Tips Berenang dengan Bayi <1 Tahun

Tika Widyaningtyas
Periset senior di Neurosensum. Co-lead She Loves Data Indonesia Chapter.
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2017 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tika Widyaningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tips Berenang dengan Bayi <1 Tahun
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sejak share foto berenang dengan si bayi, banyak sekali pertanyaan datang. Di sini saya rangkumkan apa saja yang perlu diperhatikan saat berenang dengan bayi. Namun, perlu diketahui bahwa saya bukan pelatih renang bayi bersertifikat, juga bukan dokter anak. Saya hanya orang tua biasa yang kebetulan bisa berenang dan pernah ikut les renang baik renang kasual di Indonesia maupun les renang untuk olimpiade klub kampus di negara sono. Tulisan ini dihimpun dari tanya-jawab antara saya dengan mentor renang di negara sono dan seorang teman dokter anak.
ADVERTISEMENT
Kenapa berenang dengan bayi?
Mengenalkan renang pada bayi bukan supaya bayi bisa jadi ahli berenang apalagi menyelam. Berenang dengan bayi tujuannya lebih untuk menguatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi, serta supaya anak lebih familiar atau setidaknya nggak takut dengan berada di lingkungan akuatik yang luas.
Nggak apa-apa nih masih bayi sudah renang?
Bayi terlahir dengan sepaket kemampuan bertahan hidup, salah satunya adalah berenang. Apalagi selama dalam kandungan dia tinggal di air ketuban ibu. Jadi secara alami, bayi bisa berenang sejak lahir, tetapi kemampuan tersebut perlahan menghilang di usia 2-3 tahun apabila tidak diasah. Meski demikian, bayi bukan ikan duyung yang dicemplungin aja bisa langsung berenang. Ada caranya, Mom.
Jadi bisa bawa bayi ke kolam renang begitu melahirkan?
ADVERTISEMENT
Jangan lupa, air kolam renang tidak sama dengan air ketuban. Air kolam renang lebih dingin dan mengandung kaporit dan zat kimia lain yang tidak baik untuk bayi. Lebih baik tunggu setidaknya usia bayi 6 minggu dengan catatan baik bayi dan ibunya sudah berkonsultasi dengan dokter anak dan kandungan. Ini penting terutama untuk yang melahirkan melalui C-Section. Di usia ini asumsinya bayi tidak terlalu sensitif dengan infeksi yang disebabkan zat kimia dan kotoran di air kolam.
Jadi nggak apa-apa nih berenang dengan bayi?
Syarat dan ketentuan berlaku ya. Jangan tinggalkan bayi di kolam sendiri meskipun dia mengenakan pelampung. Pelampung justru haram hukumnya bagi orang yang belajar berenang karena mengurangi kepercayaan diri di air dan membuat orang tersebut bergantung dengan pelampung. Apalagi pelampung vertikal seperti neck ring, pelampung yang diletakkan di leher. Mengapung secara vertikal bukan ide yang baik karena berbahaya bagi tulang belakang dan saraf di tengkuk bayi. Memang enak buat yang jaga, tinggal ongkang-ongkang kaki lihat bayi bergerak di air, tetapi sebetulnya neck ring adalah death trap, dapat menyebabkan kematian tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Ibu adalah ‘pelampung' terbaik bayi. Bayi masuk ke kolam renang harus dengan ibu. Mengapung di atas tangan ibu, digerakkan oleh langkah kaki ibu. Ibunya nggak harus pinter berenang, tapi wajib percaya diri untuk jalan dengan bayi di kolam renang.
Bagaimana supaya aman berenang dengan bayi?
Sepanjang rambu-rambu berikut diperhatikan dengan seksama, you’ll be fine:
ADVERTISEMENT
Bagaimana supaya renangnya menyenangkan?
Yang pasti ibunya harus rileks dan percaya diri dulu. Emosi ibu menular ke bayi somehow. Selain itu, terus jaga kontak mata dengan bayi dan jangan lupa bahagia. Hehe.. Berikut kegiatan supaya aktivitas di air jadi menyenangkan:
ADVERTISEMENT
Apa saja yang perlu dibawa?
Cek daftar bawaan berikut ini sebelum pergi berenang:
Dari tadi ibu melulu, ayahnya ngapain?
Motret! Instagram husband does exist. Hahaha… Yang terpenting libatkan ayah dalam permainan yang disebutkan di atas. Apabila bayinya laki-laki, biarkan bayi bilas dengan ayahnya. Sebetulnya semua yang saya tulis di sini bisa dilakukan ayah juga kok, kecuali menyusui setelah berenang.
ADVERTISEMENT
PLUS TAPI PENTING
* Ini bukan pertandingan bayi siapa yang bisa berenang lebih dulu. Setiap bayi itu unik. Ada yang sudah bisa mengapung di usia 2 bulan, ada yang baru PD setelah 4 bulan. Ada yang kulitnya sensitif, ada yang kulit badak. You know your baby best, Mom.
* Sebelum berenang, konsultasilah dengan dokter anak dan dokter kandungan.
* Ikuti kelas renang dengan pelatih bersertifikat ASA lebih direkomendasikan. Kalau belum ada, percaya dirilah tetapi jangan gegabah. Ajak suami atau teman supaya ibu lebih rileks. Tapi ya nggak sekampung diajak semua sih..