Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Isran Noor Melihat Potensi Besar dari Mudik bagi Perekonomian Pedesaan
11 Juni 2018 23:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Tira Yanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika selama ini kita berpikir bahwa mudik adalah momentum bahagia berjumpa dan berkumpul dengan keluarga, tentu saja itu adalah pengetahuan yang wajar dan lazim di kalangan masyarakat. Benar adanya: mudik atau pulang kampung memang dalam rangka untuk rehat sejenak dari aktivitas atau kesibukan atau rutinitas ‘kerja’ di kota atau tanah rantau. Pulang kampung dalam rangka menikmati hari lebaran dan kumpul sama keluarga.
ADVERTISEMENT
Tetapi lebih dari sekedar itu, pasangan nomor tiga untuk Kaltim 2018, Isran Noor, secara jeli melihat beberapa hal penting dari adanya mudik. Pertama-tama, dia melihat bahwa momentum mudik bisa dilihat sebagai sesuatu yang dapat meningkatkan ekonomi di berbagai daerah di pedesaan.
Katanya: budaya mudik saat momen hari raya Idul Fitri merupakan salah satu ajang di mana daerah dapat memaksimalkan potensinya misalnya di sektor UMKM, industri rumahan, peternakan dan pertanian (11/6/2018).
Lebih jauh Isran Noor menambahkan: saat masyarakat mudik, hal itu dapat meningkatkan ekonomi daerah. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Ada aliran redistribusi pendapatan dari hasil aktivitas para pemudik pada momentum tersebut. Isran Noor menyebutkan: ada dana dari pembayaran zakat, transportasi, konsumsi, belanja dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Semua dana itu mengalir dalam momentum mudik ini. Itulah yang dilihat oleh Isran Noor sebagai salah satu redistribusi pendapatan bagi daerah. Orang-orang yang datang ke kampung asalnya meramaikan transaksi di sana. Misalnya mereka berbelanja, konsumsi, dan sebagainya.
Kedua, Isran Noor juga menangkap hal penting bahwa kedatangan orang-orang perantau ke kampung halamannya membawa hal-hal atau semangat baru dari kota terutama di dalam enterpreneurship. Begini kata Isran Noor: pola pemikiran para masyarakat yang pergi ke kota juga dapat memberikan dampak baik untuk membangun jiwa enterpreneur masyarakat di daerah.
Lebih jauh pemikiran-pemikiran ini membawa potensi pada pemaksimalan potensi riil yang ada di daerah untuk membuka lapangan kerja di daerah. Tentu saja ada pula dampak-dampak negatif dari kedatangan kaum urban yang kembali ke kampung halamannya. Tetapi kita tentu sepakat bahwa hal yang positif perlu diambil dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebaliknya yang negatif, kita uupayakan sebaik mungkin untuk dihindari.
ADVERTISEMENT
Pemikiran atau semangat positif dari masyarakat kota yang ke kampung tentu mesti diapresiasi dan diharapkan menular kepada seluruh masyarakat di sana. Kesadaran etos kerja dari warga kota sebaiknya turut memberi energi positif bagi warga desa. Dengan demikian, maka hal positif bakal terjadi: masyarakat desa bisa mengambil hal penting dan terdorong untuk belajar dari warga kota. Yang dampak lebih jauhnya adalah meningkatnya perekonomian.
Isran Noor berharap interaksi antar warga yang pernah tinggal di kota dan warga yang tinggal di pedesaan dapat menumbuhkan pertukaran nilai dan semangat itu. Itulah hal positif yang diharapkan oleh Isran Noor melalui kehadiran para pemudik ke kampung halamannya masing-masing. Apa dampak positif jika dua hal ini benar-benar terjadi? Pikiran saya, mungkin juga ini jauh sudah terpikirkan oleh Isran Noor, bahwa ketimpangan desa dan kota kian berkurang. Semakin besar masuknya nilai-nilai dan semangat enterpreneurship dari kota ke desa, maka semakin besar peluang daerah tersebut untuk maju. Peluang besar itu mesti didorong agar dapat tumbuh. Kesadaran itu mesti didorong.
ADVERTISEMENT
Isran Noor menyebut: dalam mudik ada proses transfer ilmu tentang jiwa kewirausahaan kaum urban selama hidup di kota dengan kompetisi dalam menciptakan kemandirian ekonomi. Transfer knowledge penting kepada masyarakat pedesaan. Nantinya bukan hanya mendistribusikan pendapatan ke pedesaan melainkan juga ada mentransfer ilmu kewirausahaan nantinya. Otomatis akan menumbuhkan jiwa entrepreneurship di pedesaan.
Saya berharap ide itu benar-benar dapat terwujudkan dengan baik.