Konten dari Pengguna

Ibu Pahlawan Kehidupan

Tirza Oktaviana
Menulis pelepas penatku
28 Desember 2021 18:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tirza Oktaviana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sosok yang sangat berarti. Tak kan terganti dan tidak dapat digantikan siapapun. Begitu besar pengorbanan dan perjuangan yang dikerahkannya bagi kita. Ya…dialah Ibu. Seseorang yang memberikan kenyamanan, rasa aman, kasih sayang, dan perhatian yang begitu dalam. Selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Tak pernah luput dalam benaknya untuk terus memikirkan kita. Bahkan seringkali melupakan dirinya sendiri. Sungguh begitu mulia hati seorang Ibu. Berjuang ketika mengandung, melahirkan, bahkan membesarkan kita tanpa lelah. Selalu mengutamakan dan memberikan yang terbaik. Mulai dari makanan, pakaian, kebutuhan, keinginan, dan kenyamanan. Sosok yang selalu tegar, kuat, dan panutan bagi anak-anaknya. Ibu selalu memperhatikan dan melihat gerak gerik kita. Tak pernah luput dari pengawasannya. Beranjak dewasa ku sadari bahwa menjadi seorang ibu tentu tidak mudah. Banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan dan usahakan. Sungguh bangga pada Ibu. Menjadi motivasi ku dalam membesarkan anak-anak kelak. Tak lupa, selalu berdoa dan menyertakan Tuhan dalam segala aspek kehidupan. Dalam perjalanan kehidupan tentu tidak ada yang mulus-mulus saja, tidak ada yang sempurna. Pastilah ada kesulitan, hambatan, tantangan, dan pergumulan. Bukan berarti seseorang yang kita kasihi tidak pernah menyakiti kita. Tetapi sadari bahwa setiap manusia selalu melakukan kesalahan baik disadari maupun tidak disadari. Memang, tidak ada ibu yang sempurna bahkan tanpa salah. Tetapi lihatlah, dibalik semua keterbatasan yang ada, ia selalu memberikan yang terbaik. Berdoalah baginya, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan untuk membanggakannya. Percayalah, bahagia ibumu membuatmu tenang. Kisah yang akan dikenang dan terpahat dalam sanubari memori hati. Indah dalam kenangan dan ingatan. Waktu yang tak akan mengulang momen dan asa yang tergambarkan. Jika kita sebagai keluarga saling menyakiti tentu hanya akan ada goresan luka menganga yang tak 'kan kunjung membaik. Tetapi jika kita memahami, mengasihi, dan menasehati tentu akan adanya rasa saling mengerti dan menerima satu dengan yang lain. Terkadang kita merasa tidak ada yang peduli dengan keadaan kita padahal kita yang tidak mau terbuka dengan keluarga kita. Sebab suatu hubungan dimulai dari keterbukaan lalu mengenal kemudian mengetahui dan akhirnya memahami kita dengan baik bahkan tanpa sepatah katapun mereka akan mengerti perasaan kita. Selagi raga masih bersemayam, selagi tubuh masih dirasa bugar, selagi hati membuncah dengan syukur. Bahagiakanlah Ibumu dengan apa yang bisa kau lakukan. Tepat tanggal 22 Desember hari ibu dirayakan. Tak meminta apa-apa hanya ingin kita sehat bahagia dalam kehidupan.
