Konten dari Pengguna

Foto: Detik-detik Waisak di Vihara Jayasaccako Kediri saat Gerhana Bulan

26 Mei 2021 21:01 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rino Hayyu Setyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Detik-detik Waisak di Vihara Jayasaccako, Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Foto: Rino Hayyu Setyo.
zoom-in-whitePerbesar
Detik-detik Waisak di Vihara Jayasaccako, Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Foto: Rino Hayyu Setyo.
ADVERTISEMENT
Detik-detik Waisak jatuh 26 Mei 2021 berjalan khitmad. Puluhan umat Buddha bersembahyang di Vihara Jayasaccako, Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Rangkaian upacara Tri Suci Waisak selesai sekitar pukul 18.45 WIB. Persembahyangan dipimpin Upacarika Daniel Kristanto.
Detik-detik Waisak di Vihara Jayasaccako, Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Foto: Rino Hayyu Setyo.
zoom-in-whitePerbesar
Detik-detik Waisak di Vihara Jayasaccako, Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Foto: Rino Hayyu Setyo.
Peringatan detik-detik Waisak kali ini berbeda bertepatan dengan gerhana bulan, tepatnya pukul 18.13. Selama 30 menit, sekitar 50 umat Buddha melakukan meditasi dan membaca rapalan doa untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam Hari Raya Waisak.
ADVERTISEMENT
Vihara Jayasaccako, Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Foto: Rino Hayyu Setyo.
Bagi pemeluk Buddha peringatan Hari Waisak sering disebut hari raya Trisuci Waisak. Itu karena terjadi tiga peristiwa penting. Yakni kelahiran Pangeran Sidhartha Gautama, tercapainya penerangan sempurna oleh Pertapa Gautama, dan mangkatnya sang Buddha Gautama.
Gerhana bulan saat umat Buddha melakukan meditasi pada detik-detik Waisak.
Ada beberapa acara inti dalam perayaannya. Pertama, prosesi bernama pradaksina. Pradaksina adalah memutari damasala atau Vihara sebanyak tiga kali. “Memutari searah dengan jarum jam,” kata Febby, pengurus sekretariat Vihara.
Usai prosesi bernama pradaksina. Pradaksina adalah memutari damasala atau Vihara sebanyak tiga kali. Foto: Rino Hayyu Setyo.
Menurutnya, mengelilingi damasala sebanyak tiga kali ada filosofi yang mengikuti. Yaitu, tiga kali menghormati Budha, Dama, dan Sangha. Sembari mengitari damasala, umat Budha membawa persembahan. Berupa bunga, dupa, dan lilin. Mereka melakukan itu sambil menjalani perenungan.
Prosesi Pradaksina yakni memutari damasala atau Vihara sebanyak tiga kali. Foto: Rino Hayyu Setyo.
Prosesi Pradaksina yakni memutari damasala atau Vihara sebanyak tiga kali. Foto: Rino Hayyu Setyo.