Masker dan 'Sopan Santun'

Titin Ariyani
Perekayasa Teknologi di BPPT, Ibu Rumah Tangga, Pecinta Sastra, Pembelajar Leadership & Networking
Konten dari Pengguna
8 Oktober 2020 11:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Titin Ariyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Beredar Foto Sejumlah Pejabat Negara Diskusi dan Makan Bersama Tanpa Menggunakan Masker dan Tak Menjaga Jarak . Foto : Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Beredar Foto Sejumlah Pejabat Negara Diskusi dan Makan Bersama Tanpa Menggunakan Masker dan Tak Menjaga Jarak . Foto : Kumparan.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SARS-Cov-2, virus yang menyebabkan Covid-19, kini menjadi musuh dunia. Semua setuju bahwa kita perlu menghindarinya. Sampai saat ini, belum ada vaksin maupun obat spesifik yang sudah diedarkan secara komersial untuk menangkal dan melawan virus ini. Kementerian Kesehatan melakukan kampanye 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan) untuk mencegah penularan Covid-19.
ADVERTISEMENT
Pemerintah daerah di beberapa wilayah Indonesia, seperti Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, kini memberlakukan denda bagi masyarakat yang tidak mengenakan masker di tempat umum. Ini menandakan keseriusan pemerintah agar masyarakat disiplin menggunakan masker.
Baru-baru ini, viral sebuah foto yang memperlihatkan beberapa pejabat publik yang sedang diskusi saat makan tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak. Ini sangat disayangkan karena pejabat publik adalah sosok yang semestinya menjadi teladan bagi masyarakat.

Penggunaan masker secara benar

Masyarakat perlu mengetahui cara menggunakan masker secara benar. Masker harus menutupi area hidung dan mulut untuk mencegah virus terhirup ataupun terpencar sebagai droplet. Tidak disarankan menggunakan masker hanya menutup mulut saja, apalagi hanya menutup dagu.
Selain itu, masker sekali pakai harus digunakan hanya satu kali saja. Tidak dapat digunakan berkali-kali dengan alasan apapun. Masker berbahan kain yang dapat digunakan ulang pun hanya dapat digunakan selama 4 jam dalam sekali pemakaian untuk kemudian dicuci dahulu sebelum digunakan kembali.
ADVERTISEMENT

Kesalahan dalam penggunaan masker

Minimnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menggunakan masker akan memperbesar risiko penularan Covid-19. Beberapa kesalahan dalam menggunakan kerap kali terjadi yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Pertama, melepas masker ketika batuk atau bersin. Saat kita batuk atau bersin, mungkin kita tidak merasa nyaman jika droplet yang keluar akan menempel pada masker kita dan bersentuhan dengan kulit wajah kita. Namun sesungguhnya ini justru membahayakan orang di sekitar kita. Oleh karena itu, disarankan membawa masker cadangan agar kita dapat menggantinya saat kita sudah merasa tidak nyaman akibat baru saja batuk atau bersin.
Kedua, melepas masker ketika berbicara atau mengangkat telepon agar suara dapat lebih jelas. Ketika berbicara dengan orang yang berada di sekitar kita, sangat tidak bijaksana ketika kita justru membuka masker dengan alasan apapun. Covid-19 dapat menular kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Jika perlu mengangkat telepon dan ingin melepas masker, disarankan menjauh dari kerumunan ataupun individu lain di sekitar kita.
ADVERTISEMENT

Melepas masker karena ‘sopan santun’

Tidak dapat dipungkiri bahwa melepas masker dengan alasan ‘sopan santun’ turut andil dalam banyaknya kasus penularan Covid-19. Rasa ‘tidak enak hati’ mungkin dirasakan ketika melihat orang yang lebih tua atau orang yang jabatannya di atas kita membuka maskernya saat diskusi dan makan serta tidak menjaga jarak, sehingga kita tergerak untuk mengikuti.
‘Sopan santun’ ini jadi masalah yang cukup serius. Karena pertimbangan rasa ‘tidak enak hati’ takut membuat atasan tersinggung tidak diimbangi dengan pertimbangan atas risiko yang mungkin muncul setelahnya. Kita tidak bisa berpikir bahwa hanya diri kita yang akan menanggung risikonya, karena keluarga di rumah juga akan terdampak. Jadi kita harus berpikir dua kali jika kita ingin melepas masker hanya karena berdasar pada rasa ‘tidak enak hati’.
ADVERTISEMENT
Jika atasan mengajak makan bersama, perlu saling mengingatkan kembali untuk menjaga jarak dan mengurangi interaksi berbicara selama makan. Makan bersama ini mungkin jadi cukup intens dan tidak terhindarkan ketika bersama-sama melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Pegawai yang sadar perlu memberikan upaya asertif agar keselamatan tetap terjaga dengan penyampaian yang sebaik mungkin.

Tak pakai masker maka tak sayang

Jika kita sudah mengenal SARS-Cov-2 dan Covid-19, maka kita tidak perlu menyayanginya. Kita perlu menggunakan masker jika kita menyayangi orang-orang di sekitar kita. Maka, jika kita konsisten menggunakan masker meskipun atasan kita tidak melakukannya, itu tetap menjadi tanda sayang dan penghormatan kita kepadanya. Kita telah berhati besar melindunginya.