Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
4 Cara Menghitung Harga Jual yang Bisa Kamu Terapkan
24 April 2023 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bila Anda tengah disibukkan dengan aktivitas baru, seperti memulai bisnis baru, pastikan Anda mengetahui cara menghitung harga jual yang bisa kamu terapkan di toko baru Anda, nanti. Yuk baca terus tulisan ini!
ADVERTISEMENT
Dalam buku Kue Kering Populer, Ena Lubis (2008:15), dinyatakan bahwa menentukan harga jual itu gampang-gampang susah. Pasalnya dengan harga jual yang tepat juga akan memengaruhi jumlah penjualan dan keuntungan yang didapatkan.
Cara Menghitung Harga Jual Agar Untung
Ada empat cara menghitung harga jual yang bisa kamu terapkan yakni, Harga Markup, Harga Margin, Harga Keystone dan Harga yang dianjurkan Pemilik Merek. Berikut adalah penjelasan dan cara menghitungnya:
1. Harga Markup
Markup biasanya dihitung sebagai persentase dari biaya akuisisi produk. Biaya perolehan dapat menjadi biaya pembelian barang atau jasa atau biaya produksi.
Langkah pertama dalam menambahkan persentase markup ke biaya produk adalah memutuskan berapa banyak markup untuk keuntungan Anda.
Setelah Anda memilih persentase markup, tentukan biaya produk, yang mencakup tidak hanya biaya barang, tetapi juga overhead jika ada biaya produksi, biaya penjualan, biaya umum dan biaya administrasi, termasuk tunjangan untuk hal-hal seperti kerusakan barang dan barang hilang.
ADVERTISEMENT
2. Harga Margin
Pada persentase harga margin diperoleh dari perbandingan harga jual dan harga akuisisi (modal). Harga margin umumnya digunakan, jika Anda sudah tahu berapa harga yang Anda inginkan.
Penting untuk melakukan perhitungan margin karena untuk membandingkan harga jual produk Anda dengan tujuan untuk menentukan harga perolehan, sehingga harganya tidak terlalu murah sebab banyaknya kompetisi sehingga Anda rugi atau terlalu mahal sehingga tidak bisa bersaing.
Baca juga: 3 Cara Berjualan di Shopee untuk Pemula
3. Harga Keystone
Harga Keystone adalah metode pengaturan harga di mana barang dagangan dihargai untuk dijual kembali dengan jumlah dua kali harga grosir atau biaya perolehan produk.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia metode ini sering ditemui dalam bisnis konsinyasi di mana barang yang dijual disimpan di Departement Store misalnya.
Sebenarnya harga keystone ini sama dengan markup, tetapi perbedaannya nilai markup sangat besar, misalnya harga jual 2 kali dari biaya perolehan atau markup 100%.
4. Harga yang dianjurkan Pemilik Merek
Jika Anda menjual barang dengan harga yang telah direkomendasikan oleh pemilik merek atau sering disebut MSRP (Manufacturing Suggested Retail Price), maka tidak berarti Anda harus mengikutinya, tetapi Anda masih harus menghitung biaya perolehan barang tersebut.
Oleh karena itu metode perhitungan yang akan sangat membantu adalah menggunakan metode harga margin, sehingga Anda tahu keuntungan Anda, dan jika menjual dengan harga standar, maka Anda harus sudah tahu berapa harga barang yang dijual oleh pesaing Anda.
ADVERTISEMENT
Apakah semua penjual mengikuti harga yang disarankan oleh pemilik merek? Tentu saja tidak, karena jika bisnis ritel dijalankan dengan efisien dan dapat menghemat biaya, secara otomatis dapat menjual dengan harga yang lebih kompetitif.
Tetapi jika biaya Anda terlalu besar dan harus menjual di atas harga yang disarankan, Anda harus berhati-hati karena pelanggan bisa saja mengetahui hal-hal tersebut dan beranggapan Anda ingin mendapatkan keuntungan besar.
Itulah cara menghitung harga jual yang bisa kamu terapkan di toko baru Anda. Anda bisa menerapkan keempat cara tadi untuk bisnis yang Anda rintis. Anda dapat menghitung ulang kembali harga-harga yang telah ditetapkan sebelum mengetahui cara ini. (Fitri A)