Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pelatihan Prakerja dan Hino Siapkan Sopir Bus & Truk Profesional
9 September 2023 12:50 WIB
Tulisan dari Prakerja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
COO Director HMSI (Hino Motors Sales Indonesia) Santiko Wardoyo mengapresiasi kerja sama dengan Prakerja. Menurut dia, menciptakan SDM sopir yang profesional memang menjadi fokus Hino Academy. Oleh karena itu, HMSI tidak ragu untuk menjadi mitra dalam ekosistem Prakerja.
“Kalau terjadi kecelakaan truk dan bus, kami yang sering dipanggil pihak kepolisian. Itulah penyebab kami mendirikan Hino Academy agar semakin banyak sopir profesional, apalagi setiap produk baru itu punya teknologi baru. Pelatihan sangat dibutuhkan agar sopir bisa memanfaatkan fitur-fitur baru dengan tepat,” kata Santiko di Hino Total Support Customer Center (HTSCC) Purwakarta, Rabu (30/8).
Dalam ekosistem pelatihan Prakerja, Hino Indonesia Academy selaku training provider menggelar pelatihan untuk kali pertama. Total 33 peserta lulus dan menerima sertifikat langsung. Pelatihan mengemudi bus berlangsung pada 28-30 Agustus 2023, sedangkan pelatihan mengemudi truk pada 29-31 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
Hino Training & Network Development Division Head PT HMSI, Pieter Andre, menambahkan bahwa perusahaan mengemban visi menghadirkan transportasi yang aman di Indonesia. Sehingga tawaran bermitra dari Prakerja langsung disambut antusias. “Kenapa tidak, toh nantinya membantu untuk mencapai visi-misi kita,” ujarnya.
“Kita coba kolaborasi dengan semua pihak dalam menciptakan pengemudi yang punya kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang tepat dalam mendukung status mereka sebagai sopir profesional,” kata dia.
Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja, Cahyo Prihadi menuturkan bahwa Prakerja memang membuka peluang untuk skilling, reskilling, dan upskilling. Pelatihan mengemudi truk dan bus oleh Hino Academy telah membuktikan, banyak peserta yang mengalami peningkatan kompetensi dengan mempelajari hal-hal baru.
“Prakerja tujuannya untuk memastikan orang punya pelatihan, meningkatkan kompetensi. Sedangkan untuk orang yang sudah bekerja bisa meningkat kualitas dan daya saingnya. Awalnya sopir mobil pick up, sekarang jadi sopir mobil truk,” ujar Cahyo.
ADVERTISEMENT
Ia mengingatkan seluruh peserta pelatihan Prakerja agar terus memelihara motivasi untuk terus belajar. Presiden Jokowi pernah mengatakan bahwa orang yang berhenti belajar akan tertinggal karena zaman terus berubah.
Karena itu, Cahyo berterima kasih kepada HMSI dan Hino Academy yang telah menggelar pelatihan sebagai bukti dukungan kepada pemerintah dalam mencerdaskan bangsa. “Semoga melalui pelatihan ini semakin banyak driver yang tangguh dan profesional,” kata Cahyo.
Suasana Pelatihan
Di sisi kiri sirkuit pelatihan dengan luas sekitar 2,4 hektare terdapat dua truk terparkir. Salah satunya jenis tractor head yang biasa digunakan menarik peti kemas, atau lazim disebut truk tronton. Di sekeliling truk tersebar lingkaran-lingkaran kecil berwarna-warni. Putih, biru, hijau, dan kuning.
“Titik-titik ini mewakili blind spot, yaitu area yang tidak terlihat di spion,” ujar Epen Supendi, salah satu pelatih. Epen menjelaskan, blind spot merupakan salah satu praktik wajib calon pengemudi yang belajar di tempat tersebut. Setelah itu, siswa pelatihan juga belajar melakukan manuver di tikungan.
ADVERTISEMENT
“Mereka harus paham dimensi truk. Panjang, lebar, dan tinggi, sehingga tahu berputar yang aman karena perlu memperhitungkan lintasan yang perlu dilalui. Ini namanya pelajaran turning trajectory,” ucapnya.
