Konten dari Pengguna

Arsitektur Hijau di Indonesia

Timmy Tumboimbela
Mahasiswa teknik sipil universitas parahyangan
8 September 2021 16:44 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Timmy Tumboimbela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Infrastruktur dengan konsep arsitektur hijau. credit: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Infrastruktur dengan konsep arsitektur hijau. credit: pixabay
Arsitektur hijau sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia karena infrastruktur yang sudah ada mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan akibat infrastruktur yang ada dapat dilihat dari konsumsi energi yang berlebihan dan pencemaran emisi karbon. permasalahan Konsumsi energi yang berlebihan dan pencemaran emisi karbon pada infrastruktur biasanya muncul pada bangunan komersial seperti hotel, sekolah, kantor, dan gedung multifungsi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sugiyono (2014) konsumsi energi bangunan sektor komersial pada tahun 2012 berkisar sebanyak 78% dari total energi yang dikonsumsi. Adapun angka tersebut akan terus meningkat hingga perkiraan 88% pada tahun 2035. Arsitektur hijau didesain untuk meminimalkan dampak negatif dari penggunaan energi bangunan pada lingkungan. Hal tersebut mendasari mengapa aliran arsitektur hijau harus dikembangkan.
Infrastruktur yang berada di Indonesia mencemari lingkungan di sekitarnya akibat tidak adanya efektivitas dalam pengolahan penggunaan sumber daya yang digunakan. Berdasarkan data penelitian Sugiyono (2014) 47% dan 65% energi yang dikonsumsi pada bangunan kantor dan hotel disalurkan untuk penggunaan AC. AC memberikan dampak negatif terhadap lingkungan akibat penggunaan komponen utama yang digunakan yaitu freon. Pencemaran lingkungan akibat penggunaan AC pada infrastruktur yang ada berupa emisi karbon. Di sinilah terlihat bahwa penggunaan arsitektur hijau diperlukan karena terbukti kalau angka pencemaran dari infrastruktur yang ada sangat tinggi akibat penggunaan energi yang tidak efisien maupun pencemaran dari penggunaan AC. Arsitektur hijau bertujuan pada beberapa poin yaitu efisiensi energi, penggunaan sumber daya berkelanjutan, dan material non polusi yang dapat di daur ulang.
ADVERTISEMENT
Parameter dari arsitektur hijau tidak sulit yang membuat konsep ini dapat ditekankan untuk setiap infrastruktur yang ada dan ke depannya. Infrastruktur yang sudah menggunakan arsitektur hijau harus memenuhi beberapa poin, yaitu efektif dalam pengolahan energi seperti penggunaan solar panel, infrastruktur dapat digunakan kembali untuk hal lain, dan juga penggunaan material daur ulang yang dapat mengurangi perusakan lingkungan.
Pengaruh yang besar dari konsep arsitektur hijau dapat digunakan sebagai acuan untuk Indonesia menggunakannya. Berkurangnya penggunaan energi yang tidak diperlukan merupakan salah satu contoh dari pengaruh arsitektur hijau. Hal seperti pengurangan penggunaan energi dengan cara mendesain infrastruktur agar mendapatkan pencahayaan yang cukup untuk tidak menggunakan lampu pada siang hari dan pembentukan atap yang dapat mengisolasi termal agar penggunaan AC berkurang. Sudah banyak negara yang menggunakan konsep dan desain arsitektur hijau seperti Universitas Nanyang Singapura. Indonesia dapat mempelajari contoh tersebut agar infrastruktur semakin maju dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Konsep arsitektur hijau memiliki perbedaan dengan konsep arsitektur pada umumnya. Perbedaan terletak pada pengaruh infrastruktur terhadap lingkungan di sekitarnya. Infrastruktur yang menggunakan konsep arsitektur hijau menjaga lingkungan di sekitarnya jauh lebih baik. Hal tersebut terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Cushman dan Wakefield yang melaporkan adanya penurunan sebanyak 30% hari sakit pekerja dan peningkatan kinerja karyawan. Penelitian tersebut mampu menjadi salah satu alasan untuk mengembangkan arsitektur hijau di Indonesia.
Konsep arsitektur ini dapat memberikan perbedaan yang signifikan terhadap lingkungan dibandingkan infrastruktur dengan konsep arsitektur pada umumnya. Arsitektur hijau juga meningkatkan kualitas udara pada lingkungan di sekitarnya dengan cara mengintegrasikan tanaman ke dalam rancangan desain infrastruktur.
Pada akhirnya, arsitektur hijau merupakan konsep yang ke depannya akan banyak diadopsi oleh banyak negara dalam menuju pembangunan infrastruktur berkelanjutan seperti yang sudah diterapkan negara Singapura. Arsitektur hijau membawa pengaruh positif terhadap lingkungan yang mendukung terwujudnya pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Pengaruh positif penerapan konsep arsitektur ini terhadap lingkungan tertuang di berbagai penelitian. Lingkungan yang dimaksud mencakup masyarakat, udara, dan sumber daya. Indonesia tidak boleh tertinggal dalam hal ini. Oleh sebab itu arsitektur hijau harus dikembangkan dalam desain dan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Arsitur Studio. (2020). Pengertian Green Architecture, Prinsip dan Contohnya. Retrieved from Arsitur Studio: https://www.arsitur.com/2017/09/pengertian-green-architecture-prinsip.html
Buditama, A. (2017). Improving Energy Efficiency In Indonesian Built Environment: A Need For Legal Adjustments. Architecture Innovation Journal Vol 1 No 1.
Jakarta Green Building. (2018, September 3). Menghirup Oksigen dari 5 Bangunan Berkonsep Hijau. Retrieved from Jakarta Green Building: https://greenbuilding.jakarta.go.id/news/2018/09/03/menghirup-oksigen-dari-5-bangunan-berkonsep-hijau/
Wines, J. (2019). Green Architecture. Encyclopedia Britannica.