Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKM UIN Malang: Sosialisasikan Pembuatan Kompos untuk Ibu PKK Turirejo

Tika Hikmawati Putri
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
28 Januari 2025 14:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tika Hikmawati Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Auliya Mahasiswi Jurusan Kimia UIN Malang sebagai Pembicara. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Auliya Mahasiswi Jurusan Kimia UIN Malang sebagai Pembicara. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumentasi Pribadi.
MOL, Mikroba EM4 dan arang sekam. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
MOL, Mikroba EM4 dan arang sekam. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
ADVERTISEMENT
Turirejo, 13 Januari 2025 – Dalam rangka meningkatkan kesadaran lingkungan dan memberdayakan masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) UIN Malang mengadakan sosialisasi pembuatan kompos yang ditujukan kepada ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Turirejo. Kegiatan ini dilaksanakan pada 13 Januari 2025 pada pukul 15.30 WIB di Rumah Ibu Endang (salah satu anggota PKK) dan dihadiri oleh lebih dari 30 peserta yang sangat antusias.
ADVERTISEMENT
Acara dibuka oleh Ibu Endang selaku pengurus PKK sekaligus tuan rumah, yang dalam sambutannya menjelaskan mengenai rencana-rencana PKK, kemudian dilanjutkan dengan rutinan yakni arisan beras dan gula yang dilaksanakan setiap 1 bulan sekali,serta menyinggung sedikit mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik. "Saat ini, kita menghadapi tantangan besar terkait masalah sampah. Dengan diadakannya pembuatan kompos, kita tidak hanya dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, tetapi juga dapat memanfaatkan limbah organik untuk menghasilkan pupuk yang bermanfaat bagi tanaman," ujarnya.
Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Mahasiswa KKM yang terlibat dalam kegiatan ini, antara lain Auliya Rizqiyaturrahma Arifin, Ufi Nihayatul ‘Izza, Tika Hikmawati, Fatihatul Izzah, Sajida Rahma, Nadita Al Qayyum, dan Shafira Aulia Madani, memulai sesi dengan memberikan penjelasan mengenai proses pembuatan kompos. Mereka menjelaskan berbagai jenis limbah organik yang dapat digunakan, seperti sisa sayuran, sisa nasi, kulit buah, serta daun kering. Dalam presentasinya, mereka juga menekankan pentingnya memahami rasio karbon dan nitrogen dalam proses pengomposan, yang berpengaruh pada kualitas kompos yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Setelah pemaparan materi mengenai kompos, mahasiswa KKM mengajak para ibu-ibu PKK untuk berpraktik langsung dalam pembuatan kompos. Dengan didampingi oleh mahasiswa, ibu-ibu PKK dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengolah bahan-bahan yang telah disediakan sebelumnya. Mereka tampak bersemangat saat memilih dan memotong sisa-sisa sayuran serta daun kering, dan mencampurkan bahan-bahan tersebut sesuai dengan teknik yang telah disampaikan dan diajarkan.
Para mahasiswa juga menjelaskan langkah-langkah praktis dalam pembuatan kompos, mulai dari pemilihan bahan hingga proses fermentasi. "Pastikan campuran bahan memiliki keseimbangan yang baik antara bahan kaya karbon dan nitrogen. Ini sangat penting untuk mempercepat proses pengomposan," terang Auliya. Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan mengenai pembuatan kompos yang menggunakan media bahan bekas seperti baskom, galon bekas, maupun wadah bekas lainnya yang sudah tidak terpakai di rumah. Kegiatan ini berlangsung interaktif, di mana peserta tidak ragu untuk mengajukan pertanyaan, menunjukkan ketertarikan dan keinginan untuk memahami dan menerapkan mengenai teknik pembuatan pupuk kompos.
ADVERTISEMENT
Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Salah satu peserta, [Bu RT], mengungkapkan rasa senangnya mengikuti sosialisasi ini. "Saya sudah tahu sedikit tentang kompos, tetapi sore ini saya belajar banyak hal baru. Saya ingin mencoba membuat kompos untuk tanaman di rumah saya," ungkapnya. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memotivasi dan menginspirasi ibu-ibu PKK untuk lebih aktif dalam pengelolaan limbah organik. Selain itu, pembuatan kompos ini dapat dijadikan sebagai ide untuk para ibu rumah tangga agar berkegiatan yang menghasilkan uang.
Dari hasil diskusi, terungkap bahwa banyak peserta yang memiliki kebun kecil di rumah, dan mereka sangat antusias untuk menerapkan teknik pembuatan kompos yang baru dipelajari. "Dengan membuat kompos sendiri, kami dapat mengurangi pengeluaran untuk pupuk kimia dan sekaligus menjaga lingkungan," tambah Ibu Anis.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sosialisasi ini juga memiliki dampak positif dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Mahasiswa KKM berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan bimbingan kepada ibu-ibu PKK dalam proses pembuatan kompos, sehingga ilmu yang didapat tidak hanya berhenti pada sosialisasi ini, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelang akhir acara, ibu Endang, selaku tuan rumah memberikan penutup dan mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang telah berpartisipasi dan kepada mahasiswa yang telah memberikan inspirasi mengenai pembuatan kompos dari limbah dapur. "Kami berharap sosialisasi ini dapat menjadi awal dari perubahan positif dalam pengelolaan sampah di Desa Turirejo. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan kita," ujarnya.
Kegiatan sosialisasi pembuatan kompos ini merupakan contoh nyata dari kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan pengetahuan baru ini, diharapkan para peserta dapat lebih mandiri dalam mengelola sampah organik terutama sampah dapur dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa upaya kecil dalam pengolahan sampah dapat membawa dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat, sehingga Indonesia dengan penempatan peringkat ke-5 dunia sebagai negara penghasil sampah dapat menurun dan lingkungan menjadi bersih serta terjaga.
ADVERTISEMENT