Setelah itu barulah belajar mengemudikan. Pada tahap ini setidaknya ada dua pelajaran penting, yakni safety braking yang berarti memahami teknik pengereman yang aman menggunakan kombinasi exhaust brake, engine brake, dan pedal rem.
Berikutnya adalah economical driving yang berarti memahami karakter kendaran termasuk jenis bahan bakar yang digunakan agar lebih ekonomis. “Contohnya penanganan kendaraan besar yang pakai standar emisi Euro 2 berbeda dengan Euro 4,” kata Epen.
Namun sebelum praktik di belakang kemudi, siswa pelatihan perlu belajar P2H atau Pengecekan dan Pemeriksaan Harian. “Kendaraan besar harus dicek dahulu kalau mau jalan mulai dari oli, rem, dan lainnya,” ucap Epen.
ADVERTISEMENT
Seraya Epen menjabarkan, di balik kemudi truk seorang siswa pelatihan sedang praktik pelajaran blind spot. Siswa lainnya berlatih membawa truk bermanuver dan memarkirkannya. Sementara di bagian kanan sirkuit terlihat dua bus besar berjalan perlahan mengikuti lintasan.
Agung menjelaskan, berdasarkan data penerima manfaat Prakerja yang mendaftar, mayoritas dari Jawa Barat (21 orang), diikuti Jakarta dan Jawa Tengah masing-masing lima orang, kemudian Banten ada dua orang. “Dan rata-rata belum pernah mengemudi bus atau truk, jadi kami mengajarkan mereka dari nol.”
ADVERTISEMENT
Rakhmad Abadi, peserta Pelatihan Mengemudi Kendaraan Besar Bus, mengaku tidak panik bahkan senang akhirnya merasakan di balik kemudi bus. Sehari-hari ia menjadi sopir taksi online di Purwokerto. “Saya dulu SMK jurusan otomotif dan pernah kerja di pabrik otomotif juga, sehingga sengaja membeli pelatihan ini,” katanya.
Rakhmad berharap setelah mendapat sertifikat dari Hino Academy bisa mendapat pekerjaan di PO bus yang menjalin kerja sama dengan Hino. “Tidak apa kalau awalnya jadi co-driver. Saya sadar kok ilmunya masih dasar banget dan belum berpengalaman,” ujar pria berusia 33 tahun itu.
Lain lagi kisah Wahyu Mukti Pamungkas asal Kemranjen, Jawa Tengah. Ia merupakan lulusan D3 Teknik Komputer dan selama ini bekerja di sebuah perusahaan provider internet. Wahyu berniat berhenti bekerja karena ingin melanjutkan kuliah di jurusan serupa untuk meraih gelar Sarjana, namun secara kebetulan diterima sebagai penerima manfaat Prakerja Gelombang 59.
ADVERTISEMENT
Wahyu langsung memilih Pelatihan Mengemudi Kendaraan Besar Truk di Prakerja . Di kelas ini, ia merupakan peserta termuda. Usianya baru 22 tahun. Adapun alasan Wahyu memilih belajar jadi pengemudi truk lantaran keluarga ayah, termasuk beberapa paman bekerja sebagai pengemudi truk.
“Ayah saya pensiunan sopir truk tangki Pertamina. Saya jadi ingin coba hal yang sama. Saya sekarang sudah punya SIM B1, semoga bisa lanjut ke SIM B2,” ucap Wahyu.
Uniknya, ia tidak merasa harus membangun karier sesuai bidang kuliahnya. Bahkan setelah mendapat sertifikat dari Hino Academy, berencana ke rumah pamannya di Semarang untuk meminta pekerjaan sebagai sopir truk. “Tapi kalau nanti diterima kuliah, cari kerja di daerah sendiri saja. Atau kerja sambil kuliah kelas karyawan. Menurutku, gelar hasil kuliah itu untuk membantu meningkatkan karier,” tuturnya.
ADVERTISEMENT