Ibu Pahlawan Kehidupan
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga merupakan support system yang sangat menolong dan membawa kita untuk semakin bertumbuh. Dengan adanya keluarga kita merasa dikasihi, diperhatikan, dan dijaga dengan baik. Bagaimanapun kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam keluarga, marilah kita bersyukur selama masih bisa berkumpul dan menghabiskan waktu bersama yang sangat berharga dan tak ternilai. Di dalam keluarga kita berproses, dibentuk, dan belajar banyak hal yang didapatkan dan dipelajari sebagai bekal menjalani kehidupan. Dalam keluarga dibutuhkan keterbukaan dan pengertian satu dengan yang lainnya. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung pertengkaran. Belajar untuk terbuka di awal memang agak sulit dan canggung tetapi ketika telah memulainya kita dapat melihat bahwa keluarga sangat memperhatikan dan menyayangi kita. Belajar untuk mengerti, memahami, dan mengasihi keluarga kita dengan apa ada nya. Bersyukur atas segala kesederhanaan yang ada. Dan menikmati proses yang ada dengan pertolongan Tuhan yang memampukan dan memberikan kekuatan baru. Percayalah Tuhan akan memulihkan keluarga dan menghadirkan kasih-Nya bagi kita. Waktu, momen, suasana, tak dapat diulang kembali hanya dapat dikenang dalam relung hati. Kasih sayang, perhatian, dan sukacita keluarga takkan tergantikan dengan apapun juga. Bersyukur untuk anugerah yang Tuhan berikan, diberikan kedua orang tua yang lengkap dan sehat. Kita tidak bisa memilih di keluarga mana kita ditempatkan tetapi ketika Tuhan menaruh kita dalam suatu keluarga tentu ada rencana besar yang telah Tuhan sediakan bagi kita. Aku bersyukur dan bangga dengan keluargaku, dan sangat berterimakasih Tuhan telah percayakan di dalam keluargaku ini. Walaupun hidup serumah, tentu memiliki watak dan karakter masing-masing. Cocok maupun tidak cocok hanya ada 1 solusi yakni penerimaan sebagaimana pun mereka, mereka tetap keluarga kita. Sudah sepatutnya kita mengasihi dan menghargai mereka.Memang kadangkala ada rasa marah, kesal, tidak suka dan sebagainya tetapi jangan sampai perasaan ini merusak kasih di dalam keluarga kita. Cerita singkatku mengenai perhatian Ibu di tengah pembelajaran jarak jauh. Tentu akan semakin disibukkan dengan berbagai kegiatan yang ada, tugas-tugas, kewajiban dan lain sebagainya. Tetapi ibuku diam-diam selalu memperhatikan dan mengawasi karena terkadang membuat lupa untuk makan dan minum. Mamah : "Nak, ini makanannya, mamah taruh di sini ya" Aku : "Oh... Iya mah" Mamah Diam-diam pergi sambil memperhatikan. Suatu hal yang terlihat sepele dan biasa tetapi memiliki makna kasih yang dalam. Setiap kali ku mengingatnya tak terbendung tetes air mata. Bersyukur dapat dilahirkan pada keluarga yang penuh kasih sayang dan kehangatan. Dan tidak ada keluarga yang sangat ideal bahkan sempurna. Memang ada banyak keluarga yang kurang harmonis dan relasi ibu dan anak yang kurang mengenakkan. Tentu kita tidak bisa memilih ingin dilahirkan pada keluarga yang kita inginkan. Terlepas dari polemik yang terjadi dalam keluargamu. Setiap manusia ditakdirkan dengan berbagai kondisi dan latar belakang yang berbeda. Ada yang harmonis, ada yang sangat diperhatikan, ada yang memiliki ibu tetapi tidak harmonis, bahkan ada yang tidak merasakan kasih seorang ibu. Tentu, jika kita bisa memilih kita akan memilih memiliki hubungan yang harmonis dan sangat dekat dengan beliau. Tetapi dibalik semua pergumulan yang diizinkan terjadi menyadarkan kita untuk terus bersyukur karena segala sesuatu tidak akan melampaui kekuatanmu. Mari mengucap syukur lebih dulu ya. Dalam segala keadaan yang terjadi. Sulit? Tentu sangat sulit. Tetapi dibalik mengucap syukur ada penerimaan, ada memaafkan, dan ada kelegaan. Teruslah berdoa. Jangan tuntut orang lain untuk berubah lebih dulu. Mulailah dari diri sendiri. Mencoba...mencoba...berusaha...dan Tuhan akan menyertaimu. Jangan takut...percaya saja. Harapanku tulisan ini bisa memberkati setiap pembaca.
ADVERTISEMENT