Konten dari Pengguna

Rachmawati Soekarnoputri Mengenang Pesan Ayahnya di Blitar

R H Setyo
Pembaca Buku
3 Juli 2021 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari R H Setyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rachmawati Soekarnoputri Mengenang Pesan Ayahnya di Blitar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Rindu seorang anak kepada orang tua tergambar dari perjalanan ziarah Rachmawati Soekarno ke makam Presiden Soekarno. Ia sempat berziarah ke makam Presiden Soekarno di Kota Blitar pada 17 Juni 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Bukan sekadar rindu sebagai ayah, tapi Rachmawati juga masih mengingat pesan ayahnya. Sebuah prasasti bertuliskan “For a fighting nation, there is no journey’s end (Perjuangan untuk bangsa dan negara tidak ada kata akhir)” ditandatangani Rachmawati Soekarnoputri ketika usai berziarah. Tulisan pada prasasti tersebut ialah kutipan dari pesan ayahnya untuk rakyat Indonesia.
Sekretaris DPC Gerindra Kota Blitar, Tan Ngi Hing, menerangkan kunjungan tersebut tidak berkaitan dengan partai. Kunjungan ke Kota Blitar tersebut diketahui hanya untuk berziarah dan berkunjung ke rumah masa muda Soekarno, yakni di rumah Istana Gebang. Ia didorong kursi roda oleh pengawal dari TNI.
“Ziarah dan ke rumah masa muda Pak Karno di Istana Gebang,” terang Tan Ngi Hing. Ia menjelaskan bahwa kondisi Rachmawaty yang menggunakan faces hield tanpa masker itu terlihat sangat sehat. Meskipun, sudah sejak lama ia diketahui menggunakan kursi roda. Wajahnya tampak berbinar, bahkan Tan Ngi Hing melihat Rachmawaty sangat murah senyum.
ADVERTISEMENT
Tak ada pesan khusus untuk kader Partai Gerindra, tapi dari prasasti tersebut ada nilai yang ingin disampaikan Rachmawati kepada generasi selanjutnya.
Meskipun didorong dengan kursi roda, Rachmawati terlihat berbinar di mata Tan Ngi Hing. Pria yang menjabat sebagai Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Blitar itu menyaksikan bagaimana kemurahan senyum Rachmawati.
“Tapi minim ada pembicaraan dengan siapa pun, karena memang bukan kunjungan partai,” ungkap Tan.
Ia menilai bahwa Rachmawati mungkin sedang bernostalgia dengan masa kecil muda ayahnya saja yang sempat hidup di Blitar dan dimakamkan di Blitar.