Konten dari Pengguna

Tata Cara Menulis Referensi yang Baik dan Benar

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
4 Oktober 2024 20:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk Cara Menulis Referensi. Sumber: Unsplash/Mimi Thian
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk Cara Menulis Referensi. Sumber: Unsplash/Mimi Thian
ADVERTISEMENT
Daftar pustaka atau referensi perlu dicantumkan dalam penulisan karya ilmiah. Oleh sebab itu, cara menulis referensi harus diketahui, terutama oleh orang-orang yang sedang menulis karya ilmiah.
ADVERTISEMENT
Referensi juga merupakan bagian yang penting dalam karya ilmiah. Dari referensi, pembaca bisa mengetahui informasi sumber rujukan.

Tata Cara Menulis Referensi

Ilustrasi untuk Cara Menulis Referensi. Sumber: Unsplash/Brooke Cagle
Dikutip dari Penulisan Karya Ilmiah, Dewi dan Fatmawan (2024:85), merujuk dan menulis daftar rujukan atau referensi dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah langkah penting yang memungkinkan pembaca untuk mengidentifikasi dan melacak sumber yang digunakan dalam karya ilmiah tersebut.
Selain itu, referensi juga bisa membuat pembaca memastikan apakan data yang digunakan dalam karya ilmiah bisa dipertanggungjawabkan atau tidak. Tidak jarang penulis bingung bagaimana menulis referensi yang benar.
Referensi berisi keterangan sumber rujukan yang digunakan, dimulai dari nama penulis, judul tulisan, tanggal tulisan diterbitkan, nama penerbit, kota penerbit, dan lainnya. Biasanya, gaya penulisan referensi atau daftar pustaka yang sering digunakan adalah format Chicago Manual Style (CMS). Berikut cara menulis referensi yang benar.
ADVERTISEMENT

1. Pengarang Buku Berjumlah Satu Orang

Jika menggunakan referensi dari buku yang ditulis oleh satu orang, maka format penulisannya adalah [Nama belakang penulis, nama depan penulis. Judul buku (ditulis miring). Tempat kota terbit: penerbit, tahun terbit.].

2. Pengarang Buku Berjumlah Dua Orang

Apabila pengarang buku sumber referensi berjumlah dua orang, maka nama penulis kedua ditulis tanpa terbalik serta dihubungkan dengan kata ‘dan’. Contohnya: Dwipayana, Ari, dan Suroto Eko. Membangun Good Governance di Desa. Yogyakarta: IRE Press, 2003.

3. Pengarang Buku Berjumlah Tiga Orang

Jika pengarang buku jumlahnya tiga orang, maka nama penulis kedua dan ketiga tidak dibalik serta dihubungkan dengan kata ‘dan’ pada penulis kedua dan ketiga. Contohnya: Seruni, Laras Sekar, Imam Budiman, dan Fena Basafiana. Ensiklopedia Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Rusabesi, 2018.

4. Jurnal

Jurnal juga bisa dijadikan sebagai sumber referensi. Adapun format penulisannya adalah [Nama belakang penulis, nama depan penulis. “Judul artikel jurnal.” Nama jurnal volume, nomor/issue (tahun terbit): halaman.].
ADVERTISEMENT
Contoh: Sulismadi. “Model Penguatan Kapasitas Pemerintah Desa.” Jurnal Sosial Politik dan Humaniora 05, no. 2 (2017): 217.
Demikian tata cara menulis referensi yang baik dan benar. Semoga bisa menambah wawasan. (KRIS)