Bicara Soal Narasi, Dosen Nanyang Singapura Ajak Guru Sekolah Alkautsar Diskusi

KB-TK Alkautsar
Taman bermain dan belajar yang menyenangkan, bernuansa Islami, membangun karakter qurani, mumpuni dan migunani bagi anak-anak didiknya. Tempat belajar ini berlokasi di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Konten dari Pengguna
20 Maret 2023 6:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KB-TK Alkautsar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Noor Huda Ismail, Dosen Nanyang Technological University (NTU) Singapura seorang penulis buku sekaligus pembuat film asal Indonesia menjadi narasumber dalam workshop literasi penguatan narasi, diikuti guru-guru yang tergabung dalam tim kreatif digital Sekolah Alkautsar Temanggung pada Jumat (17/03/2023), acara berlangsung di Rumah Komunitas Omah Betakan miliknya yang berada di Jl. Klampis dusun Betakan kelurahan Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Huda menyampaikan tentang pentingnya narasi alternatif yang bertujuan untuk melawan narasi kebencian dalam jangka panjang. Fokusnya adalah penguatan ide-ide positif dan mempersatukan, termasuk para penyebar kebencian.
Suasana sharing bersama credible voice ruangobrol.id
"Narasi alternatif ini penting sekali dibangun oleh guru sebagai influencer di dunia pendidikan yang memiliki peran menampilkan citra baru sehingga bisa menjadi filter dari maraknya arus radikalisasi yang dominan muncul di dunia virtual dan dengan mudahnya di akses anak-anak saat ini," jelas Huda, seorang yang ada dibalik berdirinya ruangobrol.id, sebuah website komunitas sosial yang bergerak dalam isu perdamaian, media tersebut bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi yang mencegah radikalisme dan terorisme.
Noor Huda Ismail sedang melatih peserta dari Sekolah Alkautsar dalam workshop narasi
Dalam workshop ini dibagi menjadi dua kelompok diskusi, peserta diarahkan untuk membuat narasi merespon isu-isu terkini yang terjadi di masyarakat dan bagaimana pencegahannya. Menariknya lagi peserta bisa bertemu langsung dengan credible voice yaitu Arif Budi Setyawan, mantan narapidana teroris (napiter) yang menceritakan tentang kisah perjalanan hidupnya bagaimana dirinya bisa masuk ke dalam kelompok teror. Awalnya dia sempat aktif mengikuti kajian tertentu, dan mengantarkannya masuk ke jaringan kelompok tersebut, Arif menceritakan bahwa dirinya berperan sebagai kurir senjata dan bertugas menjadi penyampai informasi dan perantara dalam mengirimkan uang dan barang. Arif juga membagikan perspektifnya dalam sebuah buku supaya kesalahan yang pernah dia lakukan sebelumnya bisa menjadi pelajaran bagi para pembacanya.
Peserta sedang melakukan diskusi menanggapi isu-isu terkini yang terjadi disekitar
Sekolah Alkautsar Temanggung di bawah bimbingan Mohamad Kurniawan selaku pemilik sekolah berharap pada guru-gurunya untuk memaknai pendidikan yang sesungguhnya, menuntun kodrat manusia melalui banyak cara, bukan hanya soal mengajar di kelas saja ternyata tugas guru sebagai agen pendidikan yang disiapkan untuk membangun peradaban manusia 20 - 30 tahun kedepan.
Suasana refleksi kegiatan workshop narasi di Omah Betakan
Mulai dari sekarang, Mari kembali mendidik manusia...!
ADVERTISEMENT