news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Cara Meneladani Kisah Nabi Ismail yang Bisa Diterapkan dalam Kehidupan

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
9 Maret 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara meneladani kisah nabi ismail. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara meneladani kisah nabi ismail. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Nabi Ismail adalah satu dari 25 nabi yang wajib diteladani oleh umat muslim. Akan tetapi, sering kali umat muslim bertanya-tanya tentang bagaimana cara meneladani kisah Nabi Ismail dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena dengan meneladani kisah-kisah nabi, maka akan ada banyak sekali hikmah dan inspirasi yang bisa diterapkan dalam kehidupan. Dengan begitu, maka umat muslim bisa berperilaku sebagaimana yang dicontohkan oleh nabi-nabi terdahulu.

Cara Meneladani Kisah Nabi Ismail

Ilustrasi cara meneladani kisah nabi ismail. Sumber: pexels.com
Berikut ini adalah cara meneladani kisah Nabi Ismail yang dikutip dari Buku Pintar Khutbah Jum'at Tematik, Ibnu Marzuki al-Gharani (2018:523).

1. Kelahiran Nabi Ismail adalah Buah Kesabaran Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim yang belum juga dikaruniai anak terus berdoa kepada Allah Swt agar segera dikaruniai anak yang saleh dan taat. Siti Sarah yang mandul akhirnya menikahkan Nabi Ibrahim dengan budaknya, Siti Hajar.
Singkat cerita, Siti Hajar akhirnya hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki yang akhirnya menjadi Nabi Ismail. Hal ini menunjukkan bahwa doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim selama puluhan tahun akhirnya membuahkan hasil dengan diberikannya seorang anak sebagai jawaban atas doa-doanya kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT

2. Meyakini Semua Keputusan Allah Swt adalah yang Terbaik

Tak berapa lama setelah Ismail lahir, Allah Swt menyuruh Nabi Ibrahim pergi ke Mekah bersama Hajar dan putranya. Kemudian setelah melewati padang pasir, Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di tempat tersebut untuk kembali ke Syam.
Hal ini dilakukan atas perintah Allah Swt, sehingga baik Nabi Ibrahim maupun Hajar, tidak bisa menolaknya. Kemudian Nabi Ibrahim melanjutkan perjalanan hijrahnya serta meninggalkan istri dan anaknya.
Siti Hajar juga hanya membawa sebotol air minum dan beberapa buah kurma. Di tempat tersebut, Siti Hajar berdoa kepada Allah Swt agar selalu memberi perlindungan agar dapat bertahan hidup di tempat yang kering dan sunyi ini.
Baik Nabi Ibrahim maupun Siti Hajar, keduanya meyakini bahwa keputusan Allah Swt adalah yang terbaik dan mengandung hikmah di baliknya.
ADVERTISEMENT

3. Patuh dan Taat pada Orang Tua

Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah Swt untuk menyembelih Ismail melalui mimpinya. Di tengah kebimbangan tersebut, Ismail justru sangat ikhlas dan sabar menerima semua perintah Allah Swt. Hal ini membuktikan betapa patuh dan taatnya Ismail pada orang tuanya..
Itu dia cara meneladani kisah Nabi Ismail yang bisa diteladani oleh umat muslim dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (Anne)