Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Eco Warriors: Aksi Nyata Anak-Anak Sugihwaras untuk Lingkungan Desanya
27 Januari 2025 12:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Toby Zoe tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN-BBK (Belajar Bersama Komunitas) 5 UNAIR (Universitas Airlangga) mendapatkan kesempatan untuk belajar bersama masyarakat Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Adapun dalam proses pembelajaran tersebut, mahasiswa yang mengikuti KKN di Desa Sugihwaras melihat sebuah permasalahan terkait sampah yang tidak dikelola secara optimal. Satu sisi, sampah yang tidak dikelola secara optimal tersebut pula dapat menjadi potensi.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang dilihat oleh Mahasiswa KKN-BBK 5 UNAIR adalah kurang tersedianya tempat pembuangan sampah yang sekiranya layak. Di balik problem tersebut pula, Desa Sugihwaras memiliki Bank Sampah yang dikelola oleh Nyoto selaku Kepala Dusun Sugihwaras. Melalui Bank Sampah tersebut, Nyoto memiliki harapan mengurangi sampah anorganik di desanya. Satu sisi pula, beliau menyampaikan bahwa sampah-sampah tersebut pula bernilai jual dan diharapkan menjadi satu opsi untuk menambah pendapatan bagi masyarakat Sugihwaras.
Mahasiswa KKN-BBK 5 bersama anak-anak Desa Sugihwaras melakukan sebuah campaign berupa Eco Warriors Sugihwaras. Campaign tersebut menjadi salah satu program kerja KKN yang diadakan di hari Rabu, 22 Januari 2025. Gerakan ini dimaksudkan sebagai aksi nyata untuk membersihkan Desa Sugihwaras melalui kerja bakti. Rangkaian kerja bakti dilakukan dengan mengumpulkan sampah anorganik, menjual ke Bank Sampah Desa Sugihwaras, dan edukasi kepada anak-anak Desa Sugihwaras terkait pemilahan sampah serta pemaksimalan fungsi Bank Sampah oleh mahasiswa KKN UNAIR dan pengelola Bank Sampah Desa Sugihwaras.
ADVERTISEMENT
Proses kegiatan kerja bakti diikuti oleh 10 anak Desa Sugihwaras. Dinamika kerja bakti berlangsung seru dan cair. Kerja bakti yang dilakukan tidak hanya satu arah dari mahasiswa KKN UNAIR tetapi pula anak-anak Desa Sugihwaras yang membagikan sedikit pengetahuan yang mereka dapat di sekolah terkait lingkungan. Proses pemilahan sampah pun dilakukan dengan memasukkan sampah anorganik ke dalam karung untuk dijual di Bank Sampah Desa Sugihwaras. Limbah organik pula dikumpulkan dan dibuang pada tempat pembuangan sampah.
Inovasi pula dilakukan oleh Mahasiswa KKN-BBK 5 UNAIR dengan mengumpulkan limbah puntung rokok yang ditemukan di sudut-sudut jalan dan limbah tersebut diolah menjadi pestisida nabati. Proses mengolah limbah puntung rokok menjadi pestisida nabati pun tergolong mudah dan dapat dibuat secara mandiri di rumah. Pestisida tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh warga dalam melindungi tanaman pekarangan mereka (warga Desa Sugihwaras) seperti tanaman hias.
Sampah-sampah anorganik seperti botol plastik terkumpul sebanyak 2 karung. Sampah tersebut pun dijual ke Bank Sampah Desa Sugihwaras. Dalam proses menjual sampah tersebut pun, mahasiswa dan pengelola pula memberi sedikit pengetahuannya terkait Bank Sampah dari fungsi serta latar belakang Pak Nyoto mendirikan Bank Sampah Desa Sugihwaras. Hasil jerih payah dengan mengumpulkan sampah-sampah anorganik dihargai Rp10.000 oleh pengelola Bank Sampah Desa Sugihwaras. Uang hasil penjualan sampah tersebut digunakan mahasiswa KKN-BBK 5 UNAIR untuk mengapresiasi kerja keras adik-adik Desa Sugihwaras yang terlibat dengan membelikan jajan-jajanan dari UMKM Desa Sugihwaras.
ADVERTISEMENT
Anak-anak Desa Sugihwaras di akhir sesi program kerja Eco Warriors memberikan kesan dan pesan mereka. Adapun kesan dan pesan mereka terkait program kerja ini adalah tumbuhnya kesadaran lebih akan pentingya menjaga lingkungan. Mereka pula lebih bersemangat dalam mengumpulkan dan memilah sampah-sampah anorganik karena dapat dijual kembali serta menambah uang jajan mereka. Pihak Bank Sampah Desa pun merespons positif program kerja ini karena berharap terjadi kolaborasi antara pengelola bank sampah dan warga desa terkhususnya anak-anak Desa sebagai penerus untuk mengurangi limbah yang ada di desa mereka.