Konten dari Pengguna

Pengaruh Budaya K-Pop terhadap Minat Beli Konsumen

Tisa Palupi
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Purwokerto
3 Juli 2022 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tisa Palupi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi oleh penulis
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi oleh penulis
ADVERTISEMENT
Minat beli konsumen merupakan dorongan keinginan untuk memiliki suatu objek dengan cara membeli atau dengan pengorbanan tertentu yang didasari kebutuhan, pengalaman, keinginan, atau bahkan ketertarikan. Belakangan ini, fenomena industri hiburan Korea Selatan atau yang kerap disebut K-pop merajai beberapa pasar yang didominasi remaja hingga dewasa. Hal tersebut lantas mempengaruhi minat pasar terhadap suatu produk. Minat beli masyarakat pun berubah seiring dengan apa yang merupakan kecintaan mereka pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Budaya populer yang dikomunikasikan melalui grup musik hingga drama maupun film, menciptakan arus peminat yang cukup besar dan berdampak cukup signifikan. Apalagi dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi yang pesat, membuat segala jenis konten dapat tersebar dan viral begitu cepat. Hal tersebut lantas memicu lahirnya penggemar baru yang tentu saja masih sangat antusias. Tak sedikit perusahaan yang memanfaatkan fenomena tersebut untuk memperbarui strategi pemasaran mereka terutama melalui iklan. Minat beli konsumen yang meningkat drastis terhadap sesuatu yang berbau k-pop. Dan ranah yang dijangkau oleh pengaruh k-pop ini pun tidak hanya pada satu bidang, melainkan beragam. Contohnya ialah hadirnya produk dengan inovasi baru yang mencantumkan unsur k-pop di dalamnya, entah dalam kemasan, komposisi, atau bahkan penggunaan brand ambassador.
ADVERTISEMENT
Perusahaan kecantikan, kuliner, minuman dingin, banyak melakukan kolaborasi dengan artis maupun grup musik Korea Selatan dengan pertimbangan budaya populer yang dapat meningkatkan penjualan dari penggemar yang jumlahnya bertambah dari waktu ke waktu. Perusahaan memanfaatkan minat beli konsumen untuk menerapkan strategi pemasaran baru dan segar dengan adanya unsur k-pop di dalamnya.
Selain memanfaatkan arus budaya popular yang berkembang, perusahaan-perusahaan dapat melakukan inovasi mempertimbangkan melalui riset lapangan secara berkala mengenai minat pasar dari waktu ke waktu.
Pengaruh yang kuat oleh budaya populer (k-pop) mudah sekali menjangkau lapisan usia. Apalagi, kini peminatnya bukan hanya dari kalangan remaja hingga dewasa saja, melainkan anak-anak dan bahkan orang tua pun mulai menyukai drama yang disajikan.
ADVERTISEMENT
Menimbulkan kesan familiar di telinga masyarakat, hingga memperluas gelombang pasar berdasar penyuka k-pop. Pengaruh terhadap minat beli masyarakat menuai banyaknya pemasaran yang pada akhirnya bersinggungan dengan budaya populer tersebut.
Bisa kita lihat beberapa iklan di media sosial maupun televisi, perusahaan-perusahaan mulai memasarkan produknya dengan menggunakan unsur k-pop di dalamnya.
Contohnya saja perusahaan makanan “Mcd” yang berkolaborasi dengan boy group Korea Selatan yaitu BTS. Mereka hanya mencantumkan wajah dan logo-logo dari boy group tersebut pada kemasan, tetapi keuntungan yang diraup bisa berkali-kali lipat hingga mencapai kenaikan penjualan. Terbukti dari menu edisi BTS tersebut selalu diburu dan diserbu oleh penggemar.
Selain itu, kini beberapa produk kecantikan pun menggunakan artis Korea Selatan sebagai brand ambassador karena dinilai lebih menarik minat beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
Nah, beberapa hal yang dijelaskan di atas merupakan pengaruh budaya populer k-pop terhadap minat beli konsumen. Sehingga, perusahaan mengalami kenaikan penjualan.