Laporan Kekayaan Auditor Utama BPK Rochmadi Saptogiri yang Terkena OTT

26 Mei 2017 21:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rochmadi Saptogiri (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rochmadi Saptogiri (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Seorang pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menjadi salah satu pihak yang digelandang dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Jumat (26/5) sore. Ia merupakan pejabat Eselon 1 di lembaga tinggi negara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Yang ditangkap merupakan Auditor Utama," kata sumber kumparan (kumparan.com), Jumat sore (26/5).
Pejabat tersebut diketahui bernama Rochmadi Saptogiri. Dari data yang diakses pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Rochmadi Saptogiri terakhir kali melaporkan kekayaannya Februari 2014 lalu saat ia menjabat sebagai Kepala Biro Teknologi Informasi BPK RI.
Dalam dokumen tersebut, Rochmadi Saptogiri disebutkan memiliki harta tidak bergerak berjumlah Rp 809 juta. Itu termasuk tiga tanah dan bangunan di Tangerang Selatan, serta sebuah tanah seluas 3.000 meter persegi di Karanganyar, Jawa Tengah.
Gedung Merah Putih KPK. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Merah Putih KPK. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
Selain itu, Rochmadi Saptogiri juga memiliki harta bergerak berupa alat transportasi Rp 309 juta. Angka tersebut mencakup dua mobil Ford Escape dan Ford Fiesta, juga dua buah motor yaitu Vario dan Mio.
ADVERTISEMENT
Dalam dokumen yang sama, Rochmadi Saptogiri juga memiliki harta bergerak berupa logam mulia senilai Rp 128 juta. Sedangkan, Rochmadi Saptogiri memiliki giro dan tabungan sejumlah Rp 1,2 miliar dan uang dolar 4.600 dolar AS.
Sedangkan untuk piutang, Rochmadi Saptogiri saat itu memiliki hutang berbentuk tagihan kartu kredit berjumlah Rp 44 juta. Namun begitu, dalam tiga tahun terakhir RS belum pernah melaporkan lagi update harta kekayaannya. Dengan demikian, total harta kekayaan yang dilaporkan Rochmadi senilai Rp 2,4 miliar.
Selain pejabat tersebut, ada enam orang lain yang ditangkap KPK petang tadi. Salah seorang pejabat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga turut menjadi salah seorang yang tertangkap dalam OTT tersebut. Belum jelas siapa identitas lima orang lainnya.
ADVERTISEMENT
Penangkapan dilakukan di beberapa tempat di Jakarta. Saat ini, ketujuh orang tersebut sudah digelandang ke kantor KPK untuk menjalani pemeriksaan intensif.