Cara Menentukan Jumlah Sampel pada Penelitian

Cara Menentukan Jumlah Sampel, Foto Hanya Ilustrasi: Pexels/Lukas

Cara menentukan jumlah sampel data penting untuk diketahui saat melakukan penelitian. Hal ini untuk memudahkan proses pengumpulan data yang nantinya akan diteliti dan menghasilkan suatu penelitian yang jelas dan valid.

Dikutip dari buku Cara Mudah Menghitung Besar Sampel, Aziz Alimul Hidayat, (2021:6), pengertian dari sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Tujuan dari ditentukannya sampel pada penelitian adalah untuk mempelajari karakteristik suatu populasi karena tidak memungkinkan melakukan penelitian pada suatu populasi karena jumlahnya yang besar, keterbatasan waktu, biaya, dan alasan lainnya.

Cara Menentukan Jumlah Sampel Data saat Melakukan Penelitian

Cara Menentukan Jumlah Sampel, Foto Hanya Ilustrasi: Unsplash/UX Indonesia

Dalam menentukan jumlah sampel, maka terdapat hal yang perlu diperhatikan seperti rancangan dan jenis penelitian, tujuan penelitian, hingga jenis data yang digunakan. Berikut adalah cara menentukan jumlah sampel pada suatu penelitian yang bisa dijadikan panduan.

Umumnya dalam menentukan jumlah sampel bisa dihitung dengan menggunakan rumus Slovin. Biasanya rumus ini digunakan apabila jumlah populasi terlalu banyak dan peneliti akan mengambil sampel yang dapat mewakili populasi tersebut. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Contohnya apabila ingin melakukan penelitian dengan jumlah populasi mencapai 200 orang, maka sampel yang diambil sebagai penelitian jika menggunakan rumus tersebut dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat error 5% adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Maka bisa dihitung sebagai berikut:

Jadi sampel yang ditentukan untuk bisa dilakukan penelitian adalah berjumlah 133 orang.

Baca juga: Cara Menganalisis Jurnal Penelitian untuk Skripsi

Dengan mengetahui cara menentukan jumlah sampel pada penelitian, maka mendapatkan data yang sesuai untuk diteliti akan jadi lebih mudah. Sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya data error yang bisa menghambat proses penelitian. (PRI)