Konten dari Pengguna

Cara Membuat Studi Kasus untuk Penelitian, Mahasiswa Wajib Tahu

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
29 Juni 2023 13:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Glenn Carstens-Peters, Foto Unsplash/Glenn Carstens-Peters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Glenn Carstens-Peters, Foto Unsplash/Glenn Carstens-Peters
ADVERTISEMENT
Cara membuat studi kasus wajib diketahui mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Pasalnya, studi kasus sering digunakan dalam metode penelitian kualitatif. Meski tidak sebanyak dalam penelitian kualitatif, tetapi studi kasus tetap diterapkan dalam penelitian kuantitatif.
ADVERTISEMENT
Berdasarka buku Metode Penelitian Kulaitatif: teori dan Praktik oleh Imam Gunawan, studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan terhadap objek atau sesuatu yang harus diteliti secara menyeluruh, utuh, dan mendalam. Lantas, bagaimana cara membuat studi kasus?

Cara Membuat Studi Kasus

Ilustrasi Glenn Carstens-Peters, Foto Unsplash/Christin Hume
Berikut merupakan cara membuat studi kasus untuk penelitian yang perlu diketahui mahasiswa mengutip dari buku berjudul Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya oleh karya Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si:

1. Memilih tema, topik, dan kasus

Pilih kasus yang merupakan bagian dari bidang atau jurusan kuliah saat ini. Misalnya mahasiswa Jurusan atau Program Studi Ilmu Komunikasi, maka pilihlah kasus yang memang menjadi wilayah kajian bidang tersebut.

2. Mengumpulkan bahan bacaan

Setelah menemukan kasus, selanjutnya kumpulkan literatur atau bahan bacaan. Literatur atau bahan bacaan ini dapat berupa jurnal, majalah ilmiah, hasil penelitian terdahulu, buku, surat kabar dan lainnya.
ADVERTISEMENT

3. Merumuskan fokus dan masalah penelitian

Tahapan selanjutnya yaitu merumuskan fokus dan masalah penelitian supaya dapat konsentrasi pada satu bahasan. Dari perumusan ini, dapat menggali informasi penting, bukan hanya informasi yang tidak berdasarkan ilmiah.

4. Mengumpulkan data

Setelah merumuskan fokus dan masalah penelitian, selanjutnya harus mengumpulkan data penelitian. Data ini bisa didapatkan dari beberapa metode penelitian, mulai dari dokumentasi, observasi pelibatan hingga wawancara.
Peneliti perlu mengukur banyaknya data yang diperlukan, waktu pengumpulan data dimulai dan berakhir, menentukan informan untuk diwawancarai, dan menentukan kapan serta di mana wawancara akan dilakukan.

5. Mengolah data

Pastikan data yang dikumpulkan sebelumnya sudah jelas kebenarannya. Lalu lanjutkan dengan menyusun data, melaksanakan penyandian, mengklasifikasi data, serta mengoreksi jawaban wawancara yang kurang jelas.

6. Menganalisis data

Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penelitian, mengingat akan memperoleh temuan penelitian. Kemampuan analisis data akan bergantung dari luas wawasan teoretik peneliti terhadap bidang yang diteliti, pengalaman penelitian, serta bimbingan dosen.
ADVERTISEMENT

7. Melakukan dialog teoretik

Bagi calon magister dan doktor, penelitian studi kasus dilakukan melalui dialog temuan dengan teori yang sudah dibahas pada bagian kajian pustaka.
Sedangkan untuk karya ilmiah seperti skripsi, temuan penelitian cukup berupa penemuan fakta secara deskriptif atas dasar teori yang sudah dipelajari selama kuliah.

8. Melakukan triangulasi temuan (konfirmabilitas)

Tahapan selanjutnya adalah melakukan triangulasi temuan atau konfirmabilitas. Peneliti dapat melakukannya dengan cara melaporkan temuan penelitian ke informan yang diwawancarai.

9. Menyimpulkan hasil penelitian

Untuk penelitian seperti skripsi, simpulan studi kasus berisi fakta-fakta yang ada di lapangan secara deskriptif sesuai pertanyaan penelitian (data description).
Sedangkan untuk penelitian jenjang S2 (tesis), simpulan studi kasus menyajikan fakta-fakta yang sesuai dengan pertanyaan penelitian dan mengembangkan teori yang terkait dengan pertanyaan penelitian.
Sementara itu, untuk jenjang S3 (disertasi), simpulan studi kasus berisi dua hal di atas dan mengemukakan temuan baru, baik berupa konsep, model, formula, atau teori.
ADVERTISEMENT

10. Melaporkan penelitian

Tahapan terakhir adalah menulis laporan penelitian. Hal ini diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan penelitian untuk kepentingan umum.
Demikialah cara membuat studi kasus untuk penelitian. Pastikan untuk mengumpulkan data yang sudah jelas kebenarannya agar memperoleh hasil penelitian yang relevan. (Ria)