Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
5 Cara Menghitung Untung Jualan dengan Mudah beserta Contohnya
27 Agustus 2023 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara menghitung untung jualan hal yang penting bagi para pebisnis. Perhitungan penjualan yang tepat memudahkan pembisnis mengetahui secara jelas keuntungan maupun kerugiannya.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan keuntungan jualan tidak bisa dilakukan tanpa dasar yang jelas. Artinya, bahwa perhitungan untung jualan tidak bisa sembarangan, harus ada perhitungan yang matang.
Contoh Cara Menghitung Untung Jualan
Dikutip dari Bukalapak.com, adapun cara menghitung untung jualan yang benar dapat diketahui secara jelas dengan melihat profit berupa laba kotor, laba operasi, dan laba bersih.
1. Identifikasikan Biaya Produksinya
Lakukanlah identifikasi setiap item biaya produksi secara detail. Ada dua jenis biaya produksi yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yaitu biaya yang jumlahnya tetap tapi tidak tergantung pada besar atau kecilnya kapasitas produksi.
Adapun contoh biaya tetap yaitu biaya gaji karyawan, biaya penyusutan, dan biaya gedung. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang diukur dari pengorbanan sumber ekonomu dengan satuan uang dalam mencapai suatu tujuan.
ADVERTISEMENT
2. Buatlah Laporan Laba Rugi
Setelah mengidentifikasikan biaya produksi, pembisnis harus menyusun laporan laba rugi. Penyajian laporan ini berupa sumber pendapatan dan beban selama satu periode. Cara perhitungannya yaitu dengan mengurangi laba kotor dengan beban usaha.
3. Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dalam menghitung harga jual, tidak bisa sembarangan dilakukan. Hal pertama yang harus pembisnis lakukan adalah dengan mengetahui harga pokok atau biaya untuk mendapatkan barang tersebut.
Rumus untuk menghitung HPP yaitu HPP= Bahan Baku + Total Produksi + Saldo Akhir Persediaan (Saldo Awal Persediaan - Saldo Akhir Persediaan).
4. Identifikasikan Persediaan Saldo
Tahap selanjutnya yaitu dengan mengetahui saldo persediaan. Langkah awal yang pembisnis harus lakukan dengan menghitung saldo awal persediaan bahan baku yang diketahui dari total nilai persediaan bahan baku di awal periode, awal bulan atau awal tahun.
ADVERTISEMENT
5. Hitunglah Penjualan Bersih
Penjualan bersih adalah hasil penjualan kotor yang sudah dikurangi dengan banyak potongan lainnya seperti retur, komisi, hingga diskon. Adapun cara menghitungnya yaitu Penjualan Bersih = Penjualan - Retur Penjualan dan Pengurangan Harga - Potongan penjualan.
Contoh Perhitungan Untung Jualan
Supaya pembisnis lebih memahami kelima langkah menghitung untung jualan di atas, inilah contoh perhitungan untung jualan yang mudah dimengerti.
1. Laba Kotor
Laba Kotor = Penjualan Bersih - HPP
Penjualan Bersih = Penjualan - Potongan Penjualan - Retur Penjualan
HPP = Bahan Baku + Total Produksi + Saldo Akhir Persediaan
2. Laba Bersih
Laba Bersih = Laba Kotor - Beban (Biaya Operasional dan Non-Operasional)
Beban usaha dapat mencakup biaya pajak, biaya karyawan, biaya iklan, biaya sewa gedung, hingga perlengkapan.
ADVERTISEMENT
Kedua rumus di atas dapat diambil contoh berikut:
Misalnya, pembisnis menjual suatu barang dengan omzet Rp2.000.000 dalam sehari dengan HPP sebesar Rp200.000. Biaya beban yang dikeluarkan Rp150.000. Maka hal pertama yaitu dengan mengetahui laba kotornya. Berikut rumusnya:
Laba Kotor = Penjualan Bersih - HPP, maka Laba Kotor = Rp2.000.000 - Rp200.000 = RP1.800.000.
Selanjutnya menghitung laba bersihnya yaitu Laba Bersih = Laba Kotor – Beban, maka Laba Bersih = Rp1.800.000 - Rp150.000 = Rp1.650.000.
Itulah cara menghitung untung jualan beserta contohnya. Jika harga barang jualan yang pembisnis tawarkan melebihi harga rata-rata pasar, sebaiknya pembisnis menjelaskan kelebihan barang yang ditawarkan dan apa yang membedakannya dari produk lain.(DN)
ADVERTISEMENT