joseon adalah kapal-kapal Jepang seringkali melakukan pembajakan terhadap kapal-kapal dagang Korea.
ADVERTISEMENT
Dengan penolakan tersebut akhirnya Toyotomi Hideyoshi memerintahkan agar para daimyo untuk mengirim para samurai Ke Kyushu. Ketika memasuki tahun 1592, Toyotomi Hideyoshi berhasil mengumpulkan sebanyak 225.000 prajurit yang memiliki pengalaman dan sangat terlatih.
Pada bulan Mei di tahun 1592, sebanyak 700 kapal Jepang yang berisi ratusan ribu tentara mendarat di Busan. Karena prajurit yang dimiliki oleh Jepang sangat terlatih dan memiliki berbagai pengalaman, akhirnya mereka mampu menaklukkan prajurit Joseon. Setelah itu, pasukan Joseon terbagi menjadi 3 divisi dan masing-masing bergerak ke arah ibukota. Pasukan Jepang sebelum memasuki ibukota mereka berhasil dihalau oleh pasukan Joseon di Cheongju, Korea tengah. Namun, haluan tersebut berhasil dikalahkan oleh pasukan Jepang dan terus menuju ke utara.
ADVERTISEMENT
Raja Seonjo yang mendapatkan berita bahwa pasukan Joseon dapat dikalahkan menjadi panik dan mengungsi ke Kota Uiju. Dalam kurun waktu sekitar 3 minggu sejak awal mulainya invasi, pasukan Jepang mampu menguasai Hanyang/Seoul. Pasukan Joseon lebih terfokus untuk menyerang kapal-kapal Jepang dengan tujuan agar persediaan logistik pasukan Jepang menjadi terputus sehingga nantinya akan lebih mudah untuk dikalahkan.
Pertempuran Okpo merupakan pertempuran laut pertama antara Joseon dan Jepang. Pada pertempuran tersebut Joseon berhasil menenggelamkan 31 kapal Jepang. Setelah pertempuran tersebut berbagai kemenangan mulai didapatkan oleh armada Joseon. Di darat pasukan Jepang terus melanjutkan gerakannya hingga ke utara dan berhasil menduduki Pyongyang pada akhir 1592.
Dinasti Ming mengirim pasukan agar dapat membantu Joseon dalam melawan Jepang. Kemudian, pertempuran antara Jepang dengan gabungan Cina dan Korea akhirnya terjadi pada Januari 1593 di Pyongyang. Akibat dari terus berkurangnya persediaan logistik, Jepang akhirnya memilih membiarkan Pyongyang dan mundur ke Seoul.
ADVERTISEMENT
Jenderal Konishi pemimpin pasukan Jepang di Korea mengikuti perundingan damai dengan Cina dan Korea pada pertengahan tahun 1593, hasil dari perundingan tersebut Jepang menyanggupi untuk menarik pasukannya agar mundur ke Busan. Setelah itu, terdapat perundingan susulan hingga tahun 1596. Akhir dari perundingan tersebut Cina berencana untuk membuat Jepang sebagai bawahannya. Hal ini membuat Toyotomi Hideyoshi marah sehingga mengirimkan 140.000 prajurit ke Korea.
Toyotomi Hideyoshi membuat rencana agar Laksamana Yi Sun Shin dapat dijebloskan ke penjara. Dengan tidak adanya Laksamana Yi Sun Shin membuat mudah armada laut Jepang dalam mencapai pesisir hingga menuju Seoul.Namun, Jepang harus mundur kembali karena harus kalah oleh pasukan Joseon yang dibantu Dinasti Ming. Sekembalinya Laksamana Yi Sun Shin membuat nasib dari pasukan Jepang yang berada di Korea makin terpuruk dan hanya dapat bertahan di benteng-benteng sepanjang pantai selatan Korea.
ADVERTISEMENT
Pada 18 September 1598, Toyotomi Hideyoshi wafat. Dengan wafatnya Toyotomi Hideyoshi terbit perintah dari Jepang agar semua pasukan Jepang kembali ke negaranya. Ketika rombongan pasukan Jepang yang terakhir sedang dalam perjalanan untuk kembali ke Jepang, mereka dihalau oleh armada korea di Selat Noryang. Terjadilah pertempuran Noryang yang membuat armada Korea berhasil untuk menenggelamkan lebih dari 200 kapal Jepang. Pada pertempuran Noryang Laksamana Yi Sun Shin harus gugur. Setelah berakhirnya pertempuran tersebut Perang Imjin pun akhirnya berakhir dengan kemenangan yang dipegang oleh Korea.