Konten dari Pengguna

Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional di Mesin Mobil

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
19 Oktober 2023 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
  Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional, Unsplash/ Joshua Aragon
zoom-in-whitePerbesar
Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional, Unsplash/ Joshua Aragon
ADVERTISEMENT
Pengapian konvensional adalah salah satu sistem kelistrikan pada kendaraan ringan. Pengapian ini berfungsi membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar melalui percikan bunga api dari bus.
ADVERTISEMENT
Cara kerja sistem pengapian konvensional ini juga perlu diperhatikan pengemudi.
Dikutip dari halaman resmi daihatsu.co.id, sistem pengapian didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang bertugas untuk memicu percikan api pada mesin.
Sistem ini ada di setiap mobil yang menggunakan mesin bensin, konvensional hingga injeksi. Pada mesin konvensional, sistem pengapiannya berfungsi untuk memercikan api yang mampu meledakan bahan bakar mesin mobil.

Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional, Unsplash/ Erik Mclean
Kali ini Tips dan trik akan memberikan beberapa cara kerja sistem pengapian konvensional di mesin mobil yang harus diketahui pengemudi:

Cara kerja Pengapian Konvensional

Sistem pengapian konvensional banyak digunakan pada mobil jadul seperti kijang generasi awal dan colt. Cara kerja sistem pengapian konvensional cukup sederhana.
ADVERTISEMENT
Saat kunci kontak berada pada posisi ON, maka arus dari baterai mengalir ke Ignition coil dan keluar menuju platina. Karena mesin belum berputar (belum starting) maka platina akan menghubungkan arus ke masa. Sehingga timbul kemagnetan pada kumparan primer.
Saat mesin starting, platina akan terputus saat cam menyentuh kaki platina.
Akibatnya kemagnetan pada kumparan primer bergerak ke kumparan sekunder dan menghasilkan tegangan super tinggi mencapai 20 KV. Tegangan tersebut langsung disalurkan ke busi untuk proses pemercikan.
Ketika cam tidak menyentuh kaki paltina, maka platina kembali tersambung sehingga proses kemagnetan pada kumparan primer kembali terjadi. Proses ini berlangsung secara terus menerus selama mesin hidup.

Fungsi Sistem Pengapaian Konvensional

Berikut adalah beberapa fungsi sistem pengapian konvensional yang bisa diperhatikan agar mobil tetap awet:
ADVERTISEMENT
Demikian beberapa cara kerja sistem pengapian konvensional di mesin mobil yang harus diketahui para pengemudi. Tips di atas bisa dipahami agar kendaraan tetap awet dan tidak mudah rusak. (ananda)