Konten dari Pengguna

Mengintip Pasar Tradisional Kebayoran Lama

Tiyas Febriyanti
Saya seorang mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta program studi jurnalistik. Menulis bukan hanya soal fakta, tetapi juga keindahan di dalamnya.
6 Juli 2023 21:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tiyas Febriyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Tiyas Febriyanti (suasana Pasar Kebayoran saat siang hari)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Tiyas Febriyanti (suasana Pasar Kebayoran saat siang hari)
ADVERTISEMENT
Pasar Tradisional Kebayoran adalah salah satu pasar yang ramai dan lengkap yang terletak di dekat stasiun BRT Transjakarta, Jalan Teuku Nyak Arif, Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Pasar Tradisional Kebayoran sudah berdiri sejak puluhan tahun. Di tengah hadirnya pasar modern dan juga fitur belanja online yang memudahkan pembeli tidak perlu datang dan berinteraksi dengan penjual, eksistensi Pasar Kebayoran nyatanya masih tetap eksis hingga saat ini.
Hiruk pikuk menjadi ciri khas setiap pasar tradisional. Ramainya pembeli dengan segala barang belanjaannya, suara bising dari kendaraan yang lewat saling bersahutan dengan teriakan lantang dari para penjual yang menjajakan dagangan menjadi hal yang tidak bisa hilangkan saat berkunjung ke Pasar Kebayoran.
Kemacetan pun seakan sudah menjadi pemandangan sehari-hari di dekat Pasar Kebayoran. Hal ini dikarenakan pasar tersebut membentang panjang dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) sampai menuju Stasiun Kebayoran.
Pasar Tradisional Kebayoran ini dibuka mulai sore hari hingga pagi. Namun, demi mendapatkan bahan pokok yang masih segar, pasar sudah ramai didatangi pengunjung dari berbagai penjuru saat malam hari bersamaan dengan datangnya mobil distribusi pembawa sayur maupun bahan pokok lainnya. Mereka yang datang dan memborong banyak belanjaan biasanya akan kembali dijual sebagai sayur keliling atau olahan matang untuk usaha warung makan.
ADVERTISEMENT
Begitu menginjakkan kaki di pasar kebayoran, pembeli akan disambut dengan aroma bau tidak sedap. Suara klakson yang datang dari pengemudi minim kesabaran ikut menemani langkah kaki pengunjung yang sedang berkeliling di pasar tersebut. Belum lagi aktivitas dari adanya parkir liar di sekitar pasar juga menjadi penyumbang kemacetan mengular.
foto: tiyas febriyanti (cabai merah, salah satu kebutuhan pokok yang ada pasar)
Di Pasar Kebayoran ini menjual berbagai kebutuhan pokok, mulai dari sayuran, buah-buahan, olahan daging dan ikan, frozen food, bahkan makanan kemasan. Tak heran jika pasar tradisional Kebayoran banyak didatangi pembeli karena barangnya yang lengkap.
Selain pembeli dapat menemukan berbagai kebutuhan pangan, harga yang ditawarkan pun terbilang terjangkau. pembeli yang merasa tidak cocok dengan harganya dapat melakukan penawaran dengan meminta turun harga. Inilah yang menjadi ciri khas lain dari pasar tradisional, yaitu terjadinya tawar menawar hingga mendapatkan kesepakatan harga final.
ADVERTISEMENT
Walaupun zaman semakin berkembang dan teknologi terus diciptakan demi memudahkan aktivitas manusia, pasar tradisional masih tetap bertahan dengan wajahnya yang tidak berubah dan ciri khasnya yang kental.