Konten dari Pengguna

5 Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya dalam Akuntansi

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
21 Mei 2023 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jurnal AKuntansi, Foto: Unsplash/Kelly Sikkema
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jurnal AKuntansi, Foto: Unsplash/Kelly Sikkema
ADVERTISEMENT
Dalam setiap proses akuntansi, jurnal penyesuaian menjadi salah satu hal yang penting untuk dibuat dengan teliti. Maka, cara membuat jurnal penyesuaian merupakan hal yang perlu diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Proses ini akhir periode pelaporan keuangan. Jurnal penyesuaian digunakan untuk memperbaiki dan menyesuaikan catatan keuangan agar mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.

Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Ilustrasi Cara Membuat Jurnal, Foto: Unsplash/Giorgio Trovato
Mengutip dari laman investopedia.com, berikut beberapa cara membuat jurnal penyesuaian yang dapat diikuti dari tahap ke tahap.

1. Pendapatan yang Diterima di Muka

Pendapatan yang diterima di muka merujuk pada situasi di mana perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan sebelum barang atau layanan dikirim atau diberikan.
Untuk membuat jurnal penyesuaian untuk pendapatan yang diterima di muka, maka perlu mengakui pendapatan yang sebenarnya terjadi pada periode berjalan.
Identifikasi pendapatan yang telah diterima di muka dan belum diakui sebagai pendapatan pada periode berjalan. Debit akun Pendapatan yang Diterima di Muka. Kredit akun Pendapatan.
ADVERTISEMENT

2. Beban yang Dibayar di Muka

Beban yang dibayar di muka terjadi ketika perusahaan telah membayar biaya atau pengeluaran tertentu di muka, tetapi belum memperoleh manfaat atau layanan yang sesuai pada periode berjalan.
Identifikasi beban yang telah dibayar di muka dan belum diakui sebagai beban pada periode berjalan. Debit akun Beban. Kredit akun Beban yang Dibayar di Muka.

3. Pendapatan yang Diterima di Muka

Penyusutan adalah proses mengakui pengurangan nilai aset tetap seiring berjalannya waktu. Dalam jurnal penyesuaian untuk penyusutan aset tetap, perlu mengakui biaya penyusutan sebagai beban pada periode berjalan dan mengurangi nilai aset tetap.
Hitung jumlah penyusutan aset tetap berdasarkan metode yang digunakan (misalnya, metode garis lurus). Debit akun Beban Penyusutan. Kredit akun Akumulasi Penyusutan.

4. Penyesuaian Persediaan Barang Dagang

Dalam penjualan barang dagang, perusahaan harus mengakui biaya persediaan yang telah terjual pada periode berjalan.
ADVERTISEMENT
Lakukan penyesuaian persediaan barang dagang berdasarkan metode yang digunakan (misalnya, metode FIFO atau LIFO). Debit akun Beban Persediaan. Kredit akun Persediaan Barang Dagang.

5. Pendapatan yang Belum Direkam

Dalam penjualan barang dagang, perusahaan harus mengakui biaya persediaan yang telah terjual pada periode berjalan. Identifikasi pendapatan yang telah diperoleh tetapi belum direkam sebagai pendapatan pada periode berjalan. Debit akun Pendapatan. Kredit akun Pendapatan yang Belum Direkam.

Contoh Jurnal Penyesuaian dalam Akuntansi

Ilustrasi Contoh Jurnal Penyelesaian, Foto: Unsplash/Alexander Grey
Setelah mengetahui cara membuat jurnal penyesuaian, berikut adalah beberapa contoh jurnal penyesuaian dalam Akuntansi.
1. Penyesuaian Pendapatan yang Diterima di Muka:
2. Penyesuaian Beban yang Dibayar di Muka
ADVERTISEMENT
3. Penyesuaian Penyusutan Aset Tetap
4. Penyesuaian Persediaan Barang Dagang
5. Penyesuaian Pendapatan yang Belum Direkam:
Jurnal penyesuaian memiliki peran penting dalam akuntansi. Beberapa cara di atas diharapkan dapat memberikan gambaran tentang jurnal penyesuaian
Dari cara membuat jurnal penyesuaian di atas, dapat dijadikan pedoman dalam membuat dan memahaminya sendiri. (aww)