Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
5 Cara Mengatasi Konflik di Tempat Kerja
6 Oktober 2023 1:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Cara Mengatasi Konflik, Unsplash/ Christina @wocintechchat.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hc0c4bvs82z35c98j0e46r2r.jpg)
ADVERTISEMENT
Konflik dengan rekan kerja kadang tidak dapat dihindari karena setiap hari berinteraksi.
ADVERTISEMENT
Pergaulan di kantor dengan atasan, bawahan merupakan hubungan yang sama intensnya dengan keluarga. Cara mengatasi konflik di tempat kerja perlu diketahui.
Menurut Tommy (2010:15), konflik kerja adalah adanya pertentangan antara seseorang dengan orang lain atau ketidakcocokan kondisi yang dirasakan oleh pegawai karena adanya hambatan komunikasi, perbedaan tujuan dan sikap serta ketergantungan aktivitas kerja.
Cara Mengatasi Konflik
Mengutip dari Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang Volume 9 Nomor 20, Maria Magdalena Minarsih, disebutkan bahwa konflik kerja merupakan suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, juga organisasi dengan kenyataan yang diharapkannya. Berikut beberapa cara mengatasi konflik yang harus harus di pahami:
1. Turunkan Ego Pribadi
Salah satu pemicu konflik di tempat kerja adalah tingginya ego masing-masing pekerja. Cara menghadapi konflik di tempat kerja yang pertama adalah menurunkan ego.
ADVERTISEMENT
Cobalah melihat dari sudut pandang berbeda. Jangan selalu merasa benar dan belajar memahami lawan. Mengalah bukan berarti kalah. Menurunkan ego akan membuat suasana kerja kembali kondusif.
2. Berkomunikasi dengan Santun
Setiap orang pasti ingin dihargai dan dihormati. Sebelum pengguna ingin dihormati orang lain, tunjukkan terlebih dahulu rasa hormat pengguna kepada mereka dengan tata bahasa yang sopan santun.
Pengguna tentu sudah mengetahui 3 magic words yang jadi kekuatan dalam sebuah komunikasi, 3 kata tersebut diantaranya, “terima kasih, maaf dan tolong.”
3. Fokus pada Konflik
Cara menghadapi konflik di tempat kerja selanjutnya dapat dilakukan dengan fokus pada konflik, bukan perasaan pribadi. Buat konflik tetap pada koridornya tanpa menjatuhkan orang lain secara personal.
Jangan pernah mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan pihak lawan. Penyelesaian konflik bukan menentukan siapa yang benar atau salah, tetapi untuk membuat suasana kerja lebih kondusif seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT
4. Libatkan Atasan
Setiap konflik yang terjadi, harus ada penengah. Jika pengguna dan kolega yang berkonflik memiliki jabatan yang sama, coba libatkan atasan sebagai penengah.
Posisi atasan yang lebih tinggi dan netral dapat menyesuaikan dan menentukan bagaimana langkah mengatasi konflik.
Perlu diketahui, konflik dalam dunia kerja adalah hal umum. Jadi, atasi dengan sebaik mungkin agar tidak terjadi penurunan produktivitas masing-masing pekerja.
5. Mau Terus Belajar
Memiliki keterampilan standar dan diremehkan rekan kerja akan memicu konflik. Daripada memikirkan hal negatif dari ucapan kurang menyenangkan tersebut, lebih baik menambah keterampilan dengan banyak belajar .
Misalnya, belajar meningkatkan soft skill, dan lainnya. Dengan begitu, kita bisa memiliki peluang untuk mengerjakan lebih banyak hal, di luar pekerjaan rutin.
ADVERTISEMENT
Cara ini dapat mendorong diri untuk terus berkembang, juga bernilai lebih, dan orang yang meremehkan akan diam dengan sendirinya.
Itulah beberapa cara mengatasi konflik di tempat kerja yang toxic, agar merasa tetap nyaman untuk bekerja. Terimalah semua kritikan dan saran yang orang lain berikan, agar tidak terjadi pertengkaian karena tidak didengarkan. (alida)