Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Menyingkir Sejenak dari Keramaian Kota New York ke Roosevelt Island
11 Maret 2021 21:44 WIB
Tulisan dari Sherwin Tobing tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota New York identik dengan keramaian dan ingar-bingar. Tidak heran Frank Sinatra menyebutnya a city that never sleeps dalam lagu “New York, New York”.
ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang tinggal dan bekerja di New York, rasanya perlu sesekali mencari ketenangan dari kehidupan kota. Selama kurang lebih 3.5 tahun di New York, Roosevelt Island beberapa kali menjadi pilihan saya.
Roosevelt Island adalah sebuah pulau di East River, New York. Letaknya di antara Manhattan dan Queens (Long Island). Panjangnya sekitar 3.2 kilometer, sedangkan lebarnya hanya 240 meter. Apabila kita berjalan menyusuri sisinya, dalam 2 jam mungkin seluruh pulau selesai dijelajahi.
Roosevelt Island tadinya dikenal dengan nama Blackwell Island, dari James Blackwell, yaitu pemilik pulau sebelum dibeli Pemerintah kota New York pada 1828.
Pulau ini berganti nama menjadi Welfare Island pada 1921, dan Roosevelt Island pada 1973, untuk mengenang Franklin D. Roosevelt, mantan Presiden Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sepanjang abad ke-19, Roosevelt Island merupakan lokasi pengasingan bagi para "pesakitan" di New York. Mulai dari penjara, rumah sakit jiwa, rumah sakit cacar, hingga pemukiman bagi orang miskin, semuanya dibangun di pulau tersebut.
Abad ke-20 membawa angin perubahan bagi Roosevelt Island. Penjara dan rumah sakit satu per satu ditutup. Proses gentrifikasi secara perlahan mengubah profil penduduknya.
Saat ini, hampir 95% penduduknya adalah pekerja kerah putih. Lokasi Roosevelt Island yang berada di seberang Markas Besar PBB bahkan menjadikannya pilihan tempat tinggal bagi para diplomat asing.
Berkunjung ke Roosevelt Island
Roosevelt Island relatif mudah untuk dijangkau. Dari Long Island, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun bus. Sedangkan, dari Manhattan, setidaknya ada tiga cara, yaitu menggunakan subway, ferry, maupun kereta gantung.
Moda transportasi pilihan saya ke Roosevelt Island jelas kereta gantung. Bagaimana tidak, pemandangannya indah sekali dari atas, apalagi pada sisi Manhattan. Rasa takut saya akan ketinggian seketika terlupakan.
ADVERTISEMENT
Kereta gantung berangkat setiap 7-15 menit. Lama perjalanan satu arah kira-kira 3-5 menit. Kabarnya satu kabin kereta dapat menampung hingga 125 orang, dan melakukan 115 kali perjalanan bolak-balik setiap harinya.
Jika pernah nonton Spider-man yang dibintangi Tobey Maguire tahun 2020, pasti familiar dengan kereta gantung Roosevelt Island. Dalam film itu, ada adegan Green Goblin berupaya menjatuhkan kereta gantung ini ke East River.
Menikmati Roosevelt Island
Bagi saya, lingkungan Roosevelt Island yang tenang lumayan menghilangkan stress. Hanya ada satu jalan utama bagi mobil dan bus lokal dari tengah ke ujung Utara pulau. Sedangkan, untuk ke ujung Selatan pulau, kita harus berjalan kaki.
Roosevelt Island bukan merupakan tourist trap. Warga New York pun masih cenderung mengabaikannya. Tidak heran Business Insider menjulukinya "one of New York's best-kept secret."
ADVERTISEMENT
Di Roosevelt Island, kehidupan seakan berjalan dengan santai. Nyaris tidak ada yang berjalan terburu-buru seperti di Manhattan. Ruang terbuka hijaunya cukup luas. Selain itu, terdapat beberapa playground yang dapat dinikmati bersama keluarga.
Setidaknya ada lima spot yang menarik untuk didatangi.
