Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Integrasi Iman dan Ilmu
26 November 2021 12:24 WIB
Tulisan dari Titania Ayu Marsya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Adanya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan serta kemajuan teknologi canggih beberapa abad terakhir diawali oleh perubahan dalam peradaban dunia Barat yang melampaui batas penjuru dunia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi memberikan dampak pada kehidupan sosial masyarakat terkait kemudahan, kesejahteraan umum, hingga kemakmuran material dan tidak material dirasakan oleh sebagian besar masyarakat global.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, agama islam perlu memiliki peran dalam mendorong pengendalian perkembangan aspek teknologi canggih. Hal tersebut memberikan latar belakang gagasan bahwa diperlukan integrasi antara iman dan ilmu pengetahuan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat muslim global terutama dalam bidang pendidikan berbasis agama islam.
Iman didefinisikan sebagai pembenaran melalui hati terhadap petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad yang ditujukan bagi umat muslim. Iman juga dapat didefinisikan sebagai sikap kejiwaan yang telah tertanam di dalam hati yang dilahirkan dalam bentuk perkataan dan tindakan. Iman secara terminologi berarti ucapan dan pengakuan melalui hati dan tindakan yang menunjukkan bahwa iman tidak hanya diucapkan melalui pembenaran serta keyakinan hati, tetapi juga melalui pengamalan saleh.
ADVERTISEMENT
Menurut terminologi, ilmu pengetahuan merupakan pengenalan dan pengalaman yang secara perlahan-lahan ditanamkan dalam diri seseorang tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat. Ilmu merupakan tuntutan dalam mengabdikan diri manusia sebagai khalifah di bumi. Ilmu tidak bisa lepas dari agama karena agama merupakan puncak dan pencapaian. Sedangkan ilmu merupakan alat atau jalan dari pencapaian tersebut.
Dalam bidang pendidikan agama Islam nilai yang mempunyai syarat mencakup nilai-nilai keimanan serta nilai keilmuan tetapi terdapat hal-hal yang membuat permasalahan dalam praktik hal diantaranya dikotomi antara ilmu-ilmu keagamaan dan ilmu umum sehingga perlu diseimbangkan melalui sistem yang
terstruktur.
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan peng integrasian keilmuan dengan uji kebenaran dikenal sebagai sekuler yang dalam pelaksanaan pendidikan Islam perlu mampu untuk melakukan integrasi antara pendidikan qolbiah yang terintegrasi dengan pendidikan aqliyah dan diseimbangkan dengan nilai-nilai psikomotorik,sehingga akan memunculkan tindakan manusia yang lebih religius dan memiliki integritas dalam dirinya dan menjadikan perpaduan Islam yang sungguh-sungguh ditempatkan sebagai induk dari segala ilmu dan sistem pendidikan maupun sosial perlu diperlukan melalui integrasi dari rumusan filosofis segalanya.
Keimanan didefinisikan dalam pandangan luas yakni memiliki iman dan takwa seutuhnya terhadap Allah disertai dengan adanya unsur-unsur iman yang berjalan beriringan dengan keilmuan terkait cara-cara dalam memperoleh keimanan secara benar. Sedangkan ilmu pengetahuan dalam arti yang luas yakni bukan hanya melakukan penguasaan terhadap ilmu agama tetapi juga ilmu umum yang diperangi oleh penerapan berbasis teknologi.
ADVERTISEMENT
Manusia sebagai ciptaan Tuhan tidak boleh mengingkari KeEsaan dalam ciptaan Allah SWT. sehingga harus mengintegrasikan kekuatan spiritualnya dan kekuatan materialnya, mengintegrasikan kehidupan material dan introspeksi hidup, mengintegrasikan iman dan kesadaran. Jika tidak, dia akan sangat tidak adil pada dirinya sendiri sehingga tidak ada keseimbangan antara kekuatannya dan karena itu dia akan menghadapi kesulitan yang dapat menghancurkan dirinya sendiri.
Ilmu pengetahuan membimbing ke arah keimanan artinya pengetahuan bukanlah musuh atau lawan dari iman, melainkan petunjuk jalan yang membimbing ke arah iman. Ilmu yang benar oleh Islam dianggap sebagai pembawa petunjuk keimanan. Sebagaimana firman Allah SWT: “Dan orang-orang yang telah diberi ilmu, menyakini bahwasanya alQur'an inilah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati, sesungguhnya Allah SWT memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus”. (QS. Al-Hajj/ 22: 54)13 Orang yang telah diberi ilmu itu tahu lalu beriman dan iman itu adanya di dalam hati dan direalisasikan dalam bentuk ibadah kepada Allah SWT, takwa dan takut kepada Nya, sementara ilmu yang membuahkan iman akan menghasilkan sikap tawadhu kepada Allah SWT. Ilmu yang benarlah yang menghayati iman dan iman yang haklah yang melapangkan ilmu, dengan demikian keduanya merupakan dua sejoli yang saling bertafahum, bahkan sebagai dua saudara yang saling bekerja sama. “Ilmu inilah yang dikehendaki oleh Islam, apapun judul dan bidang bahasanya Islam menghendaki ilmu yang berada di bawah naungan Iman dan segala nilai yang luhur”.
ADVERTISEMENT