Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Kerja CVT (Continously Variabel Transmision) Motor Matic
20 Agustus 2023 22:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di zaman yang sudah serba canggih ini, banyak sekali perubahan yang terjadi tidak terkecuali pada dunia otomotif. Salah satu yang mengalami perkembangan teknologi otomotif adalah transmisi sepeda motor. Cara kerja CVT Saat ini sudah banyak dipengaplikasian pada motor matic.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc, Irvan Ilmy, dkk (2018:1), CVT adalah sistem transmisi otomatisyang saat ini sudah banyak di aplikasikan pada sepeda motor.
Cara Kerja CVT Motor Matic
Cara kerja CVT ini berbeda-beda tergantung pada kondisi pengendara dengan putaran mesin sehingga dapat memperoleh kinerja mesin yang imbang antara output mesin dengan bahan bakar yang digunakan, sehingga menjadi lebih ekonomis. Berikut ini contoh cara kerja CVT untu berbagai keadaan:
1. Saat Mesin Mati
Ketika mesin motor dalam keadaan mati, maka crankshaft tidak dalam posisi berputar. Sehingga secara otomatis roller pemberat pada bagian drive gear berada pada posisi bawah. Hal ini membuat celah pada drive gear melebar dan membuat diameter menjadi lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Namun, pada bagain driven gear terdapat sebuah pegas spiral yang berfungsi untuk membuat drive gear tetap menyempit. Hal ini menyebabkan V-belt yang melilit driven gear bergerak keluar sehingga diameter padadriven gear membesar.
2. Saat Mulai Berjalan
Saat putaran mesin mulai meningkat, roda belakang akan mulai berputar, hal ini terjadi akibat adanya gaya sentrifugal yang semakin kuat dibandingkan dengan gaya tarik. Pada putaran yang tinggi, sepatu kopling akan terlempar keluar sehingga akan menempel dengan rumah kopling.
Di kondisi ini, posisi dari v-belt pada bagian puller diameternya kecil dan di bagian pulley skunder, diameter v-belt berada pada bagain luar diameter besar.
3. Putaran Tinggi
Pada saat kondisi putaran tinggi, diameter v-belt pada pulley primer akan lebih besar dari pada diameter v-belt pulley sekunder. Hal ini disebabkan akibat gaya sentrifugal weight yang semakin menekan sliding sheave. Menyebabkan, v-belt akan terlempar ke arah sisi luar pulley primer.
ADVERTISEMENT
Demikianlah beberapa cara kerja CVT pada motor matic, semoga dengan tips&trik di atas bisa menambah wawasan dalam dunia otomotif khususnya sepeda motor. Selamat mencoba. (Bian)