Konten dari Pengguna

Lebaran Bercerita : Kembali ke Tradisi Lebaran dalam Sorotan Masyarakat

Tina Trisnawati
UNIVERSITAS AMIKOM PURWOKERTO ILMU KOMUNIKASI
8 Mei 2024 10:40 WIB
Ā·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tina Trisnawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lebaran bercerita di 2024 yaitu tradisi lebaran dalam Sorotan Masyarakat yang merupakan momen bersejarah Idul Fitri tahun ini. Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa, momen berjabat tangan dan meminta maaf setelah sholat Idul Fitri menjadi simbol kebersamaan dan perdamaian yang mendalam bagi umat Muslim di Indonesia. Di berbagai masjid dan rumah-rumah, suasana haru terpancar dari setiap jabatan tangan yang disertai dengan doa dan ucapan maaf yang tulus. Tradisi ini tidak hanya mengingatkan kita tentang pentingnya saling menghargai dan memaafkan, tetapi juga memperkokoh hubungan sosial serta menegaskan nilai-nilai luhur Islam yang mendorong toleransi, kedamaian, dan cinta kasih di tengah-tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sumber : Dokumentasi Pribadi oleh Tina Trisnawati. Berjabat Tangan di Moment Hangat Lebaran setelah Sholat Idul Fitri
Para jamaah mengalir keluar sambil mengumandangkan takbir, saling bertatap muka dengan senyum bercampur haru di wajah mereka. Ini merupakan momen yang penuh kehangatan, di mana setiap individu berbagi kebahagiaan dan ketulusan. Tidak hanya sebagai ungkapan syukur atas kesempatan melalui bulan Ramadan, namun juga sebagai momentum merajut tali silaturahmi yang longgar, dan memperkuat persaudaraan antar sesama umat muslim. Saling memaafkan, saling memaafkan, dan memulai lembaran baru dengan hati yang bersih adalah inti dari perayaan ini. Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga dan mengalir dalam setiap langkah kehidupan kita.
Sumber : Dokumentasi Pribadi oleh Tina Trisnawati. Senyum Bercampur Haru saat Berjabat Tangan di Moment Lebaran Setelah Sholat Idul Fitri
Di tengah keceriaan merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa, tradisi ziarah kubur menabur bunga kembali menjadi pemandangan yang menyentuh di berbagai penjuru tanah air. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran, mengingatkan umat Muslim akan pentingnya mengenang leluhur dan orang-orang yang telah tiada. Dari desa terpencil hingga kota-kota besar, masyarakat bersama-sama mengunjungi pemakaman untuk membersihkan dan menghias makam dengan bunga-bunga segar. Tidak sekadar sebagai kewajiban keagamaan, ziarah kubur menjadi momen untuk mengekspresikan rasa cinta, hormat, dan nostalgia terhadap para leluhur, sambil mendoakan keselamatan dan kebahagiaan bagi mereka di alam baka. Suasana haru dan khidmat menyelimuti setiap langkah yang diambil, menciptakan ikatan spiritual yang kuat dan memperkokoh rasa persaudaraan di tengah-tengah masyarakat. Dalam tradisi ini, terpancar keindahan makna Lebaran yang sejati, bukan hanya tentang kegembiraan dan kemenangan, tetapi juga tentang penghargaan, penghormatan, dan perasaan cinta yang abadi terhadap akar-akar budaya dan sejarah yang membentuk kita sebagai umat.
Sumber : Dokumentasi Pribadi oleh Tina Trisnawati. Menaburkan Bunga sebagai Simbol Cinta dan Kenangan yang Abadi
Di tengah meriahnya perayaan Lebaran tahun 2024 lainnya, hidangan khas tak kalah menarik perhatian, yakni ketupat sayur, kembali menjadi primadona di meja makan keluarga Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, aroma harum ketupat yang dipadu dengan kuah bening sayur khas Nusantara merayakan keberagaman kuliner di tanah air. Ketupat dari anyaman janur yang khas, sementara bumbu rempah-rempah alami menggoda selera di lidah. Kelezatan ketupat sayur tidak hanya memuaskan perut, tetapi juga menyatukan keluarga dalam kehangatan suasana lebaran, menjadikannya momen yang tak terlupakan dalam kisah tradisi lebaran di Indonesia.
Sumber : Dokumentasi Pribadi oleh Tina Trisnawati. Ketupat Sayur Khas Lebaran
Tradisi sungkem kepada orang tua menjadi sorotan utama di tengah-tengah masyarakat Indonesia saat lebaran. Dengan penuh rasa hormat dan cinta kasih, anak-anak dan cucu-cucu bersama-sama menemui orang tua mereka untuk mengucapkan selamat hari raya sambil memohon maaf atas segala kesalahan dan khilaf yang telah terjadi. Di balik gestur sederhana ini, tersemat makna yang mendalam tentang penghargaan terhadap perjuangan dan pengorbanan orang tua, serta semangat kebersamaan dan solidaritas yang memperkuat ikatan keluarga. Suasana haru dan kehangatan merajut setiap pertemuan, menciptakan momen yang tak terlupakan dan penuh berkah dalam perayaan Lebaran.
ADVERTISEMENT
Sumber : Dokumentasi Pribadi oleh Tina Trisnawati. Moment Sungkeman Kepada Orang Tua saat Lebaran