Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Melampaui Batas: Kisah Inspiratif Atlet Disabilitas yang Menjadi Juara
5 Januari 2025 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Karisma Evi Tiarani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dengan penuh percaya diri, ia mengikat tali sepatunya dengan satu tangan. Gerakannya tegas dan luwes seolah membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah hambatan. Ia adalah Figo Saputra, seorang atlet disabilitas asal Cilacap yang telah menginspirasi banyak orang dengan semangat juang dan keteguhan hatinya.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Hidup yang Tidak Mudah
Lahir di Bumi Sriwijaya, Palembang, Figo bukanlah anak yang tumbuh dengan kehidupan yang mudah. Sebagai cucu pertama, tentu saja kelahirannya sangatlah dinanti-nantikan. Ia terlahir tanpa lengan kiri. Hal ini menjadi tantangan emosional yang besar tidak hanya bagi dirinya saja tetapi bagi seluruh anggota keluarga Figo.
Namun, Figo menolak untuk menyerah. Dukungan ibunya yang tak kenal lelah menjadi penggerak utama dalam hidupnya. “Ibu selalu berkata, meskipun tubuhku terbatas, mimpiku tidak harus terbatas,” kenang Figo.
Awal Karier sebagai Atlet
Perjalanan Figo di dunia olahraga dimulai saat seorang guru olahraga di sekolahnya melihat bakat besar dalam dirinya. Meski awalnya Figo ragu, dorongan dari sang guru membuatnya percaya bahwa ia mampu. Dengan semangat, ia mulai berlatih. Berlari menjadi pelarian sekaligus harapan bagi Figo.
ADVERTISEMENT
Latihan intensif selama bertahun-tahun mulai membuahkan hasil. Ia memenangkan kompetisi tingkat lokal, kemudian tingkat provinsi, lalu melangkah ke tingkat nasional, hingga akhirnya meraih kesempatan untuk bertanding di ajang internasional. Setiap langkahnya dipenuhi dengan usaha keras dan dedikasi.
Prestasi Gemilang di PEPARNAS dan Asian Para Games
Nama Figo semakin dikenal ketika ia berlaga di Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS). Pada ajang PEPARNAS Solo 2024, ia berhasil meraih dua medali emas di nomor lari 400 meter klasifikasi T46 dan estafet 4 x 400 meter. Kecepatan dan ketangkasannya di lintasan membuat banyak orang terkesima.
Tak hanya itu, Figo juga menjadi salah satu wakil Indonesia di Asian Para Games 2023 di Hangzhou, China. Meski menghadapi lawan-lawan yang tangguh dari berbagai negara, ia tetap menunjukkan performa terbaiknya. “Ini bukan hanya tentang medali, tetapi tentang menunjukkan bahwa kita mampu,” ujar Figo saat diwawancarai usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
Menghadapi Tantangan dengan Semangat
Di balik setiap pencapaiannya, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Salah satunya adalah cedera serius pada lutut yang hampir membuatnya menyerah. Figo menjalani operasi dan harus absen selama beberapa bulan dari lintasan. Masa pemulihan itu menjadi ujian mental yang tidak mudah baginya.
Namun, Figo tidak pernah kehilangan harapan. Ia memanfaatkan waktu pemulihan untuk memperkuat mentalnya dan mencari cara untuk kembali lebih kuat. “Setiap cedera adalah pengingat bahwa saya manusia, tetapi setiap pemulihan adalah bukti bahwa saya bisa bangkit,” kata Figo.
Pesan Inspiratif untuk Semua Orang
Figo kini tidak hanya dikenal sebagai seorang atlet, tetapi juga sebagai motivator. Ia kadang diminta berbicara di berbagai acara, menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah pada keadaan. Baginya, keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih mimpi besar.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin semua orang tahu bahwa batasan hanya ada di pikiran kita. Jika kita percaya pada diri sendiri dan berusaha, kita bisa mencapai apa pun yang kita inginkan,” ujar Figo penuh keyakinan.
Melangkah ke Masa Depan
Meski telah meraih banyak prestasi, Figo tidak berhenti bermimpi. Ia berencana untuk berlaga di Paralimpiade dunia dan membawa nama Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. “Saya ingin menjadi bukti bahwa atlet disabilitas Indonesia bisa bersaing di dunia internasional,” katanya.
Figo Saputra adalah simbol harapan dan ketangguhan. Perjalanannya membuktikan bahwa dengan tekad kuat, dukungan orang terkasih, dan kerja keras, tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk diwujudkan.