1. Reruntuhan Smallpox Hospital
Diresmikan pada 1856, Smallpox Hospital adalah rumah sakit pertama di Amerika Serikat yang menerima pasien cacar. Dahulu, warga New York yang terkena cacar harus dikarantina di sana.
Smallpox Hospital sempat beralih fungsi menjadi asrama perawat pada akhir 1800-an, sebelum ditutup pada 1950 dan menjadi bangunan yang tidak terawat.
Pada 1972, reruntuhan rumah sakit didaftarkan pada National Register of Historic Places, atau bangunan yang perlu dilindungi karena bernilai sejarah.
ADVERTISEMENT
2. Franklin D. Roosevelt Four Freedoms State Park
Taman kecil ini adalah memorial bagi Franklin D. Roosevelt. Lokasinya tepat di ujung Selatan pulau dan berdekatan denganSmallpox Hospital.
Di taman, terdapat patung Franklin D. Roosevelt, serta monumen yang mengutip pidatonya yang terkenal mengenai Four Freedoms di hadapan Kongres Amerika Serikat tahun 1941.
Hillary Clinton mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2015 di taman ini. Taman ini juga jadi lokasi favorit untuk menikmati kembang api setiap perayaan kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli.
3. The Octagon
Dinamakan sesuai bentuknya yang persegi delapan, The Octagon dahulu merupakan lobi masuk ke rumah sakit jiwa New York.
Bangunan ini menjadi satu-satunya struktur yang tersisa dari rumah sakit jiwa tersebut. Dalam perjalanannya, The Octagon telah direnovasi beberapa kali akibat kebakaran dan aksi vandalisme.
ADVERTISEMENT
Saat ini, The Octagon menjadi lobi masuk ke sebuah compound apartemen.
Jika ingatan tidak mengkhianati saya, lokasi pemberhentian akhir bus yang beroperasi di Roosevelt Island berada tepat di depan The Octagon.
4. Blackwell Island Lighthouse
Mercusuar ini tingginya sekitar 15 meter, dan terletak di ujung Utara Roosevelt Island.
Pembangunannya dilakukan oleh tahanan penjara, dan berhasil diselesaikan pada 1872. Arsiteknya adalah James Renwick, Jr. yang juga merancang desain Smallpox Hospital.
Sayangnya mercusuar ini tidak terbuka untuk umum. Namun, lokasi ini jadi favorit pengunjung yang datang untuk memancing atau BBQ.
5. Chapel of the Good Shepherd
Gereja bergaya Victorian gothic ini selesai dibangun pada 1889 untuk menjadi tempat beribadah bagi penghuni pemukiman bagi orang miskin. Setidaknya 400 orang dapat ditampung oleh gereja ini.
ADVERTISEMENT
Lokasinya di Main Street, satu-satunya jalan utama di pulau. Sejak 1975, gereja ini melayani ibadah bagi penganut agama Protestan dan Katholik, sekaligus berfungsi sebagai Community Center.
Cherry Blossom Festival di Roosevelt Island
ADVERTISEMENT
Hampir seluruh sisi Roosevelt Island ditanami pohon sakura. Cherry Blossom Hospital di akhir April adalah satu-satunya waktu dalam setahun di mana Roosevelt Island dipadati pengunjung.
Ribuan orang berbondong-bondong menyerbu pulau tersebut untuk melihat bunga sakura merekah.
Lalu lintas padat merayap saat weekend. Transportasi publik pun tidak bisa diandalkan lagi. Pada 2019, saya harus mengantri 1.5 jam untuk naik kereta gantung ke Roosevelt Island demi melihat sakura.
Tips yang paling penting adalah berkunjunglah pada hari kerja. Anda bisa berkeliling secara lebih leluasa. Hasil foto anda pun akan lebih bagus karena tidak banyak orang di frame.
ADVERTISEMENT
Jika berkunjung pada akhir pekan, pastikan bawa makanan dan minuman sendiri. Restoran jumlahnya sangat terbatas dan dipastikan penuh. Antrean di kios makanan pun panjangnya bukan main.
Selamat mengunjungi Roosevelt Island!