Konten dari Pengguna

5 Cara Menagih Hutang Tanpa Merusak Hubungan

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
27 November 2024 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Menagih Hutang  Sumber Unsplash/The Jopwell Collection
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Menagih Hutang Sumber Unsplash/The Jopwell Collection
ADVERTISEMENT
Menagih utang bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian orang. Cara menagih hutang yang baik perlu diketahui agar tidak hanya utang lunas, namun juga hubungan baik antara orang yang ditagih dengan yang menagih tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Diambil dari buku Fiqih, Hasbiyallah (2008:54), utang piutang terdiri dari orang yang berutang dan orang yang memberi utang. Orang yang memberi utang meminjamkan sejumlah uang kepada orang yang utang, dan orang yang utang memberikan tempo kapan melunasi kewajibannya.

5 Cara Menagih Hutang yang Menarik Disimak

Ilustrasi Cara Menagih Hutang Sumber Unsplash/Towfiqu Barbhuiya
Menagih utang dengan cara sopan diharapkan dapat membuat orang yang berutang menyadari kewajibannya. Berikut adalah 5 cara menagih hutang yang baik dan sopan.

1. Pilih Waktu yang Tepat

Ketahui waktu yang tepat dalam menagih pembayaran untuk utang. Hindari waktu yang tidak tepat seperti ketika sedang sibuk, berduka, atau menghadapi masalah lain.
Pilih waktu yang tenang dan nyaman untuk berkomunikasi dengan pihak yang berutang. Memilih waktu yang tepat dapat meningkatkan harapan agar pelunasan utang dilakukan.
ADVERTISEMENT

2. Tetapkan Batas Waktu

Langkah selanjutnya adalah menetapkan batas waktu yang sesuai untuk pelunasan utang. Hal ini penting agar kedua belah pihak memiliki kesepakatan sama, dan waktu cukup sebelum batas waktu yang ditentukan.
Hindari menagih utang sebelum tanggal jatuh tempo, karena hal ini merupakan bagian dari pelanggaran kesepakatan. Pemberi utang namun dapat mengingatkan kepada orang yang berutang sebelum jatuh batas waktunya.

3. Bahasa Santun

Gunakan bahasa yang santun dan sopan saat berhadapan dengan orang yang berutang. Tujuannya agar pesan dapat tersampaikan tanpa menyinggung perasaan pihak lain.
Hindari penggunaan kata-kata intimidasi yang kasar, menuduh, atau menyerang. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya hubungan baik yang telah terjalin.

4. Jaminan

Apabila pihak yang berutang belum mampu melunasi kewajibannya, pemberi utang dapat meminta jaminan sebagai bentuk kepastian pembayaran. Jaminan dapat berupa aset bernilai, atau tanda tangan di atas materai yang berkekuatan hukum.
ADVERTISEMENT

5. Alternatif Pembayaran

Jika pihak yang berutang tidak memiliki kesanggupan dalam pelunasan, coba beri pilihan untuk menukar jumlah utang dengan barang berharga miliknya yang bernilai sama.
Cara menagih hutang dapat dilakukan dengan baik dan sopan tanpa saling menyakiti satu sama lain. Selain kemungkinan pelunasan utang lebih besar, cara ini juga dapat menjaga hubungan kedua belah pihak tetap terjalin baik seperti sebelumnya.(DK)