Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
YESS untuk Penganggur Muda Terdidik
19 Desember 2021 9:09 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari titarosy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tak terasa corona virus desease-19 yang dinyatakan sebagai kondisi pandemi sejak Maret 2020 telah hampir dua tahun hinggap di dunia termasuk Indonesia. Pandemi COVID-19 tidak hanya telah menurunkan tingkat kesehatan masyarakat namun juga melemahkan perekonomian yang merupakan denyut nadi umat manusia untuk dapat bertahan hidup. Salah satu permasalahan ekonomi yang terdampak pandemi adalah pengangguran. Badan Pusat Statistik telah merilis angka pengangguran kondisi Agustus 2021 sebesar 6,49 persen mengalami peningkatan dari periode Februari 2021 yang telah mencapai 6,26 persen. Pada kondisi sebelum pandemi, pengangguran berkisar di angka 5 persenan (TPT Agustus 2019 5,28 persen).
ADVERTISEMENT
Karakteristik Pengangguran Indonesia
Apabila ditelusuri lebih dalam, karakteristik pengangguran di Indonesia didominasi oleh pengangguran yang terdidik. Dari sebanyak 9,1 juta orang yang menganggur, terdapat 20,22 persen yang telah mengenyam pendidikan dengan tingkat pendidikan setara SMA. Bahkan terdapat 5,87 persen yang telah menamatkan Diploma I/II/III serta 5,98 persen setara S1. Hanya 3,61 persen penganggur di Indonesia yang memiliki tingkat pendidikan SD ke bawah. Fakta ini memberikan informasi bahwa pengangguran di Indonesia adalah penganggur dengan tingkat pendidikan yang sangat memadai.
Capaian dimensi pendidikan di Indonesia saat ini memang patut diapresiasi. Baru-baru ini Badan Pusat Statistik juga telah merilis Indeks Pembangunan Manusia. Capaian Indeks Pembangunan Manusia dibangun dari tiga dimensi yaitu dimensi kesehatan, dimensi pendidikan, dan dimensi ekonomi. Dimensi pendidikan diukur dari harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Harapan lama sekolah tahun 2021 mencapai 13,08 tahun artinya anak yang lahir di tahun ini diperkirakan bisa menempuh pendidikan selama 13,08 tahun atau setara Diploma. Rata-rata lama sekolah mencapai 8,54 tahun, artinya rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas pada tahun ini mencapai 8,54 tahun atau apabila dikonversikan dengan jenjang pendidikannya setara dengan kelas 2 SMP. Capaian kedua indikator ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun bahkan di tahun pandemi pun masih mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Fakta menarik lain yang perlu dicermati dari karakteristik pengangguran di Indonesia adalah apabila dilihat berdasarkan umurnya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) penduduk kelompok umur muda (15-24 tahun) merupakan TPT tertinggi mencapai 19,55 persen. Sedangkan TPT penduduk kelompok umur 25-59 tahun hanya mencapai 4,44 persen dan pada kelompok umur 60 tahun ke atas hanya sekitar 2,73 persen. Terdapat informasi penting dari angka-angka tersebut yang menyiratkan bahwa pengangguran di Indonesia justru dominan berada pada kelompok umur muda.
Seseorang dengan capaian pendidikan yang semakin membaik tentunya mengharapkan lapangan pekerjaan yang relevan dengan pendidikannya. Selain semakin berkualitas, secara kuantitas juga tenaga kerja di Indonesia bertambah dari tahun ke tahun. Membersamai pengangguran yang didominasi oleh kelompok penduduk usia muda, Indonesia saat ini tengah berada pada zona bonus demografi. Bonus demografi adalah kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak daripada penduduk usia non produktif. Seharusnya kondisi ini dapat betul-betul menjadi bonus bagi bangsa Indonesia untuk dapat bertahan dari serangan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menanti sistem perekonomian menghadirkan pekerjaan yang layak adalah langkah yang kerap diambil oleh para pemuda dengan tingkat pendidikan yang mumpuni. Penantian inilah yang pada gilirannya menyebabkan kurva pengangguran beranjak naik ke atas. Wirausaha adalah alternatif jitu saat lapangan pekerjaan yang tersedia dari korporasi tidak mampu menampung tambahan kuantitas tenaga kerja yang semakin berkualitas.
YESS, konsep wirausaha alternatif yang solutif
Youth Enterpreneurship and Employment Support Service (YESS) adalah salah satu program pemerintah yang dapat dijadikan solusi untuk membantu mengurangi pengangguran muda yang terdidik. YESS merupakan program pengembangan wirausahawan muda di bidang pertanian. Pemerintah memberikan fasilitas berupa pembinaan dan akses permodalan kepada pemuda yang ingin berwirausaha di bidang pertanian. Produk yang dihasilkan oleh pemuda-pemuda yang tergabung dalam YESS dapat meningkatkan nilai tambah pertanian melalui mekanisme agroindustri (kolaborasi sektor pertanian dan sektor industri).
ADVERTISEMENT
Sektor dominan yang menggerakkan perekonomian Indonesia saat ini adalah sektor industri dan pertanian yang masing-masing mengambil porsi sekitar 19,15 persen dan 14,3 persen. Lebih dari sepertiga perekonomian nasional digerakkan oleh kedua sektor ini. Tersedianya tenaga kerja melimpah yang berkecimpung di kedua sektor ini dapat membantu Indonesia melanjutkan perbaikan pemulihan ekonomi yang sempat resesi akibat pandemi.
Keberhasilan YESS akan mengurangi stigma bahwa pertanian identik dengan pendidikan yang rendah dan penghasilan yang minim. Selain membantu mengatasi masalah pengangguran, YESS juga setali tiga uang dapat menjadi warna baru bagi 46,3 persen penduduk miskin yang saat ini tengah menggantungkan nafkahnya pada sektor pertanian. YESS akan membawa pemuda Indonesia kepada opini bahwa petani itu keren, bertani itu hebat. YESS merupakan angin segar yang memberikan harapan bagi para pemuda yang saat ini tengah memimpikan pekerjaan yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT